Pengobatan epilepsi pada anak perlu dipahami agar penanganan tidak sampai terlambat dan dapat dilakukan dengan tepat. Penyakit epilepsi atau yang seringkali disebut ayan merupakan gangguan pada sistem saraf pusat yang terjadi akibat adanya pola aktivitas listrik otak yang terjadi dengan tidak normal.
Kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya gejala kejang serta munculnya sensasi atau perilaku yang tidak biasa. Bahkan penderita epilepsi bisa saja mengalami kehilangan kesadaran. Oleh karena itu sebaiknya penyakit epilepsi ini harus diatasi dengan sesegera mungkin agar tidak membuat penderitanya mengalami komplikasi termasuk kehilangan kesadaran. Berikut ini beberapa cara pengobatan epilepsi pada anak yang sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk dokter.
1. Phenytoin
Phenytoin merupakan jenis obat yang bisa digunakan untuk mencegah dan mengontrol kejang yang biasa terjadi pada anak yang sedang menderita epilepsi. cara kerja phenytoin yaitu memberikan keseimbangan aliran listrik yang ada di dalam otak dan mengalami gangguan.
Sinyal listrik yang terganggu tersebut pada dasarnya menyebabkan timbulnya gerakan yang tak terkendali sehingga anak mengalami macam-macam kejang. Dengan mengonsumsi phenytoin maka gejala kejang yang terjadi karena adanya gangguan pada aliran listrik tersebut bisa dikurangi. Obat ini bisa dikonsumsi dalam bentuk kapsul namun juga bisa diberikan pada penderita epilepsi dalam bentuk suntikan.
2. Carbamazepine
Carbamaxepine termasuk jenis obat yang juga bisa digunakan untuk mengatasi kejang. Kejang memang biasa terjadi pada anak yang sedang menderita epilepsi. Bahkan kejang merupakan gejala umum yang biasanya menandakan bahwa seorang anak mengidap epilepsi. Untuk mengatasi kejang tersebut maka salah satu obat yang digunakan adalah carbamazepine.
Selain digunakan untuk mengatasi kejang rupanya carbamazepine juga bisa digunakan untuk mengatasi rasa nyeri yang terjadi di wajah. Rasa nyeri di wajah bisa terjadi karena adanya penyakit lain seperti misalnya bipolar atau penyakit gangguan saraf.
3. Valproate
Valproate bisa digolongkan ke dalam jenis obat anti konvulsan. Obat jenis ini umumnya digunakan untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi. Obat ini pada dasarnya bekerja dengan cara mempengaruhi keseimbangan senyawa alami yang ada di otak atau yang biasa disebut dengan istilah neurotransmitter. Dengan mengonsumsi obat ini maka anak yang mengidap gejala epilepsi pada anak bisa berhenti mengalami kejang.
Atau setidaknya gejala kejang itu bisa mereda. Valproate rupanya tidak hanya digunakan untuk mengatasi kejang pada kasus epilepsi saja. Namun obat jenis ini juga bisa digunakan untuk mengatasi kondisi mood yang sedang tidak stabil dan menjaga suasana hati.
4. Ethosuximide
Ethosuximide juga merupakan jenis obat yang dapat diberikan pada penderita epilepsi terutama anak-anak. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kejang absen. Sebenarnya kejang terdiri dari berbagai macam jenis. Termasuk di dalamnya adalah kejang absen. Kejang absen sendiri merupakan jenis kejang yang paling umum terjadi pada anak dengan usia di bawah 14 tahun.
Kejang ini umumnya menyebabkan timbulnya tatapan kosong pada anak yang menderita epilepsi. Tatapan kosong ini terjadi dalam waktu yang cukup singkat. Umumnya peristiwa ini terjadi hanya dalam hitungan beberapa detik saja. Kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian obat ethosuximide. [AdSense-B]
5. Topiramate
Topiramate biasa digunakan sebagai obat tunggal untuk mengatasi kejang. Namun obat ini juga sering kali digunakan dengan dikombinasikan bersama obat jenis lainnya. Topiramate bisa digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kejang.
Misalnya saja seperti kejang seluruh tubuh atau yang biasa disebut generalized seizure. Obat ini bisa juga digunakan untuk mengatasi kejang sebagian tubuh atau yang biasa disebut partial seizure. Topiramate tidak hanya diberikan pada kejang yang terjadi karena adanya macam epilepsi saja.
Tetapi obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi kejang yang disebabkan oleh sindrom lainnya. Misalnya saja seperti sindrom Lennox Gastaut yang bisa menimbulkan kejang sekaligus terjadinya keterlambatan perkembangan pada anak.
6. Gabapentin
Gabapentin termasuk ke dalam jenis obat anti konsulvan. Tentu saja obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi kejang yang terjadi pada anak penderita penyakit epilepsi. Gabapentin pada dasarnya bekerja dengan cara mempengaruhi sistem saraf serta senyawa kimia yang ada di dalam tubuh sehingga memunculkan adanya kejang dan rasa nyeri.
Obat ini memang tidak dapat digunakan untuk menyembuhkan epilepsi. Namun obat jenis ini bisa digunakan untuk meredakan kejang jika dikonsumsi secara rutin. Gabapentin juga sering kali dijadikan sebagai resep obat untuk meredakan adanya rasa sakit yang merupakan akibat dari adanya gangguan saraf atau neuropati.
Namun ternyata obat ini tidak hanya digunakan untuk mengatasi rasa nyeri saja tetapi juga bisa meredakan rasa nyeri atau sakit biasa yang umumnya terjadi saat anak mengalami luka ringan. [AdSense-A]
7. Oxcarbazepine
Oxcarbazepine tampaknya sama dengan jenis obat lainnya yaitu digunakan untuk mengatasi gangguan kejang pada penderita epilepsi. Namun tetap saja pemberian obat ini harus dilakukan oleh dokter agar penggunaannya tidak sampai melebihi dosis. Umumnya obat ini dikonsumsi melalui mulut dan biasanya dikonsumsi sebanyak dua kali dalam sehari. Obat ini bisa dikonsumsi baik dengan makanan maupun tanpa makanan.
Biasanya dosis obat disesuaikan dengan kondisi medis pasien anak yang sedang menderita penyebab kejang tanpa demam karena epilepsi. Selain itu pemberian obat juga disesuaikan dengan respon pasien terhadap berbagai terapi yang dijalaninya.
8. Lamotrigine
Lamotrigine tergolong sebagai jenis obat anti epileptik kelas phenyltriazine. Lamotrigine biasa digunakan sebagai terapi untuk epilepsi dan kejang tonik klonik. Bahkan obat ini telah disetujui sebagai jenis obat yang dapat digunakan sebagai terapi utama untuk penyakit bipolar.
Pada kasus epilepsi yang terjadi pada anak tampaknya dokter biasa memberikan obat jenis ini sebagai resep obat untuk memblokir signal di otak yang dapat menyebabkan terjadinya kejang. Lamotrigine diketahui memiliki efek multipel pada sistem saraf serta psikologis sehingga obat ini dapat memberikan efek berupa penurunan rangsangan signal di otak.
9. Felbamate
Felbamate bisa digunakan sebagai obat tunggal atau juga bisa dikombinasikan dengan obat lainnya. Obat jenis ini pada dasarnya diberikan pada penderita bahaya penyakit epilepsi dengan tingkat keparahan yang cukup serius. Biasanya dokter akan memberikan obat ini pada penderita kejang parah yang biasa terjadi pada kasus epilepsi.
Dokter akan memberikan obat ini jika epilepsi yang diderita anak sudah tak mampu lagi diatasi dengan obat jenis lainnya. Jika kejang tidak mampu dikendalikan walaupun sudah diberikan berbagai jenis obat maka dokter akan merekomendasikan obat jenis ini untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi.
Pengobatan epilepsi pada anak sudah seharusnya dilakukan di bawah pengawasan dokter agar pemberian obat bisa sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Sebab konsumsi obat yang berlebihan dan melebihi dosis tentunya akan memberikan efek samping tertentu pada anak yang mengonsumsinya. Di samping pengobatan tentunya anak yang mengidap epilepsi diberikan perawatan dengan benar agar tetap sehat.