Aggravan – Fungsi Obat – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aggravan adalah salah satu obat yang dimiliki oleh Ferron yang berbentuk tablet dan biasanya digunakan untuk mengurangi gejala dari penyakit klaudikasio intermiten. Obat ini mengandung zat yang bernama cilostazol yang merupakan salah satu obat turunan dari quinolinone yang memiliki cara kerja sebagai penghambat fosfodiesterase-III. Obat ini merupakan salah satu obat yang digunakan hanya dengan resep dokter saja.

Kandungan Aggravan

Seperti yang sudah disebutkan diatas, Aggravan mengandung zat yang bernama cilostazol yang biasanya digunakan untuk mengurangi gejala dari penyakit klaudikasio intermiten pada penderitanya dengan penyakit seperti vaskular perifer. Cilostazol merupakan salah satu quinolinone derivative yang memiliki cara kerja sebagai penghambat fosfodiesterase-III atau PDE-III yang kemudian menghasilkan penekanan degradasi siklik adenosis monofosfat atau CAMP. Dengan meningkatnya CAMP, protein kinase A atau PKA juga akan meningkat dengan cepat. PKA tersebut memiliki hubungan langsung dengan proses penghambatan agregasi trombosit. Selain itu, PKA mampu melakukan aktivasi enzim myosin light-chain kinase yang memiliki peran penting dalam kontrkais sel otot polos dalam tubuh kita, jika hal itu dilakukan akan terjadi adanya efek vasodilatasi.

Fungsi Aggravan

Aggravan dalam penerapannya, biasa digunakan untuk mengurangi adanya gejala klaudikasio intermiten. Seperti yang kita ketahui, kaludikasio interminten merupakan salah satu gejala dari nyeri otot yang biasanya terjadi pada beberapa aktivitas ringan seperti kram, mati rasa, muncul rasa lelah dan nyeri. Gejala tersebut biasanya muncul pada otot betis dan terjadi saat kegiatan berat atau olahraga, berjalan kaki dan kegiatan lainnya, namun biasanya sembuh dengan sendirinya apabila penderita melakukan istirahat cukup.

Klaudikasio intermitern biasanya dikaitkan dengan beberapa penyakit contohnya arteri perifer tahap awal yang kemudian dapat berlanjut ke penyakit iskemia ekstremitas kritis kecuali jika penyakit sebelumnya sudah diobati dan ditangani atau karena adanya faktor resiko yang dikurangi. Aggravan biasanya digunakan juga untuk mengobati gejala iskemik termasuk gejala ulserasi, gangguan ekstremitas, dan nyeri pada bagian oklusi arteri kronos. Bisa juga obat ini digunakan sebagai tindakan pencegahan dari kambuhnya infark serebral namun tidak termasuk kambuhnya emboli kardiogenik serebral.

Dosis Penggunaan Aggravan

Aggravan memiliki dosis yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, berikut ini dosis yang diterapkan dalam menggunakan aggravan:

  • Untuk penderita intermittent claudication pada usia dewasa dapat mengonsumsi 100 mg sebanyak 2 kali sehari. Jika pengobatan ini tidak terdapat perbaikan atau perubahan secara klinis selama 3 bulan, hentikan pemberian aggravan.
  • Untuk penderita yang sedang mengonsumsi obat lain seperti inhibitor CYP3A4 atau CYP2C19, dapat mengonsumsi aggravan dengan dosis sebanyak 50 mg sebanyak 2 kali sehari.
  • Disarankan untuk mengonsumsinya satu setengah jam sebelum makan atau menginsumsi dua jam setelah makan.

Efek Samping Aggravan

Seperti obat-obatan lainnya, Aggravan memiliki beberapa efek samping yang mungkin penderitanya akan mengalami salah satu atau beberapa gejala sekaligus dalam menggunakan aggravan. Berikut dibawah ini beberapa macam efek samping yang mungkin dirasakan oleh pengguna Aggravan:

  • Rata-rata pengguna Aggravan akan merasakan efek samping seperti pusing atau sakit kepala.
  • Efek samping lainnya yang biasanya dirasakan oleh pengguna Aggravan adalah gangguan pada saluran pencernaan seperti tinja yang tidak normal atau diare.
  • Penggunaan Aggravan dapat menyebabkan gejala seperti palpotasi, darah rendah, takikardia atau takiaritmia.
  • Jika pengguna Aggravan adalah seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung iskemik, penderita mungkin mengalami eksasebasi angin duduk atau angina pektoris atau mengalami infark miokard.
  • Akan muncul efek samping yang berkaitan dengan hematolog seperti leukopenia atau trombositopenia yang kemudian dapat berkembang menjadi gejala agranulositosis namun sangat jarang terjadi. Efek samping tersebut memiliki sivar reversibel dan akan berhenti dengan sendirinya jika penggunaan Aggravan dihentikan.

Kontraindikasi Aggravan

Aggravan dalam penggunaannya memiliki beberapa kontraindikasi yang harus dicermati sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya. Berikut ini beberapa kontraindikasi pada penggunaan Aggravan:

  • Aggravan memiliki kontraindikasi kepada penderita yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap obat yang berbahan zat Cilostazol.
  • Cilostazol beserta beberapa macam metabolitnya adalah obat yang diindikasikan sebagai penghambat fosfodiesterase III. Dimana beberapa obat yang memiliki efek farmakologis ini telah menyebabkan berbagai macam penurunan adanya kelangsungan hidup dibandingkan dengan plasebo pada penderita gagal jantung dengan stadium III-IV.
  • Pada penderita yang memiliki riwayat mengalami fibrilasi ventrikel, ektopik ventrikel, takikardia ventrikel, multifokal, dan takiaritmia parah akan memiliki kontraindikasi yang mencolok.
  • Obat ini memiliki kontraindikasi terhadap penderita yang sedang mengalamo gangguan hati level sedang atau berat.
  • Obat ini memiliki kontraindikasi terhadap penderita yang sedang mengalamo gangguan ginjal dengan CrCl ≤ 25 mL / menit.
  • Perlu diperhatikan penggunaan Aggravan bersamaan dengan lebih dari dua macam obat antiplatelet atau obat antikoagulan tambahan karena akan menimbulkan adanya kontraindikasi yang mencolok.
  • Kontraindikasi dapat muncul pada penderita yang mengalami gangguan berupa perpanjangan interval QT, predisposisi perdarahan seperti misalnya stroke hemoragik, ulserasi peptik aktif dan retinopati diabetes proliferatif.
  • Kontraindikasi dapat muncul pada penderita yang mengalami gangguan berupa hipertensi atau darah tinggi yang tidak stabil, angina pektoris yang tidak terkontrol atau sedang menjalani terapi intervensi infark miokardial selama 6 bulan belakangan.

Hal Yang Harus Diperhatikan

Sebelum dan saat anda menggunakan Aggravan, anda harus memperhatikan beberapa hal yang tentunya penting dan mendasar. Berikut ini hal-hal yang harus anda perhatikan dengan baik:

  • Penderita yang memiliki riwayat gagal jantung berat atau kronis sebaiknya tidak mengonsumsi Aggravan karena obat yang memiliki kandungan Cilostrazol memiliki efek samping yang membahayakan bagi penderita jantung berat.
  • Penderita harus secara cermat memantau jumlah sel darah putih dan sel darah merah atau trombosit secara periodik dan rutin.
  • Penderita yang mengalami pendarahan patologis secara aktif harap menghindari menggunakan atau mengonsumsi obat ini baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Penderita yang sedang menstruasi tidak boleh menggunakan Aggravan
  • Penderita yang memiliki kecenderungan tinggi terhadap pendarahan tidak boleh mengonsumsi obat ini.
  • Penderita dengan gangguan dan kerusakan ginjal secara akut atau hati seperti sirosis hati tidak boleh mengonsumsi Aggravan.
  • Lakukan konsultasi dengan dokter jika penderita menggunakan Aggravan bersama dengan obat yang mengandung unsur nhibitor CYP3A4 atau CYP2C19 seperti Omeprazole.
  • Dibutuhkan waktu selama 2 sampai 4 minggu untuk dapat merasakan efek dari terapi ini. Terkadang sampai 12 minggu. Namun jika selama 3 bulan tidak ada perubahan apapun, hentikan perawatan dan konsultasikan ulang dengan dokter.
  • Aggravan mampu menyebabkan pusing dan mengantuk. Penderita tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang berat dan membutuhkan konsentrasi tinggi seperi mengemudi atau mengoperasikan mesin.
  • Hindari mengonsumsi jus grapefruit karena akan meningkatkan tingkat konsentrasi plasma Aggravan yang akan menimbulkan beberapa efek samping. 
  • Hindari obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Tidak diperkenankan menggandakan atau mengurangi dosis pemakaian.
  • Simpan obat ditempat yang lembab dan jauh dari paparan sinar matahari langsung.
  • Jika penderita terlambat mengonsumsi obat ini, sebaiknya segera minum di jam konsumsi selanjutnya dan tidak dianjurkan untuk menggandakan dosis karena menutupi dosis yang sebelumnya terlewat.
  • Usahakan minum tepat waktu.

Aggravan Untuk Wanita Hamil

Menurut badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat, dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa dengan menggunakan Aggravan pada hewan ternyata sangat membahayakan keselamatan janin yang ada di dalamnya. Namun, sejauh ini belum terdapat penelitian atau sumber yang akurat yang menyatakan bahwa penggunaan Aggravan pada manusia adalah hal yang tidak benar atau justru disarankan.

Meskipun dengan terpaksa penderita harus mengonsumsi Aggravan, harus dilakukan dengan hati-hati dan dibawah pengawasan dokter. Selain itu resiko yang mungkin didapatkan lebih besar dari pada pengguna biasa yang tidak sedang mengandung.

fbWhatsappTwitterLinkedIn