Imunisasi polio merupakan pemberian vaksin yang berisi virus polio yang telah dilemahkan dan dimatikan. Tujuan imunisasi polio untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar tidak mudah terserang penyakit polio serta mencegah cara penyebaran virus polio. Ada dua cara dalam melakukan vaksinasi polio yang dapat dilakukan yakni imunisasi polio oral dan imunisasi polio injeksi. Perbedaan imunisasi polio oral dan imunisasi polio injeksi akan diulas sebagai berikut:
- Imunisasi polio oral
Fungsi Imunisasi polio oral bertujuan untuk memberikan vaksin dengan cara meneteskan cairan vaksin langsung ke dalam mulut. Vaksin polio oral diberikan sebanyak 4 kali diberikan sejak anak berusia 0-59 bulan. Imunisasi polio oral memiliki rasa yang manis sehingga anak-anak cenderung menyukainya. Imunisasi oral ini berisi virus yang telah dilemahkan. Efek samping imunisasi polio oral pada bayi biasanya adalah diare meskipun ini cukup jarang terjadi.
- Imunisasi polio injeksi
Imunisasi polio injeksi adalah pemberian vaksin dengan cara menyuntikkan cairan ke dalam tubuh manusia. Imunisasi injeksi diberikan sebanyak 5 kali pada saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 hingga 18 bulan.Adapun kandungan virus yang dimiliki oleh vaksin injeksi adalah virus yang telah dimatikan. Imunisasi polio injeksi biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan imunisasi polio oral.
Syarat imunisasi polio
Sebelum melakukan imunisasi polio, pastikan anak yang akan menerima untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sehingga manfaat imunisasi polio pada anak bisa lebih efektif. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk meminimalisir dampak imunisasi polio bisa dihindari. Berikut ini merupakan syarat imunisasi polio yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu:
- Suhu tubuh yang lebih dari 38.5 derajat Celcius tidak bisa imunisasi.
- Apakah anak memiliki alergi terhadap penggunaan obat tertentu.
- Adanya riwayat alergi yang serius terhadap beberapa penggunaan vaksin sebelumnya selain vaksin polio.
- Adanya riwayat kondisi medis yang serius setelah anak menerima vaksin tertentu.
- Anak yang pernah mengalami alergi termasuk alergi obat dan makanan harus mendapatkan perawatan khusus terlebih dahulu sebelum imunisasi.
- Tidak sedang mengalami diare atau masalah pencernaan.
- Anak yang tidak memiliki masalah defisiensi sistem kekebalan tubuh atau melemahnya sistem imun.
- Anak yang tidak sedang menjalani pengobatan imunosupresif obat yang dapat menekan sistem imun.
Pada umumnya imunisasi polio diberikan pada seseorang ketika dia masih bayi, yakni berusia 0-59 bulan. Imunisasi polio yang harus didapatkan oleh setiap orang seumur hidupnya adalah sebanyak 4 kali.
Biasanya anak yang mendapatkan imunisasi polio akan mengalami beberapa efek samping salah satunya adalah Panas setelah imunisasi polio . Namun anda tidak perlu khawatir karena efek samping imunisasi polio oral dan imunisasi polio injeksi dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
- Memberi banyak air pada anak untuk dikonsumsi.
- Berikan susu serta makanan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh pada anak anda.
- Jangan biarkan anak untuk beraktifitas telalu banyak.
- Perbanyak Istirahat.
Itulah ulasan mengenai syarat imunisasi polio yang perlu anda ketahui. Semoga bermanfaat dan ingatlah bahwa imunisasi itu sangat penting untuk daya tahan tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai macam penyakit, termasuk macam-macam penyakit saraf. Terima kasih