Asam sitrat merupakan asam organic lemah yang ditemukan di daun dan buah tumbuhan genus citrus (jeruk – jerukan). Senyawa ini berguna dalam industri makanan, farmasi dan tambahan dalam makanan ternak. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi hingga dapat mencapai bobot 8% kering. Hal ini ditemukan pada buah jeruk dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut.
Sifat asam sitrat yang tidak beracun, dapat mengikat logam-logam berat, (besi maupun bukan besi) dan dapat menimbulkan rasa yang menarik. Di dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus yang terjadi dalam mitokondria yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Asam sitrat dapat diproduksi secara kimiawi atau secara fermentasi menggunakan mikroorganisme.
Struktur Kimia Asam Sitrat
Rumus kimia Asam sitrat adalah C6H8O7. Struktur asam ini tercermin pada nama IUPACnya, asam 2-hidroksi- 1,2,3-propanatrikarboksilat. Keasamaan Asam Sitrat didapat dari tiga gugug karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi yang dihasilkan adalah ion sitrat.
Sifat-Sifat Asam Sitrat
Sifat zat pada umumnya terbagi menjadi 2 sifat fisika dan kimia, begitu pula dengan asam sitrat seperti berikut :
1. Sifat Fisika :
- Berat molekul : 192 gr/mol
- Spesific Gravity : 1,54 ( 20° C )
- Titik Lebur : 153° C
- Titik didih : 175° C
- Kelarutan dalam air : 207,7 gr / 100 ml ( 25° C )
- Pada titik didihnya asam sitrat terurai ( Terdekomposisi )
- Berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan memiliki rasa asam.
2. Sifat Kimia :
- Kontak langsung (paparan) dengan asam sitrat yang bersifat kering dan larut, akan mengakibatkan iritasi pada kulit dan mata.
- Mampu mengikat ion-ion logam sehingga dapat digunakan sebagai pengawet dan kesadahan dalam air
- Keasaman pada asam sitrat, didapatkan dari gabungan tiga gugus karboksi-COOH yang dapat melepas proton dalam larutan.
- Asam sitrat dapat berupa kristal anhidrat yang bebas air atau berupa kristal monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekulnya.
- Bentuk anhidrat asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin.
- Bentuk monohidrat Asam sitrat dapat diubah menjadi bentuk, anhidrat dengan pemanasan pada suhu 70 – 75° C
- Jika dipanaskan diatas suhu 175°C akan terurai terdekomposisi) dengan melepaskan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).
Kegunaan Asam Sitrat
Zat asam sitrat banyak digunakan dalam kehidupan manusia, terutama pada proses industri sebagai berikut :
- Industri Kimiawi
Dalam industri kimiawi asam sitrat digunakan sebagai bahan tambahan dalam antifoam agent, pelembut pakaian, campuran warna tekstil, campuran detergent (sabun cuci). Hal ini dikarenakan sifat sitrat sebagai pengendali pH dalam cairan pembersih rumah tangga.
Selain itu, kemampuan asam sitrat dalam mengikat ion-ion logam, menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan detergent. Dengan mengikat ion-ion logam pada air sadah, asam sitrat akan memungkinkan sabun untuk membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan.
- Industri Farmasi
Dalam industri farmasi (10% dari total produksi), digunakan sebagai bahan pengawet dalam penyimpanan darah atau sebagai sumber zat besi dalam bentuk feri-sitrat.
- Industri Makanan
Hampir 60% dari total pembuatan asam sitrat digunakan sebagai bahan makanan dan minuman, antara lain digunakan sebagai pemberi rasa asam, antioksidan dan pengemulsi. Rasa sari buah, es krim, marmalde diperkuat dan diawetkan dengan menggunakan asam sitrat.
Bahaya Asam Sitrat
Konsumsi asam sitrat secara berlebihan akan mengakibatkan korosi pada Gigi. Asam-asam pada minuman ringan yang mempunyai konsentrasi yang tinggi dan pH awal minuman yang rendah akan berdifusi ke dalam email gigi melalui kisi-kisi kristal. Kisi-kisi prisma pada tubuh email ini, yang mengandung air dan matriks organik atau protein.
Jika pH mulut mencapai dibawah titik kritis yaitu 5,5 maka akan terjadi hilangnya ion dari gigi ke lingkungan dalam mulut yang disebut demineralisasi. Penunian yang berulang-ulang pada pH dalam waktu yang berdekatan akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rawan sehingga merupakan tahap awal terjadinya karies atau korosi pada gigi.
Meskipun asam sitrat aman digunakan dalam makanan, namun berhati-hatilah dengan kadarnya di dalam setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi.