5 Terapi Neuropati Diabetik yang Patut Untuk Dicoba dan Aman

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi penderita neuropati akibat penyakit diabetes, tentunya sering kali ingin mendapatkan informasi memadai mengenai terapi neuropati diabetik. Hal tersebut karena melakukan terapi dipandang sebagai salah satu jalan keluar yang tepat dengan efek samping yang lebih minim. Tentunya beberapa hal yang berkaitan dengan hal tersebut juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Oleh sebab itu, cukup penting untuk memilih mana metode terapi yang cocok dan mana yang tidak sesuai untuk dilakukan penderita. Supaya lebih jelasnya mengenai hal tersebut, berikut di bawah ini beberapa informasi dan penjelasan mengenai terapi neuropati diabetik.

Kelebihan Terapi Neuropati Diabetik

Melakukan penyembuhan penyakit yang satu ini melalui beberapa jenis terapi dapat membawa beberapa kelebihan yang bermanfaat. Antara lain yaitu sebagai berikut:

  • Lebih aman dan alami tanpa efek samping karena tidak memasukkan jenis obat dan bahan kimia ke dalam tubuh. Sehingga jenis terapi ini paling cocok untuk penderita yang memiliki potensi alergi terhadap jenis bahan kimia tertentu.
  • Tidak ada resiko terapi kadaluarsa, lain halnya dengan pengobatan menggunakan obat-obatan yang bisa berbahaya saat mengonsumsi yang sudah terlewat batas atau kadaluarsa.
  • Dapat dilakukan di berbagai tempat, tidak hanya tersedia di rumah sakit saja. Sehingga lebih leluasa menentukan waktu dan jadwal terapi serta lokasi terapi yang diinginkan.
  • Umumnya juga dilakukan oleh tenaga profesional yang terampil serta memiliki sertifikat yang jelas, sehingga tidak perlu khawatir pelaksanaannya tidak sesuai dan menimbulkan resiko yang berbahaya.

Kekurangan Terapi Neuropati Diabetik

Adapun memilih terapi neuropati diabetik memang membawa banyak manfaat. Namun bukan berarti ada kelemahan dalam penyembuhan melalui metode tersebut. Oleh sebab itu sebelum memutuskan untuk melakukan jenis terapi tersebut, ada baiknya mengetahui kelemahan yang umum terjadi berikut ini:

  • Proses pemulihan berjalan lambat dan tidak bisa instan, karena terapi membutuhkan waktu lebih lambat dalam memulihkan kondisi saraf dan tubuh penderita. Oleh sebab itu memilih terapi sebagai alternatif pemulihan harus dibarengi kesabaran dan keteraturan atau ketelatenan.
  • Ada kalanya beberapa klinik tidak memiliki sertifikat yang jelas, sehingga harus ditanyakan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan terapi supaya nantinya tidak terjadi resiko atau hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Biaya yang dikeluarkan bermacam-macam, sehingga tidak ada tolok ukur yang baku. Dalam beberapa kasus bisa saja biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar daripada membeli pbat yang diresepkan dokter di apotik.
  • Beberapa jenis terapi juga beresiko menimbulkan perubahan pada metabolisme dan fisik penderita, meskipun hal ini dikatakan cukup jarang terjadi. Namun ada baiknya melihat perkembangan setiap selesai melakukan terapi dan bila terjadi beberapa efek tersebut sebaiknya beralih pada metode terapi lain yang lebih cocok. [AdSense-B]

Jenis Terapi Neuropati Diabetik

Ada beberapa jenis terapi yang bisa dipilih untuk menyembuhkan penyakit yang satu ini. Beberapa di antaranya cukup umum dan mudah untuk dilakukan. Adapun jenis-jenis terapi neuropati diabetik tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Terapi Totok Punggung

Jenis terapi pertama yang bisa diterapkan saat ini yaitu mencoba melakukan terapi totok punggung. Ini merupakan jenis terapi baru yang mulai banyak dikenal orang dan dipercaya dapat membantu memulihkan penyakit penyebab neuropati diabetik. Hal tersebut karena totok punggung berfokus pada pemulihan aliran darah yang ada di seputar punggung dan tulang belakang.

Dimana di daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah yang penting sehingga bisa membantu pemulihan penyakit secara lebih maksimal. Pada saat dilakukan terapi maka pembuluh darah yang berangsur normal ini akan membantu perkembangan saraf menjadi lebih baik dan lebih sehat. Sehingga secara perlahan kondisi pasien dapat membaik dan dapat melakukan aktifitasnya lagi tanpa gangguan.

2. Terapi Refleksiologi

Selanjutnya bisa pula melakukan terapi refleksiologi yang dikenal juga baik dalam membantu menuntaskan masalah dengan saraf dan aliran peredaran darah dalam tubuh. Terapi ini juga banyak dikenal dapat menyembuhkan penyakit seperti gejala stroke ringan dan gangguan saraf lainnya. Sehingga melakukan terapi refleksiologi ini dipandang juga cukup sesuai bagi para penderita neuropati diabetik.

Umumnya terapi akan bekerja untuk memperlancar peredaran darah melalui titik-titik refleksi yang ditekan secara teratur dan berulang-ulang. Sehingga lambat laun penderita penyakit akan dapat segera sembuh dan terbebas dari kondisi penyakit neuropati tersebut.

Saat ini di beberapa kota-kota besar di Indonesia, dapat dengan mudah ditemukan tempat yang menyediakan jenis terapi tersebut. Sebaiknya pastikan tempat yang dituju cukup kompeten dan sudah terkenal hasilnya. [AdSense-A]

3. Terapi Tusuk Jarum

Selanjutnya ada pula terapi tusuk jarum yang banyak dipilih juga oleh sebagian orang penderita penyakit saraf. Hal ini karena tusuk jarum membantu melancarkan peredaran darah di titik-titik tubuh tersebut sehingga bisa membantu untuk memulihkan kondisi penderita lebih cepat.

Demikian halnya jika dilakukan untuk proses pemulihan kondisi saraf tubuh yang mengalami masalah dan penyakit akibat neuropati diabetik. Sehingga bila ingin melakukan pengobatan yang jauh lebih aman dan tidak ada efek samping, maka melakukan jenis terapi tusuk jarum ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Bahkan saat ini pelaku terapi tusuk jarum juga sudah bersertifikat dan menjalani pelatihan resmi yang ditentukan oleh lembaga tertentu di Indonesia.

4. Terapi Alat Berfrekuensi

Kemudian ada pula jenis terapi yang memanfaatkan mesin dan alat dengan frekuensi tertentu. Dalam dunia medis beberapa orang menyebutnya dengan terapi radiografi yang menggunakan frekuensi tertentu tersebut untuk memperbaiki kinerja saraf di tubuh.

Hal ini cukup bagus untuk memperbaiki kondisi akibat kerusakan saraf tepi yang bermasalah. Sehingga dapat dijadikan pilihan bagi para penderita neuropati diabetik. Sebaiknya selalu lakukan konsultasi pada tenaga medis yang ahli untuk menghindari resiko lebih jauh seperti perubahan metabolisme tubuh. Oleh sebab itu umumnya jenis terapi ini hanya dapat dilakukan beberapa kali saja dan bukan berkali-kali.

5. Terapi Fisio

Terakhir ada jenis pengobatan menggunakan terapi yang bernama fisioterapi. Dimana pasien akan diberikan pelatihan secara fisik pada tubuhnya secara perlahan-lahan untuk mengembalikan fungsi saraf pada tubuhnya. Hal ini sangat cocok untuk penderita yang berusia lanjut.

Dimana kondisi fisik pasien umumnya sudah menurun jauh dan butuh perbaikan secara perlahan. Sehingga dengan demikian nantinya saraf tubuh yang terganggu akibat penyakit neuropati diabetik dapat kembali normal seperti sedia kala.

Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan seputar terapi neuropati diabetik. Sebaiknya jika ingin melakukan terapi alternatif, berkonsultasi dulu dengan tenaga medis yang ahli dalam pengobatan penyakit neuropati diabetik ini.

Sehingga nantinya kesembuhan yang diterima bisa jauh lebih maksimal, serta tidak membawa efek samping yang tidak diinginkan. Terakhir pastikan untuk melakukan terapi dengan pengobatan yang sesuai resep dokter untuk kesembuhan yang lebih cepat.

Dengan melakukan kombinasi pengobatan, maka diharapkan penderita penyakit gejala neuropati diabetik ini dapat segera pulih dan beraktifitas normal seperti sebelumnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn