Malaria adalah sebuah penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk yang telah terinfeksi oleh virus atau ptotozoa parasit malaria yang bernama Plasmodium. Penyakit malaria baru bisa dideteksi setelah 10 sampai 15 hari setelah seseorang terkena gigitaan nyamuk yaitu dengan cara yang unik yaitu mengedarkan virus plasmodium malaria melalui air liur nyamuk kedalam darah manusia. Nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria adalah jenis nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi virus plasmodium.
Inilah ciri ciri malaria pada seseorang terkena infeksi dari protozoa parasit malaria seperti berikut :
1. Demam yang Berkepanjangan
Tubuh akan mengalami demam yang sedang kemudian meningkat diatas 38 derajat celcius. Kondisi ini berlangsung selama 3 hari sampai satu minggu dan anehnya demamnya tidak bisa diturunkan dengan pemberian antibiotik atau obat penurun panas badan. Kondisi ini dapat berlangsung selama berjam-jam yaitu antara 3 sampai 4 jam lebih. Pada sebagian orang ada yang mengalami mengigau dan kejang-kejang dalam demam tinggi yang berkepanjangan ini.
Artikel terkait : Penyebab Demam dan Cara Pengobatannya
2. Muncul Bintik-bintik Merah
Ketika tubuh dalam keadaan demam tinggi maka akan timbul bintik-bintik merah di sekujur tubuh dan uniknya jika bintik merah tersebut ditekan dengan jari atau tangan maka merahnya tidak akan mungkin hilang. Bintik-bintik merah tersebut lebih terlihat seperti merah tua dan pada anak-anak terkadang berwarna merah muda.
3. Perut Terasa Nyeri dan Mual-mual
Ketika tubuh mengalami demam tinggi dan diikuti dengan adanya bintik-bintik merah dipermukaan kulit maka kemudian perutnya akan mengalami nyeri dan mual-mual seakan-akan ingin muntah, tubuhnya terasa sangat tidak nyaman karena rasa mual cenderung akan datang kembali setelah 2 sampai 5 menit menghilang dan begitu seterusnya.
Artikel terkait Penyebab Kram Perut-bagian Kiri Bawah:
4. Seputar Mata Terasa Panas
Demam tinggi mempengaruhi suhu disekitar mata dan kelopaknya yang ikut menjadi panas. Hawa panas sekitar mata sangat terasa pada saat mengedipkan mata. Pada sebagian orang kondisi ini dapat membuat si penderita menjadi rentan terserang penyakit mata akibat debu yang dihasilkan dari radikal bebas, karena keadaan jaringan mata sedang dalam keadaan tidak stabil.
5. Kepala Pusing
Demam tinggi selalu dikuti dengan penegangan otot sekitar kepala dan otot leher, kepala akan terasa pusing yang datang dan pergi dalam waktu yang tidak beraturan . Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak bisa berfikir dan konsentrasi.
Artikel terkait : Kepala sering Terasa Berat, Pusing dan Mual
6. Tubuh Pegal-pegal Luar Biasa
Pada demam yang tinggi semua otot tubuh mengerut dan menegang yang mengakibatkan aliran darah menjadi tersendat sendat dan memicu rasa pegal-pegal yang luar biasa di sekujur tubuh terutama pada punggung dan bagian bahu belakang yang nyeri jika digerakkan atau tidak digerakkan. Kondisi ini dapat menyebabkan si penderita kesulitan untuk tidur.
Artikel terkait : Penyebab Pundak Kaku dan Pegal
7. Persendian Nyeri
Ketika tubuh merasa pegal-pegal maka persendian akan ikut terasa nyeri dan sangat sakit jika digerakkan, hal ini karena racun malaria telah memasuki persendian dan merusak jaringan yang ada di sekitar peresendian.
Artikel terkait : Nyeri Sendi Lutut
8. Terjadi Pendarahan pada Rongga Hidung
Ketika demam tinggi mencapai 40 derajat maka pada rongga hidung akan mengeluarkan darah yang terus mengalir, keadaan ini menandakan bahwa suhu tubuh terlalu tinggi dan telah mengganggu peredaran serta sirkulasi darah diseputar saluran pernafasan dan rongga hidung bagian dalam.
9. Tubuh Berkeringat Dingin
Ketika demam tinggi protozoa parasit malaria dapat merusak jaringan kelenjar keringat sehingga ketika tubuh dalam keadaan demam keringat berlebihan ( baca : Penyebab Tubuh Berkeringat Berlebihan ) justru keluar. Tubuh justru terasa dingin dan menggigil untuk beberapa menit bahkan ada yang sampai hampir satu jam.
Artikel terkait : Bahaya Berkeringat saat Tidur
10. Muntah-muntah
Seseorang yang terkena malaria akan muntah-muntah karena merasa perutnya benar-benar seperti sedang tertekan sesuatu dan penuh, menjadi kembung dan rasa tidak nyaman pada bagian lambung dan ulu hati dapat menyebabkan muntah-muntah.
11. Nafsu Makan Hilang
Dalam kondisi demam tinggi dan tubuh yang lemas maka seseorang yang telah terinfeksi malaria akan kehilangan selera makannya untuk beberapa hari bahakan sebelum penyakitnya sembuh. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuhnya akan mendapat keluhan kesehatan lain seperti anemia dan kurang gizi ( baca : Akibat Kekurangan Gizi pada Balita – Orang Dewasa ) jika dibiarkan akan menimbulkan kematian, tetapi jika mendapat penanganan medis berupa infus maka korban akan dapat diselamatkan.
12. Terserang Sesak Nafas
Dalam keadaaan demam tinggi si penderita malaria akan mengalami gangguan di saluran pernafasannya karena dadanya nyeri dan berat seperti sedang tertekan benda yang berat. Akibatnya dada akan terasa sesak dan berat ketika bernafas.
Artikel terkait : Penyebab Dada Sesak Nafas
13. Tubuh Menjadi Dehidrasi
Ketika tubuh telah terinfeksi protozoa parasit malaria biasanya tubuh akan kekurangan cairan dalam tubuhnya dan menyebabkan penderita merasa selalu kehausan walaupun sudah minum air putih dengan banyak. Dehidrasi ini disebabkan infeksi malaria telah menyerap cairan tubuh dengan cepat hingga menghalangi air untuk mengalir keseluruh jaringan tubuh.
Artikel terkait : Bahaya Dehidrasi bagi Tubuh
14. Menjadi Sulit Berbicara
Pada beberapa kasus penderita malaria banyak yang menderita kesulitan untuk berbicara dengan tata bahasa yang baik. Bicaranya cenderung ngelantur dan tidak jelas, hal ini dikarenakan kondisi suhu tubuh yang sangat tinggi dengan keringat yang keluar secara berlebihan. Ketidakseimbangan tubuh dapat menyebabkan seseorang yang terkena malaria menjadi sulit berbicara seperti biasanya.
15. Terserang Anemia
Protozoa parasit malaria dapat merusak sel darah merah dan mengganggu kelancaran peredaran darah yang mengalirkan darah keseluruh jaringan tubuh. Ketika sel darah rusak maka berkuranglah hemoglobin secara signifikan dan kondisi ini dapat mengakibatkan penderita malaria terserang anemia berupa gejala wajah pucat, badan lesu dan lemas, tidak bersemangat dan tubuh mudah lelah.
Baca juga :
16. Mengalami Batuk Kering
Seseorang yang telah terinfeksi oleh plasmodium atau parasit malaria akan terserang batuk-batuk yang terjadi selama berhari-hari dan berkesinambungan. Batuknya tidak berdahak melainkan batuk kering yang menyebabkan tenggorokan nyeri, kering dan sakit saat menelan makanan. ( baca : Penyebab Sakit Tenggorokan Saat Menelan Makanan )
17. Dapat Menyebabkan Sembelit
Seseorang yang terkena malaria ada yang terserang sembelit, yaitu kesulitan buang air besar selama lebih dari dua hari. Perut akan terlihat membesar, terasa penuh dan tidak nyaman.
Artikel terkait : Cara Mengatasi Sembelit yang Efektif
18. Dapat Menyebabkan Diare
Penyakit malaria dapat menyebabkan diare pada seseorang yang terkena malaria ketika sistem pencernaannya telah terinfeksi dan terjadi peradangan yang disebabkan protiozoa parasit malaria.
Artikel terkait : Cara Mengobati Diare secara Alami
19. Rongga Mulut Terasa Hambar atau Tawar
Seseorang yang terserang parasit plomadium mulutnya akan terasa hambar dan tawar jika makan sesuatu, hal ini yang menimbulkan seseorang menjadi tidak mau makan. Rasa tawar yang ada di mulut disebabkan parasit malaria telah menjalar kebagian rongga mulut hingga mengganggu saraf-saraf pengecap yang ada di ujung dan tengah lidah, akibatnya makan apapun tidak akan berasa enak.
20. Kejang-kejang dan Kaku
Waspada jika anak-anak terserang demam tinggi ( baca : Cara Mengobati Demam Tinggi ), berkeringat dingin dan kejang-kejang seperti layaknya anak-anak terserang Step. Ini bisa menandakan bahwa anak tersebut terserang malaria yang harus segera dibawa ke rumah sakit agar tidak menimbulkan masalah lain karena kejang otot pada anak dapat menyebabkan anak-anak menjadi koma lalu tak sadarkan diri dan pada beberapa kasus anak-anak yang terlambat mendapat pengobatan malaria setelah kejang kejang mengalami kematian.
Perbedaan Malaria dengan Penyakit Demam Berdarah
1. Penyakit Malaria
2. Penyakit Demam Berdarah
Artikel terkait : Ciri ciri Demam Berdarah pada Anak dan Orang Dewasa
Lebih berbahaya mana Demam Berdarah atau Malaria?
Tingkatan Bahaya Penyakit Malaria
Penyakit malaria yang disebabkan oleh nyamuk anopheles terbagi 4 macam yang memiliki tingkat bahaya yang berbeda
1. Penyakit Malaria Tertiana
Yaitu malaria yang disebabkan karena parasit atau virus plasmodium vivax yang bisa terjadi 1 sampai 2 minggu setelah tubuh terinfeksi. Tetapi malaria jenis ini tidak berbahaya selama pasien segera mendapat perawatan dan pengobatan.
Artikel terkait : Cara Mencegah Malaria Tropika & Tertiana Terjadi dan Kambuh Lagi
2. Penyakit Malaria Tropika
Yaitu malaria yang disebabkan oleh parasit atau virus yang bernama plasmodium falciparum yang sering menyebabkan koma dan seseorang terancam kematian. Penyakit ini adalah jenis malaria yang berbahaya dan berat karena selalu menyebabkan keluhan kesehatan lain misalnya kerusakan otak, kerusakan jaringan otot, serangan gagal ginjal ( baca : Ciri Ciri Gagal Ginjal Awal – Akut – Kronis ) atau terjadi pendarahan yang sulit dihentikan.
3. Penyakit Malaria Kuartana
Yaitu malaria yang disebabkan oleh parasit atau virus plasmodium malariae yang mempunyai masa inkubasi virus paling panjang yaitu antara 20 sampai 40 hari lebih setelah seseorang terinfeksi. Setelah 20 sampai 40 hari seseorang baru bisa diketahui jika virus malaria telah memasuki seluruh jaringan darah ditubuh.
4. Penyakit Malaria Pernisiosa
Yaitu malaria yang disebabkan oleh parasit atau virus plasmodium ovale yang sering terjadi hanya di negara Afrika dan Pasifik Barat yang terkenal dengan iklim panas dan gersangnya. Malaria jenis pernisiosa sangat langka terjadi tetapi bisa saja terjadi di Indonesia jika memang cuaca memungkinkan untuk perkembangbiakan virus malaria jenis Pernisiosa.
Inilah beberapa ramuan tradisional untuk menyembuhkan penyakit malaria yang masih dalam stadium awal :
1. Daun Sambiloto + Madu + Air Jeruk Lemon
Caranya : rebuslah daun sambiloto hingga menyisakan air sebanyak 3/4nya. Setelah itu dinginkan lalu saringlah, kemudian campurkan dengan 3 sendok madu dan perasan air lemon secukupnya sesuai selera. Minumlah setiap hari dua kali secara rutin hingga penyakit malaria mereda.
2. Temulawak + Madu + Air Jeruk Lemon
Caranya : parutlah temulawak dan peraslah airnya, lalu rebuslah bersama perasan air jeruk lemon sesuai selera Anda. Setelah mendidih angkatlah lalu dinginkan, kemudian campurkan dengan 3 sendok madu kemudian minumlah setiap hari sampai penyakit malaria benar benar sembuh.
3. Daun Pare + Garam Yodium + Air Jeruk Lemon
Caranya : haluskaan daun pare lalu peras airnya, lalu rebuslah sambil dicampurkan dengan garam secukupnya dan perasan air lemon lalu aduklah sampai mendidih. Setelah itu dinginkan lalu saringlah. Ramuan ini dapat diminum setiap hari sampai penyakit malaria sembuh.
4. Daun Pepaya
Daun pepaya memiliki zat pahit yang dapat menetralkan efek buruk dari virus yang disebabkan oleh nyamuk malaria. Minumlah rebusan daun pepaya setiap hari sampai penyakit malaria sembuh. Air rebusan daun pepaya tersebut tidak perlu dicampurkan madu atau air perasan jeruk lemon. Karena zat pahitnya sudah sangat ampuh dalam menyembuhkan penyakit malaria dan membersihkan sel darah merah dari parasit yang dibawa nyamuk jenis lain.
Artikel terkait : Khasiat Daun Pepaya dan Efek Sampingnya
5. Kayu Manis + Madu
Rebuslah kayu manis dan dinginkan lalu tambahkan beberapa sendok madu, minumlah sebagai pengobatan penyakit malaria pada stadium pertama. Ramuan ini dapat diminum setiap hari sampai gejala malaria sembuh.
Pada penyakit malaria biasanya dokter merekomendasikan dengan jenis obat yang berbeda yang disesuaikan dengan tingkat berat penyakitnya, diantaranya adalah :
1. Jenis Primakuin dan Klorokuin
Kedua jenis obat malaria ini dipakai untuk pemakaian standar bagi orang-orang yang menderita malaria dalam tingkat stadium awal atau gejala awal terserangnya malaria. ( baca : Gejala Malaria pada Manusia )
2. Jenis Obat Kina dan SP atau Sufadoksin + Primetamin
Jenis obat kina dan Sulfadosin yang dicampur dengan primetamin adalah untuk penggunaan pada penderita malaria sebagai solusi mendadak atau pengobatan alternatif jika ternyata obat jenis primakuin dan klorokuin tidak tersedia.
3. Penggunaan Vitamin B komplek dan Vitamin C
Kedua vitamin ini diberikan untuk memperkuat pertahanan tubuh si penderita yang mulai melemah agar tubuhnya tidak dimasuki bakteri dan virus dari jenis penyakit lain. Kedua vitamin ini adalah untuk menekan laju jalan parasit plasmodium agar tidak terus menyebar keseluruh jaringan darah.
Baca juga :
4. Penggunaan Sf atau Sulfas Feriosus
Penggunaan sulfas feriosus juga bisa diberikan sebagai penghambat laju jalan parasit plasmodium agar tidak mudah masuk pada jaringan darah di organ tubuh lain.
5. Penggunaan Kina HCL 25%
Pemakaian obat kina HCL 25% dapat dilakukan dengan penggunaan jarum suntik atau injeksi 1 ampul yang diberikan sebanyak 2 cc. Obat ini diberikan pada penderita malaria yang sudah parah dan perlu perawatan intensif diruangan terpisah dari pasien malaria lain yang masih dalam tahap awal.
Beberapa jenis obat obatan malaria di atas biasa digunakan dokter dalam perawatan pasiennya, namun jika Anda ingin menggunakannya sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter yang terkait agar mendapat informasi lebih jelas mengenai apa saja yang harus diketahui keluarga pasien tentang perawatan pasien malaria.
Mengapa harus dirawat di rumah sakit, mengapa tidak dirumah saja?
Malaria Tertiana tidak terlalu berbahaya tapi tetap harus waspada dan segeralah pasien diberikan pengobatan tradisional agar tidak berubah menjadi Malaria Tropika.
Bintik-bintik merah hanya sedikit atau paling tidak hanya 3 sampai 10 bintik saja, demam tinggi dan rewel. Kasus ini banyak ditemukan pada balita yang menderita masuk angin biasa. Bagaimana menyikapinya?
Ciri ciri malaria yang terjadi pada dewasa memang mudah dilihat dan segera dilakukan antisipasi untuk segera memberikan obat tradisional terlebih dahulu sebelum harus dirawat di rumah sakit, namun pada balita yang paling mudah diditeksi adalah balita selalu rewel, selalu uring-uringan dan menangis sepanjang hari kemudian diikuti dengan demam tinggi yang bisa mencapai diatas 38 derajat Celsius.
Pada sebagian orang balita yang rewel dan demam adalah gejala masuk angin biasa, ini perlu diwaspadai dan segeralah berobat ke dokter agar mendapat kepastian lebih awal tentang penyakit malaria. Karena banyak balita yang rewel dan demam tinggi ternyata tubuhnya telah terinfeksi parasit plasmodium tingkat awal walaupun pada kenyataannya bintik-bintik merah tidak banyak ditemukan pada permukaan kulitnya. Segeralah periksakan balita Anda kedokter terdekat!
Baca juga :