5 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Wanita Hindari Pasca Melahirkan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat hamil, ada berbagai macam makanan yang bisa dicoba dan ada pula beberapa makanan yang perlu dipantang karena bisa membahayakan janin. Namun kalau sudah melahirkan, apakah masih ada pantangan yang perlu diikuti? Pasca bersalin, para ibu perlu memulihkan diri sekaligus mengisi bahan bakar berupa nutrisi penuh untuk menyusui; oleh sebab itu makanan-makanan ini sebaiknya dihindari.

  1. Makanan Berminyak

Selama beberapa hari usai bersalin, para wanita dianjurkan untuk menghindari dulu makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans dan minyak tinggi karena tubuh sulit mencernanya. Gangguan pencernaan dapat terjadi karena mengonsumsi makanan jenis ini pasca melahirkan, seperti perut bergas atau timbulnya sensasi terbakar.

Bukan hanya menimbulkan gangguan sistem pencernaan, sebenarnya memuaskan diri memakan makanan berminyak sekaligus tinggi lemak juga berisiko meningkatkan berat badan secara drastis. Setelah melahirkan, Anda perlu menjadi lebih sehat dan bugar supaya tak hanya nyaman dengan diri sendiri tapi juga bisa menyusui secara maksimal bagi si kecil.

  1. Alkohol dan Kafein

Alkohol serta kafein memang merupakan pantangan selama masa kehamilan, namun setelah bersalin pun para wanita masih harus menyusui sehingga apa yang diasup harus hati-hati karena juga akan masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI. Asupan alkohol dan kafein harus sangat dibatasi agar tak meningkatkan risiko kolik, dehidrasi hingga diare pada bayi.

Bukan hanya berbahaya bagi si kecil yang tengah mengonsumsi ASI, sang ibu sendiri kalau mengasup alkohol maka akan menjadi penghambat produksi ASI lho. Batasan yang diperbolehkan adalah 1-2 cangkir kecil teh atau kopi, namun jika bisa upayakan untuk tak mengonsumsinya selama menyusui.

  1. Makanan Asam dan Bergas

Demi pencernaan yang lancar, baik dan sehat, usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan yang memiliki rasa asam sekaligus bergas tinggi, seperti pizza dan pasta yang berkarbohidrat kompleks. Timun, brokoli, kubis dan bawang juga mampu memicu gas pada pencernaan, termasuk juga minuman bersoda.

Sementara itu, ada pula jenis buah yang patut dihindari antara lain adalah nanas, kiwi, jeruk nipis, lemon, jeruk, jeruk Bali, belimbing, dan juga stroberi. Bahkan buah prune dan ceri perlu juga dibatasi karena memiliki efek laksatif alias bisa memicu diare.

  1. Ikan Mengandung Merkuri

Makanan laut pun harus pilih-pilih saat setelah melahirkan karena beberapa jenis ikan telah tercemar dan bahkan mengandung merkuri. Apabila dalam masa hamil sebelumnya Anda sudah terbiasa makan jenis ikan tertentu yang sudah pasti aman, maka teruskan saja mengonsumsi jenis ikan tersebut. Biasanya, ikan-ikan yang cenderung berisiko bermerkuri adalah ikan besar di dalam laut yang telah berumur lama.

  1. Makanan Pedas

Pasca melahirkan, Anda perlu memulihkan diri lebih dulu dan sebaiknya hindari makanan-makanan pedas apalagi dengan konsumsi yang terlalu banyak. Selain bisa memicu rasa mulas hingga diare, sebenarnya makanan pedas yang berlebihan pun bisa berpengaruh pada ASI yang dikonsumsi si kecil. Makanan pedas perlu sangat dibatasi agar kolik pada bayi tidak terjadi.

Setelah melahirkan pun, para ibu wajib untuk memerhatikan reaksi bayi selama menyusui karena dari asupan makanan sang ibu bayi bisa mengalami gejala alergi melalui ASI yang diminumnya. Jadi ketika bayi mengalami ruam di kulit, hidung tersumbat, pusing, atau diare, cobalah konsultasikan ke dokter tentang pantangan makanan apa lagi yang kiranya harus diikuti agar ibu dan bayi sehat selama menyusu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn