Pengertian penyakit polio adalah penyakit virus. Penyakit ini merupakan salah satu dari macam-macam penyakit sarafyang sangat berbahaya karena sifatnya yang mudah menular. Penyakit ini terjadi akibat adanya serangan dari virus penyebab polio yang menjangkit system saraf pusat manusia. Akibatnya, orang yang terkena penyakit polio akan mengalami gejala seperti kelumpuhan, sulit bernafas dan bahkan kematian. Untungnya, cara penyebaran virus polio dapat dicegah dengan program imunisasi polio. Tujuan imunisasi polio adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh manusia dan tahan terhadap serangan penyakit polio.
Imunisasi polio dapat diberikan melalui dua cara yaitu Imunisasi polio oral dan Imunisasi polio injeksi. Imunisasi polio oral adalah pemberian vaksin virus polio yang telah dilemahkan dengan cara diteteskan langsung ke dalam mulut. Sedangkan Imunisasi polio injeksi merupakan pemberian vaksin virus polio yang telah dimatikan dengan cara disuntikkan.
Imunisasi polio ini harus diberikan kepada tiap-tiap anak sesuai dengan dosis yang ditentukan. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih sehingga dampak imunisasi polio serta bahaya vaksin polio bisa dihindari. Adapun pemberian dosis imunisasi polio pada anak yang dianjurkan akan diulas secara lengkap berikut ini:
- Dosis Imunisasi Polio Oral (OVP)
Volume dosis imunisasi polio oral yang diberikan adalah 2 tetes pada anak yang berusia 0-12 bulan. Vaksin virus polio ini diberikan sebanyak 4 kali dengan jarak minimal 4 minggu. Efek samping imunisasi polio oral pada bayi yang biasa muncul setelah pemberian imunisasi polio adalah diare. Akan tetapi, efek samping tersebut sangat jarang terjadi sehingga anda tidak perlu terlalu khawatir.
- Dosis Imunisasi Polio Injeksi (IPV)
Volume dosis untuk imunisasi polio injeksi adalah 0,5 ml. Vaksin virus polio ini disuntikan pada anak yang berusia 12 bulan di bagian paha atas atau bisa juga lengan atas. Adapun efek samping imunisasi ipv adalah:
- Demam.
- Bengkak dan merah pada area yang disuntik.
- Kulit yang disuntik mengalami pengerasan.
- Nafsu makan anak menurun.
- Pusing
- Mual
- Alergi
Oleh karena itu sebelum melakukan imunisasi pada anak sebaiknya anda memperhatikan kondisi anak terlebih dahulu. Adapun kondisinya anak harus memenuhi syarat imunisasi polio sebagai berikut:
- Suhu tubuh yang lebih dari 38.5 derajat Celcius tidak bisa imunisasi.
- Apakah anak memiliki alergi terhadap penggunaan obat tertentu.
- Adanya riwayat alergi yang serius terhadap beberapa penggunaan vaksin sebelumnya selain vaksin polio.
- Adanya riwayat kondisi medis yang serius setelah anak menerima vaksin tertentu.
- Anak yang pernah mengalami alergi termasuk alergi obat dan makanan harus mendapatkan perawatan khusus terlebih dahulu sebelum imunisasi. [AdSense-B]
- Tidak sedang mengalami diare atau masalah pencernaan.
- Anak yang tidak memiliki masalah defisiensi sistem kekebalan tubuh atau melemahnya sistem imun.
- Anak yang tidak sedang menjalani pengobatan imunosupresif obat yang dapat menekan sistem imun.
Efek samping imunisasi IPV ini bisa diatasi dengan meminum air putih sebanyak-banyaknya, mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, serta memperbanyak istirahat.
Jadwal imunisasi polio berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) jadwal pemberian imunisasi polio pada anak sesuai dengan cara yang digunakan saat memberikan imunisasi polio. Imunisasi polio oral diberikan pada saat anak lahir dan ketika anak berusia 2, 4, 6 hingga 18 bulan. Adapun untuk imunisasi polio melalui injeksi disarankan untuk diberikan pada anak ketika anak berusia 2, 4, 6, 18 bulan hingga anak berusia 6-8 tahun.
Demikianlah ulasan mengenai efek samping imunisasi IPV yang perlu anda ketahui. Semoga bisa bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih.