Siapa tak kenal dengan Luna Maya? Artis cantik yang sudah sejak lama terkenal di dunia entertainment Indonesia ini memang tak pernah redup namanya. Setelah film terbarunya yaitu Bernafas dalam Kubur, namanya lagi-lagi ramai diperbincangkan karena hubungannya yang kandas bersama Reino Barack.
Dalam Instagram Live Storiesnya baru-baru ini, Luna Maya kerap ditanya mengenai kapan ia akan melepas masa lajangnya. Tak jarang pula ia kerap dijodoh-jodohkan dengan pria single di tanah air. Namun Luna tetap bersikukuh untuk menikmati masa singlenya saat ini. Memang tak ada yang salah dengan pilihan menjadi seorang single atau jomblo, tapi tahukan Anda terdapat bahaya penyakit yang mengancam wanita single? Ternyata, sebuah penelitian di Inggris menyatakan wanita single memiliki potensi lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit jantung daripada wanita yang sudah menikah, lho.
Nyaman dengan status single, apakah bahayanya?
Penelitian ini dilakukan kepada 734.625 responden yang terdiri dari wanita menikah dan wanita single (termasuk janda akibat bercerai) yang menjadi bagian Million Women Study. Awalnya, responden dipastikan bebas dari penyakit gangguan sistem kardiovaskuler seperti jantung, hipertensi, dan stroke. Dalam penelitian tersebut, dilakukan penghitungan risiko kematian selama 8,8 tahun.
Hasilnya, wanita yang menikah memiliki risiko kematian 26,8% lebih rendah daripada wanita single sesuai publikasi oleh Huffington Post (18/02/19). Hasil pun tak berubah walau peneliti sudah menyingkirkan faktor ekonomi dan lingkungan yang dianggap dapat menimbulkan bias.
Mengapa wanita single lebih berpotensi terserang penyakit jantung?
Lantas, mengapa bisa wanita single lebih berpotensi alami kematian akibat penyakit jantung? Penyakit jantung merupakan penyakit tidak menular yang seringkali disebabkan oleh buruknya gaya hidup. Konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta tidak rutin berolahraga bisa sebabkan penyakit jantung walau dalam waktu yang cukup lama.
Penyakit jantung juga identik dengan sebutan ‘silent killer’ ata pembunuh tak bersuara karena dalam banyak laporan kasus, seringkali penderita tidak menyadari bahwa ia memiliki penyakit jantung. Kebanyakan penderita mengeluhkan serangan tiba-tiba atau gagal jantung dimana kondisi tersebut sudah merupakan fase yang cukup parah.
Rupanya, hal ini dipengaruhi oleh adanya pasangan. Ketika seseorang memiliki pasangan, maka gaya hidup seseorang bisa jadi lebih termotivasi sehingga memiliki gaya hidup lebih sehat. Secara tidak langsung, seseorang akan memperhatikan pasangannya dan kemudian melakukan penilaian, begitu pula sebaliknya. Sehingga, seseorang yang memiliki pasangan akan lebih termotivasi untuk melakukan olahraga lebih rutin. Kita ibaratkan jika memiliki pasangan maka kita akan memiliki daily reminder mengenai seberapa baik kualitas hidup selama ini.
Tak hanya soal gaya hidup dan kesehatan fisik, adanya pasangan juga berpengaruh terhadap kesehatan psikologis. Adanya pasangan membuat lebih mudah mendapatkan dukungan baik secara tindakan atau emosi saat melewati masa-masa yang berat.