Air seni atau yang biasa disebut dengan urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ada beragam tes yang bisa dilakukan dengan menggunakan urin. Mulai tes kehamilan, tes narkoba, tes gula darah dan lainnya. Warna urin pun dapat berbeda tergantung dengan kondisi tubuh masing – masing orang. Warna yang berbeda menunjukkan keadaan medis yang berbeda. Simak penjelasan di bawah ya!
1. Benar – benar bening dengan sedikit warna kuning
Warna urin seperti ini menunjukkan bahwa asupan air yang diminum cukup banyak. Sebenarnya dengan minum air secara berlebihan dapat memperberat kerja ginjal. Jadi sebaiknya minum air sesuai kebutuhan saja ya.
2. Berwarna kuning jernih
Warna urin yang paling normal dan sehat adalah kuning jernih. Jika urin berwarna kuning jernih tandanya asupan air sudah cukup dan tubuh terhidrasi dengan baik. Dengan asupan air yang cukup, maka fungsi tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Berwarna seperti madu
Urin dengan warna pekat seperti madu menunjukkan bahwa tubuh kekurangan asupan air. Selain itu warna pekat juga menunjukkan bahwa tubuh sudah mengalami dehidrasi. Kekurangan air sampai menyebabkan dehidrasi tentunya tidak baik karena dapat mengganggu keseimbangan kadar gula dan garam dalam tubuh. Akibat dehidrasi yang tidak tertangani adalah kejang, kerusakan otak, atau bahkan kematian.
4. Berwarna sirup kecoklatan
Warna ini bisa diartikan dua kemungkinan. Yang pertama yaitu tubuh mengalami dehidrasi berat, sedangkan yang kedua ada masalah pada organ hati. Perlu adanya pengamatan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pastinyanya. Jika urin berwarna sirup kecoklatan, cobalah minum air dalam jumlah yang banyak. Amati perubahan warna urin setelah minum. Apabila warna urin masih tetap seperti semula, kemungkinan ada gangguan pada organ hati. Jadi sebaiknya segera periksa ke dokter ya.
5. Berwarna jingga atau orange
Urin berwarna jingga juga menunjukkan kondisi dehidrasi yang cukup parah. Bisa juga disebabkan adanya gangguan organ hati (liver) atau saluran empedu. Selain itu, warna orange juga bisa disebabkan karena efek samping kemoterapi, obat pencahar, obat anti radang sulfasalazine, obat TB rifampin dan isoniazid serta beberapa jenis obat lain.
6. Berwarna biru atau hijau
Urin dengan warna biru atau hijau bisa disebabkan karena adanya kelainan genetik langka. Selain itu bisa juga disebabkan karena pewarna makanan, sedang dalam proses pengobatan atau adanya infeksi saluran kencing. Pewarna makanan dalam jumlah yang cukup banyak dapat mempengaruhi warna urin karena zat pewarna tersebut dikeluarkan melalui urin agar tidak membahayakan tubuh. Efek samping dari obat asma, antidepresan amitriptilin, obat bius propofol juga dapat mengakibatkan urin berwarna biru atau hijau.
7. Bergelembung atau berbusa sekali
Adanya gelembung atau busa pada urin masih tergolong normal jika hanya terjadi sesekali. Hal ini dikarenakan efek pemrosesan urin dalam tubuh dan bukan merupakan hal yang perlu dikhawatirkan. Lain halnya jika gelembung dan busa ada secara terus menerus pada urin. Urin yang berbusa menunjukkan adanya masalah pada ginjal atau protein berlebih pada makanan yang dikonsumsi.
Itulah beberapa kondisi urin yang kita keluarkan. Disarankan untuk selalu menjaga asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh untuk menjaga kesehatan. Jika mengalami keanehan pada warna urin, sebaiknya periksalah ke dokter untuk menegakkan diagnosa dan mendapat penanganan lanjutan kalau memang diperlukan. Tidak dianjurkan untuk menduga – duga atau mendiagnosis sendiri karena bisa menyebabkan masalah pada urin tidak teratasi dengan benar.