Pernah mendengar kata hiperkolesterolemia sebelumnya? Penyakit ini adalah kondisi dimana kadar kolesterol LDL di dalam tubuh seseorang berada di dalam tingkat yang tinggi, sedangkan kadar kolesterol HDL normal menurun. Kadar kolesterol yang tinggi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit akibat kolesterol. Selain itu, gejala hiperkolesterolemia sangat mengkhawatirkan karena dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung dan beberapa penyakit yang disebabkan oleh kolesterol tinggi lainnya. Tidak begitu banyak orang yang tahu bahwa kolesterol sebenarnya merupakan zat alami yang berasal dari organ hati. Selain hati, kolesterol juga dapat dihasilkan dari sumber-sumber makanan seperti daging, ikan susu dan sebagainya. Begitu banyak makanan yang terlihat lezat di luar tapi ternyata memiliki kandungan kolesterol yang sangat tinggi. Dan tidak sedikit pula orang yang kurang tanggap akan hal ini.
Jika hiperkolesterolemia terjadi di dalam tubuh seseorang, biasanya tidak ada gejala signifikan yang ditimbulkan. Menurut LIPI (2009), apabila kadar kolesterol tinggi, terkadang endapan lemak didalam tubuh tersebut dapat membentuk suatu pertumbuhan yang biasa disebut dengan zantoma di dalam tendo dan juga kulit. Kolesterol dikatakan tinggi apabila kadar trigliserida sudah mencapai 800 mg/dL bahkan lebih. Hiperkolesterolemia dapat terjadi karena disebabkan oleh meningkatkan kadar kolesterol low desity lipoprotein atau LDL di dalam darah. Selain itu, ada beberapa faktor penentu yang dapat menjadi penyebab hiperkolesterolemia. Faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pola Makan yang Buruk
Pola makan yang buruk tentunya memiliki pengaruh yang penting terhadap hiperkolesterolemia. Contohnya adalah dengan mengonsumsi lemak jenuh pada makanan hewani, asam lemak pada kue, daging merah sebagainya. Jika tidak dilakukan kontrol pada kandungan yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi secara harian, maka tidak heran kadar kolesterol didalam tubuh Anda mengalami peningkatan. Sebaiknya Anda lebih banyak mengonsumsi makanan untuk meningkatkan HDL dan menu non kolesterol lainnya. Atau juga memperbanyak konsumsi buah untuk penyakit kolesterol dan jus untuk penderita kolesterol.
- Obesitas
Tahukah Anda bahwa orang yang cenderung memiliki berat badan yang berlebih memiliki risiko lebih besar terkena hiperkolesterolemia. Obesitas dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Untuk itu, mengatur pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi merupakan fator yang sangatlah penting.
- Diabetes
Diabetes dihasilkan oleh gaya hidup yang salah karena menyebabkan akumulasi penumpukan kadar gula dalam darah yang sangat jauh diatas ambang batas normal. Jika pada kondisi normal, glukosa merupakan salah satu sumber energi utama untuk sel-sel di dalam tubuh yang dapat membantu pembentukan otot dan jaringan, termasuk otak. Namun jika kadarnya sudah berlebih, maka ke depannya dapat memicu penyakit diabetes. Peningkatan glukosa ini juga dapat memicu terjadinya peningkatan kadar LDL di dalam tubuh. Bahkan kadar kolesterol baik atau HDL pun menjadi menurun secara signifikan. Jika sudah begini, maka lama kelamaan kolesterol tersebut dapat merusak dinding pembuluh darah di dalam tubuh.
- Ukuran Lingkar Pinggang yang Besar
Mengapa ukuran lingkar pinggang yang besar dapat menentukan kadar hiperkolesterolemia? Jawabanya adalah karena lingkar pinggang yang besar dapat mengindikasikan obesitas. Umumnya jumlah tubuh normal pada pria dewasa berkisar sekitar 10-20 % dari total berat badannya. Sedangkan untuk seorang perempuan dewasa mencapai sekitar 25 %. Jika Anda merupakan seorang pria yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 102 cm (atau 90 cm untuk Indonesia), atau pun seorang perempuan yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 88 cm (atau 80 cm untuk Indonesia) maka Anda dapat dikatakan terkena obesitas.
- Merokok
Merokok merupakan salah satu kegiatan yang merugikan dan dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit. Orang yang gemar merekok cenderung memiliki gangguan keseburun dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Selain itu, merokok juga dapat memicu timbulnya berbagai gangguan lain seperti masalah ovulasi, masalah genetik, gangguan organ reproduksi dan sebagainya. Asap yang dihasilkan dari rokok dapat merusak dinding pembuluh darah yang menjadi tempat bertumpunya lemak. Merokok juga dapat menyebabkan hiperkolesterolemia karena menyebabkan penurunan kadar HDL.
- Kurang Melakukan Olahraga
Olahraga penting tidak hanya untuk mencegah timbulnya hiperkolesterolemia, tapi juga berbagai penyakit akibat kolesterol lainnya. Dengan olahraga, kadar HDL di dalam tubuh dapat mengalami peningkatan. Terdapat banyak olahraga untuk penderita kolesterol yang dapat Anda lakukan, seperti jalan santai, yoga, berenang dan sebagainya.
- Riwayat keluarga
Hiperkolesterolemia dan kolesterol ternyata juga dapat disebabkan oleh kesalahan genetik yang diturunkan. Faktor ini biasanya tidak dapat terdeteksi dari usia mudia sehingga nantinya dapat memicu timbulnya penyakit seperti setangan jantung dan stroke.
- Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi ternyata juga dapat menjadi salah satu faktor yang memicu timbulnya hiperkolesterolemia. Hipertensi biasa mempengaruhi lapisan otot pada dinding pembuluh darah. Pada kadar kolesterol tidak normal, kolesterol tersebut nantinya akan menempel pada pembuluh darah dan memperhambat aliran darah. Sehingga nantinya akan menimbulkan hipertensi.
- Faktor Usia
Usia yang rentan mengalami hiperkolesterolemia adalah pria dewasa yang beranjak usia di atas 45 tahun ataupun wanita dewasa yang memiliki usia diatas 55 tahun.
Demikianlah beberapa penyebab hiperkolesterolemia yang wajib Anda ketahui. Semoga bermanfaat!