7 Cara Mengatasi Penyakit Sklerosis Paling Ampuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cara mengatasi penyakit sklerosis ada beberapa macam. Sklerosis sebenarnya tidak dapat disembuhkan karena hingga saat ini masih belum ditemukan obatnya. Namun gejala dari sklerosis tentu saja tidak akan kambuh apabila penderita sklerosis dapat melakukan dan menjalani berbagai perawatan diri. Beberapa macam cara mengatasi penyakit sklerosis antara lain sebagai berikut.

1. Terapi Obat

Penyakit sklerosis pada dasarnya tidak dapat diobati secara khusus. Namun jika pasien memeriksakan dirinya ke dokter maka dokter akan melakukan penanganan dengan pemberian resep obat. Obat memang merupakan cara penanganan terhadap suatu penyakit yang bisa dibilang paling efektif. Maka dokter akan memberikan obat untuk menangani kasus sklerosis agar dapat meringankan gejala yang dialami oleh penderitanya.

Beberapa jenis obat yang akan diresepkan oleh dokter antara lain berupa relaksan otot. Obat ini berfungsi untuk mengobati rasa nyeri dan kaku yang dialami oleh penderita penyebab penyempitan saraf otak. Selain itu ada pula obat berjenis kortikosteroid yang dapat mengurangi kejang pada penderitanya.

Dokter juga bisa saja meresepkan obat berjenis antidepresan yang berfungsi untuk mengatasi kelelahan serta anti kolvusan yang berfungsi untuk meredakan nyeri. Sedangkan obat mitoxantrone yang diresepkan oleh dokter biasa digunakan untuk kemoterapi. Saat ini penggunaan obat jenis ini pada pasien penderita sklerosis telah disetujui oleh FDA.

2. Terapi Fisik

Selain menjalani perawatan dengan menggunakan obat-obatan tentunya pasien sklerosis juga dianjurkan untuk menjalani perawatan dengan cara menjalani terapi fisik. Dalam terapi fisik ini akan dikombinasikan beberapa macam gerakan tertentu dan hal ini dilakukan secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan demi mengurangi gejala sklerosis. Umumnya berbagai macam gerakan yang diajarkan pada terapi fisik juga dapat dilakukan secara mandiri di rumah pasien.

Gerakan tersebut dapat dilakukan sebagai latihan untuk meningkatkan keseimbangan serta kekuatan otot ataupun macam-macam penyakit saraf. Beberapa gerakan dalam terapi fisik yang dilakukan oleh penderita sklerosis umumnya meliputi tangan, kaki, pinggul, dan juga kepala. Gerakan-gerakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan tubuh serta melancarkan sistem koordinasi saraf penderita sklerosis.

3. Terapi Tradisional

Yang dimaksud dengan terapi tradisional di sini adalah terapi yang menggunakan bahan dasar herbal sehingga tidak mengandung zat kimia beracun. Bahan herbal sendiri diperoleh dari segala macam jenis tanaman yang kemudian diolah hingga menjadi ramuan. Beberapa orang menyebutnya dengan istilah ramuan herbal. Namun ada pula yang menyebutnya sebagai pengobatan alternatif alami.

Penderita sklerosis bisa saja mengonsumsi beberapa ramuan yang diolah dari tanaman herbal atau tanaman obat. Misalnya saja seperti kunyit, temulawak, serta kayu manis. Berbagai tanaman tersebut memang berkhasiat sehingga seringkali digunakan untuk mengobati penyakit sklerosis. Umumnya penggunaan tanaman herbal pada penderita sklerosis juga disertai dengan proses pemgompresan pada tubuh. [AdSense-B]

Kompres tubuh ini dilakukan dengan menggunakan air hangat dan kompres diletakkan di sekitar tulang serta otot. Air hangat pada dasarnya berfungsi untuk melemaskan otot dan saraf sehingga dapat membantu memperlancar sirkulasi darah ke seluruh bagian tubuh. Dengan menjalani terapi jenis ini maka gejala kambuh pada penderita sklerosis akan semakin berkurang.

4. Diet MS

Diet MS atau yang sering kali disebut juga dengan Diet Multiple Sclerosis merupakan suatu jenis program diet yang dilakukan secara khusus dengan tujuan untuk meredakan dan mengurangi gejala sklerosis yang seringakali datang dan menyerang secara tiba-tiba.

Umumnya diet ini dilakukan dengan cara mengurangi makanan yang beresiko menimbulkan gejala kambuh. Diet ini bisa dijalani dengan berkonsultasi pada dokter atau pada ahli gizi yang memang mengerti benar tentang asupan gizi yang dibutuhkan oleh penderita sklerosis. Dengan menjalankan program diet ini secara teratur maka penyakit sklerosis diduga dapat semakin mereda.

Gejala yang biasanya kambuh juga akan semakin mereda dan semakin diperlambat secara signifikan. Namun program diet ini tidak boleh dijalankan secara sembarangan. Program diet ini seharusnya dijalankan dengan mengikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau ahli gizi. [AdSense-A]

5. Olahraga Rutin

Olahraga memang merupakan suatu aktivitas yang perlu dilakukan oleh semua orang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Demikian juga dengan penderita sklerosis yang justru harus banyak melakukan gerakan agar tubuhnya selalu aktif bergerak.

Dalam yoga untuk syaraf kejepit tentu saja penderita sklerosis tak perlu melakukan jenis olahraga yang sangat berat dan sulit serta justru dapat menyiksa tubuhnya. Jenis olahraga yang dilakukan cukuplah yang ringan saja namun dapat tetap meningkatkan kekuatan otot. Sebab tujuan utama dari olahraga pada penderita sklerosis ialah untuk mencapai keseimbangan tubuh dengan cara yang alami.

Jika penderita sklerosis jarang berolahraga maka tubuhnya akan semakin lemah sehingga lebih mudah terserang penyakit. Pada dasarnya olahraga mampu memperlambat kehadiran penyakit sebanyak 40% sebab saat berolahraga seseorang tentunya melakukan gerakan aktif yang meningkatkan kebugaran tubuhnya.

6. Pola Makan Seimbang

Kebutuhan akan gizi dan nutrisi pada penderita sklerosis haruslah tercukupi. Namun konsumsi makanan sehat untuk penderita stroke haruslah dilakukan secara seimbang agar gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak sampai berlebih dan juga tidak sampai kekurangan. Penderita sklerosis sebisa mungkin harus mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh.

Misalnya seperti susu, telur, daging, minyak kelapa, dan sebagainya. Makanan yang mengandung lemak dalam jumlah yang cukup tinggi memang tidak begitu baik bila dikonsumsi setiap hari. Sebaliknya makanan yang cenderung sehat antara lain seperti buah dan sayuran. Buah dan sayuran sudah seharusnya dikonsumsi secara rutin oleh penderita sklerosis agar daya tahan tubuhnya dapat meningkat.

Selain itu penderita sklerosis juga sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D. Sebab vitamin jenis ini diketahui dapat berguna untuk mengatasi gangguan sklerosis. Untuk lebih jelasnya mengenai pola makan sehat dan seimbang maka pasien bisa berkonsultasi langsung pada ahli gizi.

7. Istirahat Cukup

Tak banyak orang yang menyadari bahwa istirahat sebenarnya sangatlah penting. Bahkan sebaiknya saat Anda sedang melakukan aktivitas secara terus-menerus setidaknya ambillah waktu sekitar 15 menit untuk beristirahat di siang hari. Istirahat juga mencakup kualitas tidur yang baik terutama saat di malam hari. Tidur di malam hari dapat menyegarkan pikiran dan meningkatkan imunitas tubuh sehingga orang akan lebih sulit terserang penyakit.

Istirahat dan tidur dengan kualitas yang baik dan dengan frekuensi yang cukup diketahui dapat mengurangi tingkat ketegangan seseorang. Orang yang memiliki waktu istirahat cukup cenderung lebih sedikit mengalami stres dan macam-macam kejang. Kondisi ini tentu saja baik bagi penderita sklerosis.

Sebab seseorang yang menderita gangguan sklerosis dianjurkan untuk menghindari stres agar gejala tidak mudah kambuh. Selain itu istirahat yang cukup juga dapat membantu seseorang dalam memelihara kesehatan.

Cara mengatasi penyakit sklerosis tentunya dapat dijalankan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan penderitanya. Sebaiknya penderita sklerosis secara rutin melakukan check up pada dokter. Sehingga dapat mengontrol kondisi kesehatannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn