9 Perbedaan Meningitis Dan Ensafilitis Yang Paling Mendasar dan Mudah Dipahami

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perbedaan meningitis dan ensafilitis perlu Anda ketahui lebih lanjut. Hal ini dimaksudkan agar penanganan yang diberikan untuk kasus meningitis dan ensafilitis bisa dilakukan dengan tepat. Apalagi kebanyakan orang kurang paham dan awam dalam hal tersebut. Berikut ini beberapa jenis perbedaan meningitis dan ensafilitis secara lebih jelasnya.

1. Pengertian yang Berbeda

Sekilas penyakit penyebab meningitis pada anak dan ensafilitas hampir sama sebab keduanya merupakan jenis penyakit yang sama-sama menyerang bagian kepala seseorang. Namun sebenarnya jika ditelusuri lebih lanjut maka akan tampak bahwa kedua jenis penyakit ini cukup berbeda.

Meningitis pada dasarnya merupakan suatu jenis peradangan yang terjadi pada meningen. Meningen sendiri merupakan suatu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang pada seseorang. Sedangkan ensafilitis yang juga biasa disebut dengan istilah radang otak merupakan jenis peradangan yang terjadi pada otak seseorang.

Seseorang yang menderita meningitis tentunya akan mengalami sakit kepala. Sebenarnya penderita ensafilitis juga akan mengalami sakit kepala namun hal ini lebih menekankan pada terjadinya kerusakan otak.

2. Gejala Umum

Setiap penderita dari suatu penyakit tentunya akan mengalami suatu gejala sebelum mendapatkan diagnosis. Pada kasus meningitis rupanya penderitanya akan mengalami beberapa gejala umum. Gejala tersebut misalnya saja seperti adanya demam tinggi yang dialami oleh penderita meningitis serta timbulnya rasa kaku pada bagian leher.

Terkadang penderitanya juga mengalami ruam yang muncul di sekujur tubuhnya. Untuk pasien penderita ensafilitis atau radang otak juga akan mengalami demam dan timbul rasa kaku pada leher.

Namun gejala ini akan disertai pula dengan adanya perubahan kondisi mental pada penderitanya. Pasien penderita penyakit enfalitis akan tampak linglung dan akan lebih sering mengalami halusinasi.

3. Ciri Khas Penyakit

Pada dasarnya gejala yang dialami oleh tiap penderita penyakit tanda-tanda meningitis dan ensafilitis adalah berbeda-beda. Setiap penderitanya akan mengalami gejala yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Namun ada beberapa ciri yang menonjol baik dari penderita penyakit meningitis maupun pada penderita penyakit ensafilitis.

Pada kasus meningitis terdapat ciri khas yang lebih spesifik yaitu munculnya benjolan pada bagian kepala. Tentu saja kondisi ini akan mengganggu penderitanya termasuk pasien anak-anak. Kondisi ini akan membuat pasien anak-anak menangis.

Sedangkan pada kasus ensafilitis memiliki gejala flu dengan ciri yang akan semakin parah dan disertai dengan terjadinya perubahan kondisi mental pasien. Selain itu penderita ensafilitis juga akan mengalami gangguan dalam hal lain karena otaknya mulai mengalami kerusakan. [AdSense-B]

4. Perubahan Kondisi Pasien

Seseorang yang menderita suatu penyakit tentu akan mengalami perubahan pada kondisinya. Jika sebelumnya sehat-sehat saja maka setelah terserang penyakit tentunya pasien akan mengalami perubahan baik dalam hal fisik maupun dalam hal psikis.

Pasien penderita meningitis selain mengalami demam juga akan mengalami penurunan berat badan karena nafsu makan berkurang. Selain itu benjolan yang muncul pada bagian kepala akan membuat pasien merasa sakit sehingga ia akan merasakan nyeri secara terus-menerus pada kepalanya.

Sedangkan penderita ensafilitis akan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga akan terserang penyakit lainnya. Perubahan kondisi pasien ini akan diperparah dengan adanya kondisi psikis atau mental yang juga menurun.

5. Faktor Penyebab

Pada dasarnya baik penyakit meningitis maupun penyakit ensafilitis sama-sama terjadi pada seseorang karena beberapa faktor penyebab. Penyakit meningitis bisa saja disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit lainnya. Faktor penyebab yang berbeda ini tentu akan menimbulkan jenis atau tipe penyakit yang berbeda-beda dan sesuai dengan faktor penyebabnya.

Jika penyakit gejala awal meningitis disebabkan oleh beberapa jenis parasit namun hal ini berbeda dengan ensafilitis. Penyakit ensafilitis pada dasarnya disebabkan oleh suatu virus. Ada berbagai macam jenis virus yang dapat menyebabkan terjadinya ensafilitis pada seseorang. Biasanya segala penyakit akan dialami oleh seseorang saat kondisinya sedang tidak baik termasuk pula meningitis dan ensafilitis. [AdSense-A]

6. Diagnosis Penyakit

Untuk mendiagnosis seseorang tentang perbedaan meningitis dan ensafilits, maka dokter akan melakukan beberapa tes pada pasien. Selain pemeriksaan fisik tentunya dokter juga akan melakukan tes lainnya antara lain berupa tes darah dan CT scan serta spinal tab atau lumbar puncture.

Dokter juga bisa saja menekankan gelas pada area kulit pasien yang mengalami ruam. Sedangkan untuk mendiagnosis apakah seseorang menderita ensafilitis atau tidak maka dokter akan melakukan tes yang cenderung berkaitan dengan otak. Misalnya saja CT scan atau juga bisa saja tes biopsi otak. Selain itu dokter bisa juga melakukan tes EEG pada pasien untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya peradangan pada otak.

7. Jenis Vaksin untuk Pencegahan

Vaksin pada dasarnya merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan pada seseorang dalam rangka mencegah orang tersebut mengalami suatu penyakit. Pada kasus meningitis dan ensafilitis sebenarnya juga dapat dicegah dengan cara pemberian vaksin pada seseorang. Namun jenis vaksin biasanya berbeda.

Untuk mencegah terjadinya penyakit meningitis pada seseorang maka biasanya diberikan vaksin berupa vaksin meningitis B dan juga vaksin lainnya seperti vaksin MMR dan vaksin untuk mencegah faktor penyebab meningitis. Sedangkan untuk mencegah terjadinya ensafilitis pada seseorang maka bisa diberikan vaksin MMR. Ada pula vaksin lainnya yang bisa diberikan pada seseorang yang akan bepergian ke daerah dengan resiko ensafilitis yang tinggi.

8. Jenis Pengobatan

Pengobatan penyakit meningitis dapat dilakukan dengan beberapa cara. Namun pada dasarnya pengobatan yang diberikan pada pasien harus dilakukan dengan disesuaikan pada faktor penyebabnya. Berbagai penyakit meningitis yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri ataupun parasit lainnya akan ditangani dengan obat yang berbeda-beda.

Umumnya untuk menangani penyakit ini digunakan antibiotik yang didasarkan pada faktor penyebab meningitis. Sedangkan untuk memberikan pengobatan pada penyakit ensafilitis dapat digunakan antivirus sehingga virus penyebab ensafilitis dapat diatasi.

Selain itu dokter juga bisa memberikan suntikan kortikosteroid untuk menangani kasus ensafilitis sehingga kekebalan tubuh pasien bisa meningkat dan akan terhindar dari penyakit ensafilitis atau radang otak.

9. Akibat dan Komplikasi

Berbagai jenis jika sudah terlanjur parah bisa saja menyebabkan komplikasi. Seseorang yang menderita penyakit meningitis bisa saja mengalami beberapa macam komplikasi seperti misalnya kehilangan penglihatan. Pasien meningitis bisa juga mengalami komplikasi lainnya seperti gejala awal hidrosefalus pada bayi dan mengalami kerusakan otak atau ensafilitis.

Sedangkan pasien penderita ensafilitis bisa saja mengalami komplikasi berupa munculnya perubahan emosi dan gangguan konsentrasi serta bahkan hilang ingatan. Beberapa orang yang menderita penyakit ensafilitis diperkirakan meninggal karena adanya kasus radang otak yang dialaminya.

Namun baik penderita meningitis dan ensafilitis bisa saja memperoleh kesembuhan sehingga kondisinya bisa pulih seperti sedia kala. Tentunya dibutuhkan pengobatan yang tepat dan penanganan yang sesegera mungkin.

Perbedaan meningitis dan ensafilitis seperti yang telah diuraikan di atas sebaiknya dapat menjadi sumber referensi dalam membedakan penanganan kedua penyakit tersebut. Sehingga penanganan bisa dilakukan dengan langkah yang sesuai dan lebih terarah. Dengan demikian diharapkan gejalanya bisa mereda dengan baik serta resiko yang mungkin timbul tidak perlu terjadi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn