Waspadalah, 7 Bahaya Makan Langsung Telan Paling Sering Terjadi !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada beberapa orang yang memiliki kebiasaan makan dengan mengunyah secara pelan-pelan, tapi ada pula sebagian orang yang lebih suka makan secara cepat, yakni tanpa dikunyah alias langsung telan. Tanpa disadari, kebiasaan makan langsung telan adalah aktivitas yang bisa berbahaya. Bagi Anda yang memiliki kebiasaan serupa, ketahui apa saja bahaya makan langsung telan.

  1. Risiko Diabetes

Risiko terkena penyakit gula atau diabetes rupanya juga bisa mengintai orang-orang yang berkebiasaan makan cepat dan langsung telan. Malas mengunyah makanan sangat bisa memicu gula darah yang menumpuk dan pada akhirnya kinerja insulin yang seharusnya normal menjadi terganggu. Risiko penyakit ini muncul dan semakin tinggi ketika orang-orang pun lebih memilih makanan yang lunak dan enak.

Makanan-makanan lunak seperti yogurt dan es krim adalah contoh di mana makanan ini gampang dikonsumsi tanpa mengunyah dan bisa langsung ditelan. Namun masalahnya, kandungan gula dan kalori di dalamnya sangat tinggi sehingga terlalu sering memilih makanan praktis bertekstur lunak bisa menaikkan gula darah.

  1. Sulit Mengerem

Ketika makan langsung telan dan makan terlalu cepat dengan cara seperti ini, akan sulit bagi otak untuk menerima peringatan rasa kenyang yang dikirim dari sistem pencernaan. Walau sebenarnya sudah kenyang, karena makan tanpa ditelan, otomatis Anda terlambat merasa kenyang dan ujung-ujungnya dapat makan terlalu banyak.

  1. Perut Sakit atau Begah

Karena sulit mengerem aktivitas makan, makan yang terlalu banyak mampu berefek pada perut terasa penuh, perut terasa sakit hingga timbulnya rasa begah. Makan cepat tanpa mengunyah dan hanya langsung menelan hanya akan meningkatkan risiko terkena gangguan pencernaan sehingga Anda perlu mencoba membiasakan diri makan perlahan saja.

  1. Berat Badan Cepat Bertambah

Makan langsung menelan tanpa mengunyah-ngunyahnya dulu secara benar rupanya juga berdampak pada kenaikan berat badan. Masih berkaitan dengan bahaya-bahaya yang telah diuraikan sebelumnya, karena sulit mengendalikan aktivitas makan, akhirnya tanpa disadari kebiasaan ini menjadikan tubuh mudah gemuk dan berat badan mengalami kenaikan.

  1. Tersedak

Bahaya satu ini adalah risiko paling umum yang dapat terjadi pada orang-orang dengan kebiasaan makan langsung telan. Karena tak mengunyahnya dengan benar, akibatnya makanan bisa berhenti di kerongkongan sehingga Anda akan batuk-batuk dan tersedak. Salah-salah, akibatnya bisa adalah kematian karena terhambatnya saluran pernapasan dan tak segera ditangani.

  1. Kadar Kalori Meningkat

Menurut hasil penelitian, asupan kalori orang-orang yang makan secara cepat tanpa mengunyah dengan benar justru lebih banyak ketimbang orang-orang yang terbiasa makan perlahan dan mengunyah lebih lama. Jadi bagi yang ingin mencari cara menurunkan berat badan serta ingin berdiet rendah kalori, upayakan untuk berhenti dari kebiasaan makan langsung telan.

  1. Membebani Sistem Pencernaan

Makan tanpa mengunyah alias langsung telan adalah kebiasaan yang bisa membuat sistem pencernaan kewalahan. Karena tak dikunyah sampai halus dan main asal telan, makanan yang masuk ke dalam pencernaan masih cukup keras yang akhirnya malah membuat kinerja usus harus lebih besar dalam menghaluskan dan mencernanya.

Padahal, usus setiap manusia perlu membersihkan diri supaya sel-sel pendukung proses serapan nutrisi bisa diperbaiki dan teregenerasi. Jika usus bekerja secara berlebihan dalam melumatkan makanan, proses pembersihan diri usus pun menjadi terhambat. Sebagai akibatnya, ada zat dan racun sisa-sisa makanan yang sulit tercerna akhirnya menumpuk di dalam tubuh.

Waspadai bahaya makan langsung telan seperti yang telah diuraikan tersebut dan mulailah membiasakan diri untuk mengunyah makanan paling tidak 10 kali agar makanan bisa cukup lembut. Dengan begitu, Anda tak akan memperberat kinerja usus dan terhindar dari bahaya gangguan pencernaan pada lambung yang berisiko cukup tinggi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn