8 Bahaya Donor Darah Bagi Tubuh dan Saat Haid

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Donor darah merupakan sebuah aktivitas sosial yang banyak dilakukan. Banyak orang yang secara rutin mendonorkan darah tanpa mendapatkan masalah apapun. Namun ada juga orang yang mengalami masalah setelah melakukan donor darah. Jadi ada berbagai kondisi berbeda yang bisa terjadi. Bagaimanapun hal ini tergantung dari kondisi fisik dan tingkat kesehatan yang terjadi.

Ada beberapa bahaya yang bisa terjadi ketika donor darah dilakukan secara rutin. Meskipun bahaya ini tidak selalu terjadi. Berikut ini jenis bahaya yang bisa terjadi pada penerima transfuse darah.

1. Demam Tinggi

Demam tinggi bisa terjadi pada orang yang melakukan donor darah. Kondisi ini terjadi ketika sebenarnya tubuh membentuk respon setelah ada sebagian darah yang keluar dari tubuh. Sel-sel darah putih yang  sebelumnya ada pada tubuh sudah keluar dan membuat tubuh mengalami reaksi responsif. Kondisi ini bisa menjadi lebih buruk dan membuat tidak nyaman. Beberapa gejala lain yang harus diperhatikan adalah seperti mual atau tekanan yang berat pada dada.

2. Alergi

Beberapa orang yang menerima darah dari donor darah juga bisa mengalami alergi. Reaksi alergi bahkan terjadi ketika sebenarnya darah yang diberikan juga sudah sesuai. Gejala yang perlu diperhatikan dari reaksi alergi adalah seperti gatal-gatal, mual, pusing, tidak nyaman dan sakit kepala. Jika kondisi lebih buruk maka seharusnya penerima donor transfusi darah harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

3. Reaksi Kekebalan Tubuh Akut

Penerima transfusi darah juga bisa mengalami reaksi sistem kekebalan tubuh yang akut. Ini termasuk kondisi yang paling jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak bisa menerima sel darah merah yang sudah masuk ke dalam tubuh. Kemudian akan menyebabkan munculnya senyawa yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Gejala yang paling sering terjadi adalah seperti mual, muntah, nyeri punggung dan urin berwarna coklat.

4. Resiko Penyakit Infeksi Lewat Darah

Penerima transfusi darah juga bisa menerima bahaya yang sangat besar ketika mendapatkan darah yang terkena infeksi penyakit yang menular lewat darah. Beberapa penyakit ini misalnya seperti HIV AIDS, hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C dan jenis virus lain. Meskipun darah biasanya selalu mendapatkan pengujian namun resiko ini ternyata masih bisa terjadi.

Bahaya Donor Darah Saat Haid

1. Anemia Berat

Donor darah ketika sedang haid memang sangat tidak disarankan. Hal ini disebabkan karena donor darah bisa menyebabkan kondisi anemia yang memburuk. Wanita yang sedang haid memang resiko anemia karena saat itu tubuh memiliki cadangan sel darah merah yang sangat sedikit. Jika donor darah tetap dilakukan maka bisa menyebabkan resiko komplikasi seperti pingsan.

2. Sakit Kepala

Wanita yang tetap melakukan donor darah saat haid juga bisa terkena resiko sakit kepala yang sangat berat. Ketika sedang haid maka biasanya akan terasa sakit kepala karena reaksi kadar haemoglobin yang lebih rendah. Donor darah akan mengurangi sel-sel darah merah dalam tubuh sehingga menjadi penyebab sakit kepala yang lebih parah. Beberapa gejala yang harus diwaspadai adalah ketika tubuh mengalami pusing, mual, muntah dan sangat pucat.

3. Kram Perut yang Parah

Aktifitas donor darah bisa menyebabkan gejala menstruasi menjadi lebih buruk. Salah satunya adalah penyebab kram perut yang membuat tubuh menjadi sangat tidak nyaman.  Rasa sakit sebenarnya disebabkan ketika ada banyak folikel yang tidak dibuahi dalam rahim berusaha keluar dari tubuh. Namun kondisi akan menjadi lebih buruk saat ada banyak sel darah merah yang keluar akibat donor darah.

4. Tubuh Sangat Lelah

Tubuh yang sangat lelah bisa menjadi kondisi komplikasi akibat donor darah ketika sedang haid. Tubuh akan memberikan respon yang sangat besar karena kehilangan sejumlah sel darah merah. Pada tahap ini maka tubuh akan menjadi sangat lelah dan sulit untuk berkonsentrasi. Karena itu sebaiknya Anda tidak melakukan donor darah ketika sedang haid.

Manfaat Donor Darah Secara Rutin

  • Keseimbangan Zat Besi dalam Tubuh

Ketika anda melakukan donor darah maka ada sejumlah zat besi yang akan keluar dari tubuh bersama dengan darah. Hal ini sering menyebabkan tubuh menjadi sedikit lelah dan kurang bersemangat.  Namun proses ini hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Donor darah akan membantu tubuh bisa mengeluarkan sejumlah zat besi yang menumpuk dalam tubuh. Efeknya adalah darah dalam tubuh menjadi lebih bersih.

  • Memperbaiki Aliran Darah

Darah menjadi bagian yang sangat penting dalam tubuh. Hampir semua senyawa terlibat dalam darah , bahkan ketika Anda harus minum obat. Namun ketika sering melakukan donor darah maka akan membantu tubuh mendapatkan darah baru sebagai pengganti darah yang sudah keluar dari tubuh. Kondisi inilah yang akan menyebabkan tubuh bisa mendapatkan aliran darah yang bersih dan sangat nyaman.

  • Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur

Ketika akan melakukan donor darah maka beberapa pengujian harus dilakukan. Misalnya adalah pengujian kadar haemoglobin, tekanan darah dan kondisi secara umum. Jadi secara umum anda bisa mengetahui kondisi kesehatan secara rutin. Jika Anda merasa ada yang tidak normal maka akan segera mengetahuinya.

Orang yang sering melakukan donor darah akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk tidak terkena serangan jantung. Kondisi ini berhubungan dengan zat besi yang secara rutin keluar dari dalam tubuh. Penumpukan zat besi secara terus menerus akan menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat terutama jantung. Penurunan zat besi secara teratur akan membuat jantung bekerja lebih baik. Jadi donor darah juga akan membantu memperbaiki pekerjaan pembuluh darah.

  • Psikologis Lebih Baik

Ketika anda bisa melakukan donor darah maka ada dampak psikologis yang akan diterima. Kondisi ini terjadi ketika  merasa diperlukan oleh orang lain dan darah anda sangat berharga bagi yang membutuhkan. Dalam sebuah penelitian hal ini juga berhubungan dengan kesempatan untuk memiliki umur yang lebih panjang. Jadi dampak membantu orang lain akan menyebabkan motivasi yang sangat besar.

  • Menurunkan Resiko Terkena Kanker

Penurunan kadar zat besi secara teratur juga bisa menurunkan resiko penyakit kanker. Ketika zat besi keluar dari tubuh maka bisa menyebabkan aliran darah menjadi lebih bersih. Penelitian yang dikembangkan oleh National Cancer Institute menyebutkan jika orang yang lebih sering donor darah memiliki resiko kecil terkena kanker.

  • Membantu Pembakaran Kalori

Salah satu manfaat yang lain dari melakukan donor darah adalah membantu proses pembakaran kalori dalam tubuh. Sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat lain seperti penurunan berat badan secara alami. Bahkan tubuh akan menjadi lebih segar karena tubuh selalu menghasilkan zat besi dan haemoglobin yang baru.

Tips Sebelum Donor Darah

  1. Usahakan untuk tidak terlalu memikirkan donor darah yang akan dilakukan, meskipun ini paling sering terjadi pada orang yang baru pertama kali melakukan donor darah.
  2. Biasakan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Makanan yang sehat akan membantu tubuh untuk menerima perubahan setelah donor darah dan menghindari sakit kepala.
  3. Usahakan untuk selalu mendapatkan waktu istirahat yang cukup seperti tidur yang cukup saat malam hari. Tidur akan membantu tubuh untuk bisa istirahat dan sehat saat donor darah.
  4. Usahakan untuk bisa minum yang cukup setidaknya 3 liter per hari.
  5. Hindari mengkonsumsi minuman alkohol dan minuman bersoda. (baca juga : bahaya alkohol dan bahaya minuman bersoda)
  6. Lakukan olahraga secara teratur agar aktivitas tubuh tetap normal seperti biasa. Tapi jangan melakukan olahraga yang terlalu berat sebelum donor darah agar tubuh tetap sehat.

Donor darah adalah kegiatan yang sangat baik sebagai cara untuk membantu mereka yang membutuhkan darah. Namun mengetahui berbagai manfaat, kapan harus dilakukan dan bahaya donor darah akan membantu Anda mendapatkan pandangan baru mengenai donor darah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn