7 Bahaya Anak Sering Kejedot Orangtua Perlu Waspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anak aktif memang sudah biasa bagi beberapa orangtua, termasuk ketika ia sering terjatuh dan terbentur. Namun ketika anak sering kejedot alias terbentur, jangan sepelekan apalagi hanya memberi usapan ke bagian yang terkena benturan, khususnya kepala. Ada sejumlah risiko atau bahaya anak sering kejedot yang tak disadari kebanyakan orangtua mampu berdampak buruk bagi masa depan si kecil lho.

  1. Cairan Keluar dari Kepala

Hati-hati saat anak kejedot apalagi di bagian kepala harus sering-sering dicek oleh orangtua. Ada kemungkinan dari daerah kepala yang kena benturan bisa saja menyebabkan keluarnya caran dari mulut, hidung ataupun telinga, entah itu cairan darah atau cairan bening. Bila demikian, segera bawa anak ke dokter untuk memeriksakannya.

  1. Nyeri Kepala

Ketika anak terlalu sering kejedot di bagian kepala, para orangtua perlu mengawasinya lebih lagi karena jika anak rewel dan sampai memukul-mukul kepalanya karena tak nyaman bisa jadi kepalanya terasa nyeri. Nyeri di bagian kepala pun dapat menjadi salah satu gejala dari gegar otak lho.

  1. Mual dan Muntah

Sering kejedot entah itu pelan atau keras, para orangtua perlu menangani segera ketika si kecil mulai muntah-muntah. Bawalah anak langsung ke dokter apabila anak mengeluhkan rasa mual disertai muntah-muntah karena ada kemungkinan kondisi kepala yang kita kira baik-baik saja justru berujung pada gegar otak.

  1. Penglihatan Kabur

Anak sering kejedot jangan dianggap enteng sebab ada kemungkinan salah satu bahaya yang timbul adalah dirinya mengalami gangguan pada penglihatannya. Jika anak mengeluhkan pandangannya yang mulai kabur, segera periksakan ke dokter karena ada kemungkinan gegar otak terjadi lho.

  1. Pendengaran Terganggu

Selain penglihatan mengabur, bahaya anak yang kepalanya sering terbentur juga dapat mengalami gangguan pendengaran. Jika anak mengeluhkan telinga berdenging, jangan abaikan karena orangtua perlu segera memeriksakannya ke dokter agar segera terdeteksi dan ditangani dengan benar.

  1. Hematoma

Pembuluh darah pecah di bawah kulit atau hematoma juga bisa terjadi sebagai efek bahaya dari seringnya kepala kejedot. Entah itu memar di belakang kepala atau di area pelipis, pastikan segera membawa anak ke dokter agar risiko kerusakan otak tidak makin serius. Bahkan orangtua maupun anak perlu menghindari memijat bagian benjolan, tapi lebih baik mengompres langsung dengan air dingin.

  1. Tidur Lama

Efek dari kepala sering kena benturan juga mampu membuat anak mengalami kehilangan kesadaran yang banyak orangtua tidak menyadarinya karena mengira anak tertidur lelap. Bisa jadi anak justru sebenarnya sedang tidak sadarkan diri atau jatuh pingsan yang sebaiknya segera dibawa ke dokter.

Untuk mengatasi bahaya anak sering kejedot, pastikan orangtua siap dengan kompres dingin (memakai handuk basah membungkus beberapa kotak es batu). Lakukan pengompresan ke area yang terbentur sehari 3-4 kali dalam waktu 15 menitan. Perhatikan lagi isi dan keadaan rumah apakah ada benda yang berbahaya di sekitar anak, lalu juga hindari meninggalkan anak bermain sendiri secara aktif supaya anak terhindar dari kecelakaan dalam bentuk apapun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn