Banyak orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa memiliki kebiasaan membaca sambil tiduran, apakah Anda salah satunya? Kebiasaan satu ini dianggap menjadi hal berbahaya bagi kesehatan mata, namun sebenarnya benarkah membaca sambil dalam posisi tiduran benar-benar membuat mata rusak? Sebagian orang meyakini itu hanya mitos, tapi sebagian orang lainnya percaya itu adalah kebiasaan buruk.
Berbahayakah membaca buku sambil dalam posisi tiduran?
Bagi beberapa orang, membaca komik, buku, majalah atau bacaan jenis apapun sambil tiduran adalah hal yang santai dan menyenangkan. Padahal, ada berbagai bahaya kesehatan bagi mata karena kebiasaan ini. Mungkin efek bagi mata terjadi tidak dalam jangka pendek, oleh karena itu waspadailah beberapa bahayanya seperti berikut:
- Pusing – Aktivitas membaca dengan posisi tiduran bagi beberapa orang mampu menyebabkan rasa pusing. Ini karena Anda justru secara tak sadar telah memberikan paksaan pada saraf mata dan otak untuk bekerja keras. Dari situlah, efek pusing bisa terjadi dan sebaiknya bila sudah terasa sakit kepala, Anda hentikan kebiasaan ini.
- Migrain – Selain pusing biasa, ada kemungkinan besar bagi pemilik kebiasaan ini untuk mengalami sakit kepala sebelah alias gejala migrain. Waspadai efek seperti migrain ini karena akibat satu ini bisa sangat berkepanjangan yang pada akhirnya untuk menyembuhkannya pun akan sangat sulit jika sudah telanjur.
- Mual-mual – Akibat rasa pusing yang timbul, hal ini kemudian dapat disusul dengan rasa mual dan bahkan kemungkinan dapat disertai muntah-muntah. Saat rasa mual terjadi, biasanya mata terpicu untuk berkedip cepat di mana kondisi ini merupakan tanda bahwa Anda seharusnya menstop kegiatan tiduran sambil membaca saat itu juga. Bahkan untuk menghindari kondisi serupa terjadi lagi, membaca sambil berposisi tidur bisa dihentikan sama sekali.
- Penurunan daya pikir – Aktivitas membaca dengan posisi tiduran mampu memberikan efek buruk jangka panjang, yakni seperti melemahnya daya pikir apabila aktivitas ini dilakukan setiap hari. Dalam beberapa tahun, barulah efek dari melemahnya daya pikir akan lebih terasa secara langsung, seperti sulit fokus dan mudah lupa.
- Mata lelah – Mata bisa mengalami rasa cepat lelah ketika berada dalam posisi tak nyaman saat membaca karena sambil tiduran. Jarak mata dengan bacaan dalam posisi tiduran tidaklah ideal sebab yang paling normal dan seharusnya diterapkan adalah jarak 25-30 cm. Jarak membaca di bawah 25 cm justru hanya akan membuat mata lebih gampang lelah dan pusing.
- Mata minus – Banyak orang yang memang meyakini bahwa mata minus dapat terjadi karena dipicu oleh kebiasaan membaca di tempat gelap dan bahkan membaca sambil dalam posisi tiduran. Jadi apabila Anda sudah mempunyai riwayat atau gejala mata minus (rabun jauh), baca sambil tiduran sebaiknya mulai dihindari agar minus tidak semakin bertambah.
Bila tadinya Anda kurang percaya bahwa membaca sambil berada di posisi tidur cukup membahayakan kesehatan mata karena selama ini baik-baik saja, pertimbangkan dan pikirkan lagi akan efek jangka panjangnya yang benar-benar berisiko buruk. Mata yang dibuat lelah berkepanjangan pun pada akhirnya bisa mengalami gangguan kesehatan.
Tips Pencegahan Mata Lelah
Hobi membaca memang sangat baik, namun posisi tubuh saat membaca pun sebaiknya mulai diperhatikan agar tidak merugikan kesehatan, khususnya kesehatan mata. Berikut ini adalah beberapa langkah atau cara menjaga kesehatan mata tanpa harus berhenti dari kebiasaan membaca tapi berhenti dari kebiasaan membaca sambil dalam posisi tiduran.
- Menghindari membaca dalam posisi tidur atau dalam posisi tidak stabil
Dilansir dari laman situs Detik Health, membaca yang kurang baik tak hanya pada posisi tiduran saja, tapi juga ketika sedang ada di dalam kendaraan yang melaju. Posisi tersebut dianggap kurang stabil sehingga otot-otot mata khususnya akan menjadi dipaksakan untuk fokus pada bacaan.
Membaca sambil berada di dalam kendaraan yang bergerak apalagi dalam waktu lama hanya akan membuat mata menjadi lebih lelah dan bahkan menimbulkan rasa pusing hingga mual. Supaya mata tidak terganggu kesehatannya, membacalah dengan posisi tubuh yang stabil sehingga Anda pun akan merasa nyaman dan bisa lebih fokus.
- Menyesuaikan dengan ukuran teks
Ukuran tulisan atau teks bacaan sebaiknya pun disesuaikan dengan penglihatan kita, seperti misalnya ukuran 12 adalah diperuntukkan bagi para orang dewasa, sementara anak-anak perlu membaca teks dengan ukuran 1,5 kali dari ukuran teks bagi orang dewasa. Ukuran tulisan yang kurang sesuai bisa menyulitkan fungsi mata kita dalam 15-20 menit membaca di mana hal ini kemudian mampu memicu sering sakit kepala, serta keluhan mata perih, merah dan berair.
- Mengatur tingkat cahaya
Pilih pencahayaan yang tepat, tidak terlalu gelap tapi juga cukup terang supaya mata nyaman dan tidak cepat lelah dalam aktivitas membaca. Dengan tingkat pencahayaan yang cukup, mata tak akan perlu bekerja terlalu keras untuk mencoba membaca tulisan. Justru dengan pencahayaan redup, mata akan lebih cepat lelah karena harus berupaya melihat tulisan agar jelas.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, jarak terbaik antara mata dan bacaan adalah sekitar 25-30 cm di mana hal ini akan membuat mata lebih nyaman dan tak akan terganggu kesehatannya sekaligus sebagai cara menjaga mata agar tidak minus nantinya. Meski ada aturan atau tips membaca agar tak melelahkan mata, membaca terlalu lama pun sebaiknya dihindari sebab meskipun asyik, kebiasaan ini kurang baik bagi mata.