Akita – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Akita merupakan obat dengan bentuk sediaan tablet yang digunakan untuk mengobati penyakit seperti Diare, Trigliserid tinggi, kram, Kolesterol tinggi, kanker kolon (usus besar), kanker Prostat dan kondisi-kondisi lainnya. Akita mengandung Attalpugite dan Pectine yang berfungsi sebagai zat aktif dalam Akita. Mekanisme kerja Akita yaitu dengan membunuh bakteri yang menyebabkan Diare, mengikat  zat-zat yang ada dalam usus dan menambah massa tinja.

Kandungan Zat Pada Akita

  • Attalpugite

Attalpulgite adalah sejenis magnesium alumunium phyllosilucate yang ada pada jenis tanah liat yang umum ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara. Untuk pengobatan, Attapulgite akan mengikat asam dan zat beracun dalam perut dan saluran pencernaan. Oleh karena itu obat ini sering digunakan dalam pengobatan anti diare. Sampai tahun 2003, zat ini merupakan bahan aktif yang digunakan dalam Kaopectate sebelum akhirnya produk tersebut diformulasikan ulang dengan bismuth subsalicylate.

  • Pectine

Pectine telah digunakan sebagai produk anti diare dan untuk menurunkan kadar lipoprotein dalam darah. Sebuah penelitian telah membuktikan kegunaan lain Pectine yaitu untuk mengurangi konsekuensi paparan terhadap radiasi dan menghambat pertumbuhan kanker Prostat. Namun masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk dapat lebih membuktikan peran Pectine dalam pengobatan kanker.

Fungsi Akita

Bekerjanya obat dalam tubuh manusia dalam bahasa medis disebut Farmakodinamik. Obat memiliki fungsinya sendiri untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dan mengetahui adanya perubahan pada proses penyakit yang sedang terjadi dalam tubuh dan untuk mengurangi gejala-gejala atau menyembuhkan penyakit. Perubahan yang terjadi pada sel-sel tubuh akan memberikan hasil yang diinginkan dalam pengobatan penyakit.

Sebagian besar obat akan bekerja dengan menstimulasi ataupun menghambat reseptor atau enzim ataupun protein. Obat-obatan diproduksi sedemikian rupa sehingga bahan-bahan dari obat tersebut dapat menargetkan lokasi secara spesifik dan membawa perubahan kimia dalam tubuh yang dapat menghentikan atau membalikkan reaksi kimia penyebab penyakit.

Mari kita pelajari bagaimana Akita bekerja dalam tubuh. Akita (Attapulgite) menyerap air, racun-racun dan bakteri yang membantu memadatkan tinja, mengurangi kehilangan cairan yang disebabkan oleh diare.

Dalam ilmu farmasi kita juga mengenal istilah farmakokinetik. Apa itu Farmakokinetik?

Farmakokonetik adalah bagaimana perjalanan obat dalam tubuh. Farmakokinetik sebuah obat dapat didefinisikan sebagai apa yang terjadi pada tubuh setelah obat dikonsumsi. Hasil dari suatu pengobatan tergantung dari farmakokinetik obat. Hal ini berhubungan dengan waktu yang digunakan obat untuk diserap, dimetabolisme, diproses dan bagaimana proses reaksi kimia yang terlibat serta eksresi obat. Faktor-faktor ini dapat menentukan khasiat dari sebuah obat.

Berdasarkan dari prinsip farmakonetik , bahan-bahan obat,  perusahaan farmasi menentukan besarnya dosis dan rute obat. Konsentrasi sebuah obat yang sebanding  dengan hasil terapeutik dalam tubuh tergantung pada beberapa macam reaksi farmakokinetik yang muncul dalam tubuh. Farmakokinetik untuk obat Akita yaitu Magnesium alumunium phyllosilicate yang mengikat racun, bakteri dan air.

Kita beralih ke fungsi 0bat Akita. Akita memiliki fungsi untuk mengobati, mengontrol, mencegah memperparah penyakit, kondisi dan gejala beberapa penyakit sebagai berikut :

  1. Diare
  2. Tingkat Trigliseride tinggi
  3. Kram
  4. Tingkat Kolesterol tinggi
  5. Kanker Kolon (usus besar)
  6. Kanker Prostat
  7. Diabetes
  8. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Dosis Penggunaan Akita 

Penggunaan Akita dikelompokkan menjadi 3 kriteria yaitu :

  • Untuk dewasa

Dianjurkan untuk mengonsumsi 2 tablet sesudah diare pertama, dan sselanjutnya berikan 2 tablet tiap sesudah buang air besar (diare) 

  • Untuk anak usia >12 tahun

Pemberian dosis sama dengan dosis untuk usia dewasa

  • Untuk anak usia 6-12 tahun

Berikan dosis ½ dari dosis usia dewasa. Pemberian maksimal pada usia ini yaitu 6 tablet per hari.

Efek Samping Akita

Selain kegunaan dan keefektifan dari Akita yang bisa dirasakan, ada pula efek samping yang terkadang menyertai penggunaan Akita. Efek samping dapat didefinisikan sebagai efek yang tidak diinginkan dan tidak diharapkan dari sebuah obat. Efek samping tidak hanya muncul dari obat ke obat, namun dapat juga timbul berdasarkan dosis obat, kesensitifan dari individu pengguna obat, merek atau perusahaan yang membuat obat tersebut.

Jika efek samping yang terjadi melebihi efek obat yang sebenarmya, akan sulit untuk meyakinkan pasien menggunakan obat tersebut. Beberapa pasien mengalami efek samping pada obat-obatan tertentu, untuk kasus ini dokter dapat menggantinya dengan obat sejenis yang lain.

Namun tidak semua pasien mengalami efek samping dari penggunaan obat ini. Jika anda merasakan ada efek samping yang merugikan dan mengganggu, segera lakukan konsultasi dengan dokter anda. Konstipasi merupakan salah satu efek samping utama yang biasanya dialami pengguna Akita. Namun biasanya Akita dapat ditoleransi dengan baik oleh pengguna. Terkadang anda juga bisa mengalami sakit perut. Perlu diperhatikan jika dalam 2 hari setelah penggunaan obat ini Diare tidak kunjung reda, atau bahkan anda mengalami kram atau sakit perut maka segera hubungi dokter anda. Adapun beberapa efek samping tambahan lain yang dapat terjadi yaitu :

  1. Sembelit
  2. Ruam kulit
  3. Susah bernafas
  4. Terasa sesak di dada
  5. Bengkak di bagian wajah, mulut, bibir atau lidah

Tanda-tanda di atas juga merupakan beberapa gejala yang akan timbul jika anda memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap Akita ataupun zat aktif di dalamnya. Segera hentikan pengobatan dan konsultasikan dengan dokter anda jika efek samping tersebut tak kunjung hilang atau malah bertambah parah.

Kontraindikasi  Akita

Peringatan merupakan  gabungan dari pencegahan. Kontraindikasi, interaksi obat dan efek samping serius yang merugikan akan muncul berhubungan dengan konsumsi obat. Berikut beberapa kontraindikasi yang harus menjadi perhatian :

  1. Pasien dengan diabetes atau darah tinggi (hipertensi) membutuhkan perhatian lebih tentang beberapa interaksi obat.
  2. Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas juga harus hati-hati mengenai reaksi dari penggunaan obat sehubungan dengan timbulnya syok anafilaktik.
  3. Pasien dengan Hepatitis (penyakit hati) atau pasien dengan penyakit jantung harus menghindari beberapa obat
  4. Kabar baik untuk ibu hamil dan menyusui bahwa penggunaan Attapulgite (akita) aman dikonsumsi selama hamil dan menyusui. Namun, selama pengobatan dosis dan pemakaian harus disesuaikan dengan kondisi pasien.
  5. Beberapa orang yang merasa sangat sakit atau sensitif yang akan menampakkan eksaserbasi efek obat yang dapat berubah menjadi berbahaya kapan saja. Jadi sangat penting untuk mengingat-ingat tentang informasi atau imbauan saat menggunakan obat.
  6. Bagi ibu hamil dan menysusui sangat penting juga untuk memperhatikan info penggunaan obat.
  7. Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi hipersensitivitas pada beberapa obat dan jarang mengancam nyawa (misalnya hipersensitif terhadap obat Penicillin). Diare, ruam kulit dan beberapa gejala juga perlu mendapat perhatian.
  8. Akita boleh digunakan pada anak-anak. Untuk anak usia <6 tahun dengan gagal ginjal akut.
  9. Hindari penggunaan obat pada anak yang demam tinggi selama 2 hari dan tak kunjung sembuh.

Interaksi Obat Akita

Interaksi adalah efek yang terjadi saat obat dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau saat Akita diminum bersamaan dengan obat lain. Akita dapat menimbulkan interaksi dengan makanan dan obat-obatan tertentu. Namun tidak semua makanan dan obat dapat berinteraksi dengan Akita. Interaksi yang ditimbulkan berbeda dari satu obat dengan obat lainnya. Anda harus memperhatikan obat apa yang anda konsumsi. Sebagian besar penggunaan obat dapat berinteraksi dengan alkohol, tembakau, jadi anda harus sangat berhati-hati.

Dibawah ini disebutkan beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Akita :

  • Akita dapat menyebabkan penurunan penyerapan benzotropine (Cogentin), trihexyphenydil (Artane), loxapine (Loxitane) dan dyclomine (Bentyl) jika dikonsumsi secara bersamaan. Obat-obatan di atas sebaiknya diminum setidaknya 2 sebelum atau 2 jam setelah anda meminum akita.
  • Penghilang nyeri Opiate seperti oxycodone (Percocet), hydrocodone (Vicodin), propoxyphene (Darvon), morphine dan codeine dapat menyebabkan konstipasi.
  • Penggunaan Akita dengan obat anti diare lainnya juga dapat menambah parah konstipasi yang sedang dialami.
fbWhatsappTwitterLinkedIn