Dosis Imunisasi Polio yang Tepat Sesuai Anjuran Dokter

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernakah anda mendengar tentang penyakit polio? Apa sih sebenarnya penyakit polio itu? Pengertian penyakit polio adalah penyakit virus yang menginfeksi sistem saraf manusia yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya. Adapun gejala yang biasa ditimbulkan oleh penyakit polio dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu polio non paralisis, polio paralisis, dan polio bulbar.

Polio non paralisis merupakan polio yang tidak menimbulkan gejala lumpuh pada penderitanya melainkan gejala seperti demam, kram otot, muntah, dll. Sementara polio paralisis merupakan jenis polio yang berbahaya karena dapat menimbulkan gejala kelumpuhan. Selain itu ada juga polio bulbar yang menimbulkan gejala sesak nafas pada penderitanya. Semua tiga gejala polio ini dianggap berbahaya karena semuanya berpontensi menyebabkan kematian.

Penyakit polio ini sangat mudah menular dan biasanya sangat rentan menyerang anak. Tidak hanya menular, orang yang menderita penyakit polio ini juga tidak dapat dipulihkan. Sehingga cara penyebaran virus polio harus dicegah.

Untungnya pada tahun 2014, Indonesia telah dinyatakan oleh WHO sebagai negara yang bebas dari polio berkat adanya program imunisasi polio yang aktif dilaksanakan. imunisasi polio ini sendiri berupa pemberian vaksin yang mengandung virus polio. Virus polio ini sudah dilemahkan atau dimatikan sehingga tidak akan membahayakan. Malahan, tujuan imunisasi polio adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kekebalan terhadap penyakit polio.

Imunisasi polio dapat diberikan melalui dua cara yaitu Imunisasi polio oral dan Imunisasi polio injeksi. Imunisasi polio oral adalah pemberian vaksin virus polio yang telah dilemahkan dengan cara diteteskan langsung ke dalam mulut. Sedangkan Imunisasi polio injeksi merupakan pemberian vaksin virus polio yang telah dimatikan dengan cara disuntikkan.

Imunisasi polio ini harus diberikan kepada tiap-tiap anak sesuai dengan dosis yang ditentukan. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih sehingga dampak imunisasi polio serta bahaya vaksin polio bisa dihindari. Adapun pemberian dosis imunisasi polio pada anak yang dianjurkan akan diulas secara lengkap berikut ini:

1. Dosis Imunisasi Polio Oral

Volume dosis imunisasi polio oral yang diberikan adalah 2 tetes pada anak yang berusia 0-12 bulan. Vaksin virus polio ini diberikan sebanyak 4 kali dengan jarak minimal 4 minggu. Efek samping imunisasi polio oral pada bayi yang biasa muncul setelah pemberian imunisasi polio adalah diare. Akan tetapi, efek samping tersebut sangat jarang terjadi sehingga anda tidak perlu terlalu khawatir.

2. Dosis Imunisasi Polio Injeksi

Volume dosis untuk imunisasi polio injeksi adalah 0,5 ml. Vaksin virus polio ini disuntikan pada anak yang berusia 12 bulan di bagian paha atas atau bisa juga lengan atas. Biasanya imunisasi polio dengan cara injeksi akan menimbulkan efek samping berupa demam dan pembengkakan pada area yang disuntik.

Jadwal imunisasi polio berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) jadwal pemberian imunisasi polio pada anak sesuai dengan cara yang digunakan saat memberikan imunisasi polio. Imunisasi polio oral diberikan pada saat anak lahir dan ketika anak berusia 2, 4, 6 hingga 18 bulan. Adapun untuk imunisasi polio melalui injeksi disarankan untuk diberikan pada anak ketika anak berusia 2, 4, 6, 18 bulan hingga anak berusia 6-8 tahun.

Demikianlah pembahasan kali ini mengenai dosis imunisasi polio. Semoga bisa bermanfaat bagi anda sekalian. Salam sehat!

fbWhatsappTwitterLinkedIn