Istri pesinetron Rifky Balweel, Biby Alraen tengah hamil 4 bulan yang sebenarnya merupakan kabar bahagia untuk pasangan yang menikah pada tahun 2018 lalu ini. Namun rupanya, Biby dikabarkan sempat alami flek atau perdarahan sehingga perlu memperoleh perawatan di rumah sakit.
Menurut pengakuan Biby sendiri, pengalaman flek ini sudah cukup sering baginya apalagi ketika aktivitas sedang banyak-banyaknya selama hamil. Kondisinya ini kemudian menjadi pemicu dirinya berpikir aneh dan sering panik. Diketahui bahwa kondisi ini adalah yang disebut dengan plasenta previa sehingga perlu dipantau secara rutin agar kehamilannya dapat berjalan baik sampai waktunya melahirkan.
Apa itu plasenta previa?
Plasenta atau ari-ari yang letaknya ada di bawah rahim dan menjadi penutup seluruh atau sebagian jalan lahir adalah yang disebut dengan kondisi plasenta previa. Karena hal ini jugalah tiap kali kecapekan sedikit, perdarahan atau flek pun timbul entah itu sebelum bersalin atau ketika bersalin.
Perdarahan adalah suatu keluhan gejala yang paling utama dari kondisi ini dan biasanya lebih umum dialami pada akhir trimester kedua atau malah di awal trimester ketiga. Flek atau perdarahan dapat timbul bahkan usai bercinta dengan pasangan yang diikuti dengan keluhan lain seperti perut kram atau kontraksi. Ada kasus di mana perdarahan sedikit atau bahkan bisa banyak; ada pula yang perdarahannya terjadi beberapa hari secara berulang.
Adakah penyebab atau faktor-faktor peningkat risiko seorang wanita bisa mengalami plasenta previa selama hamil? Inilah faktor-faktor yang perlu diwaspadai:
- Bentuk rahim tak normal
- Punya riwayat keguguran
- Mengandung bayi kembar
- Posisi janin lintang atau sungsang
- Bukan hamil pertama
- Merokok di kala hamil
- Penyalahgunaan obat terlarang (khususnya kokain) saat hamil
- Usia sudah 35 tahun lebih
- Pernah menempuh operasi di bagian rahim, entah itu pengangkatan miom, kuretase, atau bedah caesar.
- Pernah hamil sebelumnya dengan kondisi mengalami plasenta previa juga.
Jika memang flek atau perdarahan dianggap tak wajar, segera ke dokter tanpa tunggu terlalu lama. Lakukan beberapa metode pemeriksaan seperti USG panggul, USG transvaginal, hingga pemeriksaan MRI agar posisi plasenta dapat dilihat jelas. Penting untuk berada terus di bawah pemantauan dokter dengan melakukan USG berkala sampai harinya melahirkan.
Jika perdarahan termasuk ringan, umumnya dokter hanya menyarankan agar sang ibu hamil tidak kecapekan, menghindari hubungan intim, menghindari olahraga, serta banyak istirahat (berbaring). Namun, penanganan dari dokter akan disesuaikan pula dengan usia kandungan, kondisi kesehatan si janin dan sang ibu, seberapa parah perdarahannya, dan juga letak plasenta/ari-arinya.
Bagaimana kalau perdarahannya cukup hebat? Sang ibu hamil tetap bisa melahirkan bayinya, namun dengan jalan caesar. Ada beberapa kasus ibu hamil dengan kondisi ini dan tetap mampu melahirkan normal, namun dengan catatan letak plasenta hanya menutupi sebagian jalan lahir bukan seluruhnya.
Pada kasus Biby, dirinya mulai membatasi aktivitas agar perdarahannya tidak menjadi lebih parah. Ia juga meminta doa supaya kehamilan dan sampai pada proses bersalin berjalan dengan baik.