4 Resiko Operasi Ring Jantung untuk Penderita Jantung Koroner

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada cukup banyak jenis-jenis penyakit jantung, namun yang paling memerlukan operasi ring jantung sebagai solusinya adalah para pengidap penyakit jantung koroner. Para dokter ahli jantung menyatakan bahwa penderita jantung koroner mulai membutuhkan ring jantung ketika bagian jantung sudah memiliki penyempitan pembuluh darah koroner. Plak besar merupakan sebuah hambatan bagi darah untuk mengalir lancar.

Operasi ring jantung sendiri sebenarnya merupakan sebuah langkah prosedur pemasangan cincin atau disebut juga dengan stent di bagian organ jantung. Tujuan dari pemasangan ring jantung ini adalah supaya bisa membuat pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan lebih lebar dari sebelumnya. Ini karena pembuluh darah koroner bakal dibuka di jantung sehingga jantung akan menerima kembali kiriman darah yang cukup.

Ingat bahwa jantung bisa memperoleh suplai oksigen serta darah berkat pembuluh darah koroner. Itulah yang menjadi alasan mengapa penumpukan endapan kalsium serta lemak bakal menyumbat dan membuat pembuluh darah sempit sehingga akhirnya pasokan darah serta oksigen tak dapat teralirkan ke/dari jantung.

Karena risiko dari penyakit jantung koroner ini adalah kematian, operasi ring jantung menjadi solusi yang banyak ditawarkan. Ketika jantung tak lagi bisa memasok sekaligus memperoleh darah serta oksigen, lama-kelamaan fungsi jantung pun hilang. Hanya saja, tidaklah menjamin bahwa dengan memasang ring jantung penyumbatan pun benar-benar teratasi dan tidak lagi tersumbat; di bawah ini resiko operasi ring jantung untuk Anda pertimbangkan.

(Baca juga: ciri-ciri penyakit jantung)

1. Biaya Sangat Mahal

Operasi apapun jelas memerlukan biaya yang tidaklah sedikit, tak terkecuali operasi ring jantung. Bagi beberapa orang dengan tanpa beban biaya tentunya dapat menjangkau biaya operasi, namun memang bagi yang kurang mampu, biaya operasi akan cukup membebani, belum karena masih harus menerima perawatan pasca operasi.

Ring dengan kualitas terbaik tentu adalah yang berbiaya mahal karena keawetannya pun terjamin bisa bertahan sampai dengan 7 tahun tanpa perlu khawatir akan serangan jantung. Hitungannya pun per ring di mana 1 ring dihargai sekitar Rp 45-75 juta dan belum mencakup biaya dokter, perawatan dan kateter. Bila dijumlah, sekitar Rp 150-250 jutalah yang harus dikeluarkan dengan tanpa jaminan penyumbatan sukses total.

(Baca juga: gejala penyakit jantung)

2. Tekanan Darah Menurun

Pada pemasangannya sendiri pun ada resiko yang sangat berbahaya bagi tubuh sang pasien, yakni tekanan darah yang bisa terus menurun. Hal ini cukup membahayakan karena tekanan darah rendah sekali tak hanya menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala.

Tekanan darah yang mengalami penurunan drastis mampu menjadikan penderitanya berkeringat dingin, mempercepat nafas, serta membuat tubuh menjadi lebih cepat lelah dan lemas. Bila pasca operasi seharusnya membuat kinerja jantung jauh lebih baik, terkadang pada beberapa kasus justru operasi ring jantung menimbulkan sirkulasi darah yang tak maksimal sehingga menyebabkan gangguan organ tubuh lainnya.

(Baca juga: penyebab penyakit jantung)

3. Pembekuan Darah

Rupanya operasi mampu menyebabkan pembekuan darah di mana seharusnya pembekuan darah ini dapat teratasi. Ketika menderita penyakit jantung koroner, darah membeku pada koroner dan ini biasanya menjadi salah satu faktor yang memicu serangan jantung.

Namun, rupanya salah satu resiko dari menempuh operasi ring jantung pun juga bisa membuat pembekuan darah terjadi di mana hal ini tentu cukup mengancam jiwa si pasien. Inilah yang menjadi alasan mengapa kelangsungan hidung penderita jantung koroner tidaklah dijamin dengan melakukan operasi ini. Ada potensi di mana kondisi tubuh menjadi jauh lebih parah dari sebelumnya.

(Baca juga: bahaya jantung koroner)

4. Pemecahan Ring

Resiko pemecahan ring yang sangat mengancam jiwa pasien pun bisa saja terjadi. Apakah hal ini bukan dikarenakan kualitas ring yang kurang begitu bagus? Pada beberapa kasus, pecahnya ring bukan karena bahannya yang kurang baik, melainkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang terjadi begitu keras.

Tak hanya mengerasnya penyumbatan pembuluh darah tersebut, tapi reaksi adanya reaksi yang terjadi dari pemakaian bahan ketika ring tengah digunakan juga mampu menyebabkan pemecahan ring. Konsultasikan saja dengan dokter kepercayaan Anda tentang hal ini dan tanyakan seberapa besar resiko ini dapat terjadi. Operasi bypass jantung dibutuhkan demi menyelamatkan pasien, namun hal ini belum tentu berhasil.

Itulah resiko paling berbahaya dari operasi ring jantung yang sebaiknya Anda pertimbangkan sebelum benar-benar melakukan operasi. Menjaga kesehatan setelah menjalani operasi juga sangat penting demi mengurangi resiko efek yang berbahaya dari operasi tersebut, contohnya adalah mengikuti tips diet sehat. Dokter tentunya akan memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan demi mengubah gaya hidup, seperti:

  • Selalu mengonsumsi makanan dan minuman sehat.
  • Rajin-rajin berolahraga karena kurang olahraga justru berbahaya bagi kesehatan.
  • Menurunkan berat badan apabila memang mengalami obesitas.
  • Menjauhi kebiasaan merokok.
  • Memeriksakan kadar kolesterol setiap 6 bulan sekali supaya kondisi kolesterol di dalam tubuh bisa dideteksi.

(Baca juga: gejala jantung lemah)

Operasi ring jantung sendiri sebenarnya tak begitu lama prosesnya karena bila ditangani oleh dokter yang profesional dan sudah berjam terbang tinggi, hanya 20 menit waktu yang dibutuhkan. Bahkan sang dokter pun tak akan mengalami kesulitan dalam menuju pembuluh darah yang hendak dipasang ring. Jadi, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum Anda benar-benar yakin hendak melakukan proses operasi ini, termasuk juga resikonya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn