Cara menangani stroke mendadak perlu Anda ketahui agar bisa memahami hal apa yang harus dilakukan saat menjumpai keluarga atau kerabat yang sedang terserang gejala stroke secara tiba-tiba. Pada kesempatan kali ini terdapat beberapa hal atau cara yang dapat Anda lakukan untuk cara menangani stroke mendadak pada seseorang yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan posisi nyaman.
Sebaiknya penderita serangan stroke separuh badan selalu diusahakan untuk memiliki posisi bersandar. Penderita tersebut harus diberikan posisi senyaman mungkin. Posisi yang nyaman diperlukan oleh penderita serangan stroke agar peredaran darahnya tidak sampai mengalami gangguan dan bisa tetap berjalan lancar. Selain itu usahakan agar penderita serangan stroke tetap dapat bernapas dengan lancar.
Dengan berada pada posisi yang nyaman maka diharapkan agar kondisi penderita serangan stroke tidak akan bertambah parah. Sebenarnya sangat penting untuk memperhatikan posisi nyaman penderita serangan stroke sebab posisi nyaman tentunya akan mendukung kondisi psikologis pengidap stroke ringan agar menjadi jauh lebih baik. Dengan kondisi yang demikian maka penderita akan memperoleh kesembuhan secara lebih cepat.
2. Tidak memindahkan posisi.
Jika Anda menjumpai seseorang yang tiba-tiba saja terserang gejala stroke maka sebaiknya Anda tidak memindahkan posisinya. Maksudnya disini adalah biarkan penderita serangan stroke tersebut tetap berada di tempat asalnya atau di tempat semula. Sebab saat terjadi serangan stroke umumnya pembuluh darah orang tersebut pecah.
Bila penderita dipindahkan dengan cara yang salah atau tidak tepat maka bisa saja pecahnya pembuluh darah halus di dalam otaknya akan semakin cepat terjadi. Tentu saja hal ini akan sangat beresiko terhadap nyawa penderita. Oleh karena itu jika Anda menjumpai seseorang yang terserang stroke maka sebaiknya bantulah dirinya untuk berada dalam posisi duduk agar tidak sampai terjatuh lagi. Biarkan tubuhnya bersandar agar tubuhnya dapat tertahan.
3. Menarik telinga.
Umumnya seseorang akan tampak jelas saat ia sedang terserang penyebab stroke di usia muda walaupun kejadian itu terjadi secara tiba-tiba. Biasanya hal ini bisa terlihat jelas dari mulai melemahnya tubuh dan bahkan tidak dapat digerakkan. Selain itu gejala yang paling tampak adalah adanya penampakan yang berbeda dari mulut penderita serangan stroke. Umumnya mulut penderita serangan stroke terlihat kurang normal.
Hal yang dapat Anda lakukan yaitu mencoba untuk menarik-narik kedua telinga orang yang sedang terserang gejala stroke. Memang telinga penderita tersebut akan tampak agak kemerahan namun hal ini bisa dilakukan dengan tujuan untuk membantu kondisi penderita agar tidak bertambah parah.
Kemudian lakukan tusukan sebanyak dua kali pada ujung bawah telinga dengan jarum kecil yang telah steril sampai darah menetes sebanyak dua kali dari masing-masing daun telinga. Maka dalam beberapa menit mulut penderita serangan stroke akan kembali normal.
4. Menusuk ujung jari.
Anda juga bisa memberikan pertolongan pada orang yang terserang gejala stroke dengan cara menusuk ujung jarinya. Menusuk ujung jari ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan jarum suntik yang tentunya telah bersih dan steril. Jika Anda tidak mendapatkan jarum suntik maka bisa digunakan pula jarum lain yang tidak terlalu besar seperti misalnya jarum jahit dan jarum pentul. [AdSense-B]
Penggunaan jarum ini juga harus dalam keadaan steril yaitu dengan cara dibakar. Bagian titik pada ujung jari yang harus ditusuk sebaiknya berjarak sekitar 1 milimeter dari ujung kuku. Sebaiknya pula usahakan agar setidaknya darah dapat menetes sedikit saja atau mungkin satu kali tetes saja cukup.
Namun jika tidak bisa sebaiknya tekanlah jari-jari tersebut. Biasanya setelah melakukan teknik ini maka dalam waktu sekitar 10 menit penderita akan menjadi sadar kembali.
5. Membaringkan tubuh.
Beberapa ahli mengatakan bahwa pertolongan pertama yang dapat dilakukan bagi pasien yang terserang gejala ciri-ciri serangan stroke kedua adalah dengan membaringkan tubuhnya. Hal membaringkan tubuh penderita ini pada dasarnya bertujuan agar metabolisme tubuh semakin melambat dan juga tidak meningkat. Selanjutnya Anda bisa memberikan bantal di bawah kepala pasien dengan kemiringan kira-kira sebesar 30 derajat.
Setelah itu sebaiknya Anda segera membawa pasien ke rumah sakit agar pasien mendapatkan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan pasien oleh dokter ini harus segera dilakukan agar stroke yang menyerang pasien dapat segera ditangani dan diatasi. Hal ini sesuai dengan adanya pengetahuan bahwa penanganan stroke bisa dilakukan 3 hingga 6 jam dari terjadinya serangan.
6. Memberi pakaian longgar.
Seorang pasien yang terserang gejala stroke sebaiknya dibantu saat berpakaian. Membantu pasien dalam berpakaian sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar Anda tidak sampai mengejutkannya. Namun jika pasien ingin berpakaian sendiri maka sebaiknya siapkan pakaiannya dan biarkan ia duduk sambil mengenakan baju. Sebaiknya sediakan pula tumpuan bagi dirinya untuk membantunya dalam memakai kaus kaki dan sepatu. [AdSense-A]
Pasien harus menggunakan lengan yang kuat untuk memasang pakaian pada sisi lemahnya terlebih dahulu begitu pula saat melepaskannya. Berikan pakaian yang longgar pada penderita serangan stroke. Berikan pula pakaian dari kain yang lembut. Pakaian yang longgar akan membuat pasien bisa bernapas secara lebih lega dan merasa lebih nyaman.
7. Memberi ruang untuk oksigen.
Pasien yang terserang gejala macam-macam penyakit stroke secara mendadak tentu saja perlu diberikan kenyamanan sekaligus ruang yang lebih terbuka agar suplai oksigen bisa lebih tercukupi. Setiap orang tentunya membutuhkan oksigen dan terlebih lagi orang-orang yang sedang terserang stroke. Stroke terjadi saat pembuluh darah tersumbat dan kemudian pecah.
Dalam keadaan ini tentunya aliran oksigen di dalam tubuh pasien menjadi terhambat. Oleh karena itu sebaiknya penderita stroke mendapatkan bantuan oksigen dengan kadar yang lebih banyak agar kondisinya tidak semakin parah. Bahkan terapi oksigen saat ini mulai dianjurkan oleh beberapa dokter untuk mengatasi stroke yang diderita oleh seseorang.
8. Mempertahankan kadar gula darah.
Diabetes dan stroke pada dasarnya memiliki hubungan yang cukup erat. Penderita diabetes umumnya memang lebih rentan terkena komplikasi berupa penyakit stroke. Orang yang menderita diabetes umumnya memiliki risiko 1,5 kali lebih besar untuk terserang penyakit stroke.
Pada penderita diabetes tentunya insulin tidak bekerja dengan baik. Maka sebagai akibatnya glukosa yang seharusnya dipecah menjadi energi di dalam sel tubuh akan tetap terkumpul di dalam pembuluh darah sekalipun saat kadar glukosa tersebut sudah terlalu tinggi.
Oleh karena itu Anda perlu membantu penderita stroke agar dapat selalu mempertahankan kadar gula darahnya. Setidaknya jangan biarkan serangan stroke yang mendadak tersebut disertai dengan adanya kadar gula darah yang tinggi.
Cara menangani stroke mendadak sebaiknya dilakukan dengan cara yang tepat. Tentunya Anda juga harus segera membawa pasien ke dokter segera setelah serangan penyebab penyakit stroke terjadi sehingga penanganan bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Dengan demikian maka pasien penderita stroke tersebut bisa segera diobati dan segera memperoleh kesembuhan. Termasuk menutup kemungkinan adanya komplikasi berbahaya yang serius.