Kenali dan Waspadai 6 Gejala Katarak Pada Bayi Sebelum Terlambat !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak orang perlu tahu bahwa penyakit mata seperti katarak tidak hanya dapat dialami oleh orang-orang dewasa sebab kita tahu bahwa anak dari selebriti, Asri Welas, terkena katarak bahkan saat usianya baru beberapa bulan saja. Penting bagi para orang tua untuk tahu betul seperti apa gejala katarak pada bayi supaya mampu mengatasinya secara cepat dan tepat.

  1. Timbul Titik di Pupil Mata Bayi

Pada dasarnya, pendeteksian katarak pada bayi secara dini tidaklah semudah mendeteksi katarak pada orang dewasa. Namun jika terlihat adanya pantulan atau berupa titik di bagian pupil mata bayi yang warnanya putih keabuan atau juga bisa berwarna merah, maka Anda sebagai orang tua mulai mencurigai adanya penyakit katarak.

Segeralah periksakan mata bayi Anda dan jangan menunda apabila sudah ada kecurigaan bahwa titik atau pantulan tersebut tidak sewajarnya ada di pupil mata sang buah hati. Karena berisiko besar bahwa titik tersebut berkaitan dengan masalah katarak, tak ada salahnya mengonsultasikan langsung dengan dokter kepercayaan Anda.

  1. Si Kecil Kurang Merespon Karena Tak Melihat Langsung

Di usia buah hati Anda yang memasuki 2-3 bulan, normalnya mereka akan bisa melihat secara langsung. Bahkan bayi pada usia tersebut mampu memberikan respon terhadap benda-benda yang cukup besar di sekitarnya, khususnya merespon wajah orang tua. Namun jika tidak demikian, Anda perlu mencurigai hal tersebut bisa jadi tanda katarak.

  1. Si Kecil Rewel

Ciri umum lainnya ketika bayi diduga menderita katarak adalah bahwa ia akan rewel. Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan dirinya terganggu sehingga menjadi rewel, seperti cahaya yang kerap membuat mata mereka sakit. Tentu karena belum bisa bicara, mereka akan lebih mudah rewel dan menangis karenanya.

  1. Si Kecil Menyipitkan Mata

Apabila Anda menyadari bahwa tingkat sensitivitas mata buah hati Anda terlalu tinggi terhadap cahaya karena ia terlalu sering menyipitkan mata, maka Anda perlu untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan matanya. Anda dapat mencoba membawanya ke luar ruangan untuk melihat responnya saat terkena paparan sinar matahari.

  1. Si Kecil Kurang Tertarik Melihat Keadaan Sekitar

Pada usia si kecil yang memasuki 4 bulan, normalnya ia akan sangat tertarik dan bersemangat untuk melihat keadaan di sekitarnya. Ya, buah hati Anda akan mulai senang dengan benda warna-warni yang ada di lingkungan sekitar ia berada sehingga matanya akan begitu cepat mencoba menangkap apa yang bisa dilihat.

Namun para orang tua harus mulai waspada apabila si kecil merasa kebingungan saat Anda ajak ke tempat yang menarik sekalipun. Jika ia tak tertarik melihat keadaan lingkungan sekitarnya, maka ada kemungkinan bahwa ia mengalami masalah pada penglihatannya yang juga berpotensi berupa katarak. Segera ke dokter supaya bisa langsung diperiksa kondisi kesehatan matanya.

  1. Bola Mata Tidak Sejajar

Jika Anda menjumpai bahwa bola mata bayi Anda keduanya terlihat kurang sejajar, ini juga dapat menjadi suatu tanda bahwa penyakit katarak tengah mengintai. Perhatikan dengan seksama kedua bola mata si kecil, sebab jika kedua bola mata melihat ke arah yang berbeda, Anda perlu membawanya ke dokter segera.

Cara Mengatasi Penyakit Katarak yang Dialami Bayi

Katarak merupakan salah satu dari jenis-jenis penyakit mata yang sebaiknya Anda benar-benar waspadai dengan benar, jadi ketika gejalanya Anda curigai terjadi pada anak, konsultasikan hal ini segera pada dokter spesialis mata supaya penanganan yang didapat bisa sesuai dengan kondisi si kecil.

Bila sudah dibawa ke dokter ahli mata, biasanya dokter meminta si kecil untuk menempuh beberapa pemeriksaan, seperti tes darah, tes mata, hingga CT scan kelapa dan rontgen apabila memang dirasa perlu. Jangan khawatir dulu, sebab jika hasil tes sudah keluar dan dinyatakan tak begitu berpengaruh terhadap penglihatan karena masih pada tahap ringan, biasanya dokter tak akan menyarankan operasi.

Operasi katarak barulah dokter anjurkan ketika memang penglihatan si kecil sudah benar-benar terpengaruh sehingga katarak perlu diangkat melalui operasi supaya penglihatan tidaklah terganggu dalam waktu lama. Kalaupun operasi katarak memang diperlukan, dokter tak akan melakukan sebelum usia si kecil sampai pada usia 3 bulan dan para orang tua pun wajib tahu apa saja dampak operasi katarak untuk mewaspadai efek sampingnya.

Selain operasi katarak, rupanya langkah perawatan lain juga diperlukan untuk mendukung fungsi penglihatan si kecil supaya jauh lebih baik terutama pasca operasi, yaitu:

  • Pemasangan lensa intraokular – Ada kalanya dokter mungkin melihat bahwa buah hati Anda dirasa perlu menempuh tindakan penanaman atau pemasangan lensa intraokular. Lensa ini adalah lensa mata buatan yang tentunya menjadi pengganti fungsi lensa asli mata si kecil.
  • Penggunaan lensa kontak – Jika bayi Anda setelah masuk usia 3 bulan memang perlu menjalani operasi katarak, biasanya setelah operasi pemakaian lensa kontak sangat diperlukan.
  • Terapi Amplyopia – Pasca menempuh tindakan operasi, penting bagi si kecil juga untuk menempuh terapi amplyopia yang tujuan utamanya adalah membantu anak dalam proses adaptasi terhadap keadaan mata barunya melalui tindakan patching.

Sebagai tindakan pencegahan gejala katarak pada bayi, para ibu hamil memang sangat dianjurkan untuk memeriksakan kandungan secara rutin. Bahkan melakukan TORCH screening dan cek laboratorium juga bisa dilakukan apabila perlu supaya risiko katarak pada bayi dapat diperkecil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn