Tidak hanyaproduk hewani yang harus diperlakukan hati-hati untuk mencegah penyebaranpenyakit. Faktanya buah-buahan dan sayur-sayuran juga perlu penanganan khususkarena buah-buahan dan sayur-mayur pun membawa potensi bibit penyakit.
Melansir dari Medical News Today, Food and Drug Administration (FDA) memperkirakan sekitar 48 jutaorang tiap tahunnya menderita sakit yang diakibatkan mengonsumsi makanan yangterkontaminasi.
Buah-buahandan sayur-mayur yang akan dimasak atau dikonsumsi sebaiknya dicuci terlebihdahulu. Terkecuali produk-produk yang telah dilakukan prapencucian sebelumnyadi pabrik.
Mengonsumsi buah-buahandan sayur-mayur yang tidak melalui proses pencucian berisiko pada dua hal yaknikontaminasi bakteri dan pestisida. Di masa ini kebanyakan penyakit karenabawaan produk makanan berasal dari bayam, tomat, selada dan buah blewah.
Di tahun 2016,Centers for Disease Control andPrevention (CDC) melakukan investigasi pada penjangkitan listeriosis yang membuat 19 orangterpaksa dirawat di rumah sakit bahkan menewaskan 1 orang yang terinfeksi.
Investigasi terbaruyang dilakukan pada bulan Januari 2019 lalu, CDC dan FDA serta badan kesehatan lainnya di beberapanegara bagian Amerika Serikat dan Kanada menginvestigasi penjangkitan infeksi Escherichia coli (E.coli) dari seladaromaine yang terkontaminasi. Infeksi ini menyebabkan 62 orang di 16 negarabagian Amerika terjangkit walaupun tidak ditemukan kematian.
Penggunaan pestisidasaat ini telah umum dilakukan karena manfaatnya dalam membantu para petanimengembangbiakkan tanaman namun pestisida tidak dapat dipungkiri juga memilikirisiko. Menurut data EnvironmentalWorking Group, sebuah organisasi nonprofit, hampir 70 % buah-buahan dansayuran di Amerika Serikat memiliki residu pestisida walaupun telah melaluiproses pencucian.
Kontaminasi
Terinfeksinya hasilbumi oleh bakteri berbahaya dapat terjadi di beberapa tahap yakni tahappertumbuhan, pascapanen, dan bahkan setelah berada di dapur konsumen.
Di tahappertumbuhan hasil bumi mungkin saja terkontaminasi akibat sentuhan denganhewan, zat-zat berbahaya dalam tanah atau air dan kebersihan yang kurang. Begitupula saat hasil bumi tersebut dipanen dan saat berada di rumah karenapenyimpanan yang tidak tepat dan selama proses persiapan makanan.
Terkadang hasilbumi yang masih baru mengandung bakteri yang berbahaya seperti Salmonella, E.coli, atau Listeria. Bakteri ini tentu saja dapat membuat seseorangsakit. Apalagi bagi orang-orang yang rentan dengan infeksi akibat bakteritersebut yakni anak-anak dibawah umur 5 tahun, wanita hamil, lansia danorang-orang dengan sistem imunitas yang rendah.
Beberapa gejalayang menunjukkan seseorang terinfeksi bakteri dari produk-produk hasil bumiyakni kram perut, diare yang mungkin disertai darah, muntah, demam, sakitkepala dan otot yang sakit. Infeksi karena bakteri Listeria pun dapatmenyebabkan leher kaku, linglung, kehilangan keseimbangan.
FDAmerekomendasikan langkah-langkah sebelum mengonsumsi produk hasil bumi yakni :
- Mencuci kedua tangansebelum dan setelah proses persiapan makanan
- Membuang bagian yangtelah rusak sebelum menyiapkan atau sebelum memakannya
- Bilas produk hasilbumi yang berkulit sebelum mengupas kulitnya untuk mencegah kotoran dan bakteritransfer ke bagian lainnya
- Gosok produk hasilbumi dibawah air yang mengalir
- Gunakan sikat bersihuntuk menggosok produk hasil bumi yang bertekstur keras seperti melon danketimun
- Keringkan buah-buahandan sayuran dengan kain bersih atau tisu bersih
- Singkirkan daunterluar dari selada dan kol
- Simpan produk cepatrusak di freezer yang bersuhu 4C
Untuk produk-produk yang memiliki label ‘prewashed’ atau telah dicuci sebelumnyamaka tidak perlu dicuci lagi. Penggunaan produk-produk sabun pembersih puntidak diperlukan saat mencuci buah-buahan dan sayuran.
Selain itu gunakan talenan yang berbedauntuk memotong buah-buahan dan sayuran dengan daging mentah, produk unggas dan seafood. Gunakan perabot rumah tanggayang berbeda untuk memasak produk mentah dan pisahkan penyimpanan buah-buahandan sayuran dengan penyimpanan daging, unggas serta seafood.