5 Jenis Penyakit Autoimun pada Anak dan Pengobatannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit autoimun merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh yang secara normal berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan dan melawan setiap benda asing di dalam tubuh, justru menyerang sel atau jaringan tubuh sendiri yang sehat. Kondisi ini menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan mulai dari ringan hingga berat, karena otot, sendi dan banyak organ penting tubuh lainnya terserang penyakit autoimun. Tidak hanya dialami oleh orang dewasa, penyakit autoimun pada anak juga sering terjadi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami penyakit autoimun, beberapa di antaranya karena faktor genetik, lingkungan dan juga tercemarnya tubuh dari berbagai zat berbahaya. Penyakit ini cukup berbahaya dan sulit untuk diobati, sayangnya sulit untuk terdeteksi terutama jika terjadi pada anak-anak karena hanya menunjukkan gejala yang umun saja. Gejala yang umum terjadi antara lain demam, sakit kepala, tubuh kehilangan berat badan secara drastis, mulut terasa kering, tubuh sering kelelahan, muncul ruam kemerahan pada kulit dan sering terasa nyeri pada otot dan sendi.

Jenis Penyakit Autoimun pada Anak

Baik orang dewasa maupun anak-anak, dapat terserang penyakit autoimun kapan saja, dan beberapa di antara penyakit autoimun yang sering dialami anak adalah sebagai berikut.

1. Penyakit Lupus

Penyakit lupus pada anak dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ dan kerap menimbulkan ruam kemerahan di kulit termasuk pipi. Penyakit ini juga disebut juvenille SLE saat menyerang anak-anak. Bahaya penyakit lupus tidak boleh diabaikan karena jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kematian.

2. Juvenille Idiopatik Arthritis

Penyakit ini juga umumnya dialami anak-anak, terutama yang usianya di bawah 16 tahun. Gejala yang dirasakan biasanya adalah nyeri pada persendian (terkadang disertai bengkak), seluruh tubuh terasa sakit dan kaku. Beberapa penderita hanya merasakan gejala selama beberapa bulan, namun juga ada yang harus menahannya hingga sepanjang hidupnya.

3. Diabetes Melitus Tipe 1

Saat sistem kekebalan tubuh menyerang organ pankreas, tentu jaringan pada pankreas akan mengalami kerusakan. Dampaknya, fungsi pankreas dalam memproduksi insulin menjadi terganggu. Menurunnya produksi insulin dapat menyebabkan kadar gula tinggi dan tak terkendali, sehingga penyakit diabetes muncul pada anak.

4. Multiple Sclerosis

Penyakit ini menyerang selubung myelin, yaitu selaput yang melindungi sel saraf. Karena penyakit multiple sclerosis, anak yang mengalaminya akan menderita kebas, anggota gerak tubuh seakan mati rasa, sulit mengatur keseimbangan dan koordinasi tubuh. Bahkan penderitanya sulit untuk berjalan dengan normal.

5. Penyakit Celiac

Penyakit ini mungkin sulit dideksi karena gejalanya tidak terlihat jelas dari luar. Penyakit celiac merupakan kondisi dimana sama sekali tidak dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten. Hal ini dikarenakan saat kandungan gluten masuk ke dalam usus, makan antibodi tubuh akan menyerang hingga menyebabkan peradangan pada organ pencernaan.

Selain penyakit di atas, Penyakit Eddison, Penyakit Chron, kolitis ulseratif dan gejala penyakit autoimun kulit juga dapat menyerang anak-anak. Sebaiknya jangan abaikan setiap keluhan yang dirasakan anak, dan selalu menjaga kesehatan anak dengan baik, agar terhindar dari penyakit autoimun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn