Jacob Bredenhof adalah seorang remaja berusia 14 tahun yang harus kehilangan kakinya karena perlu diamputasi. Awalnya ia menderita cedera lutut yang sudah pada tahap serius karena di bagian tungkai mengalami pembengkakan keras. Rupanya setelah melalui serangkaian pemeriksaan, terdeteksilah penyakit osteosarcoma di dalam tubuhnya.
Lutut Jacob dapat patah kapan saja karena keberadaan tumor atau kanker tulang tersebut. Itulah kenapa, pihak medis pun harus sarankan kepadanya untuk menjalani operasi rotationplasty. Prosedur ini adalah jenis operasi bedah yang memang menjadi solusi bagi kebanyakan anak penderita kanker tulang yang tumbuh di lutut.
Kaki bawah Jacob pun melalui pembedahan ini diputar 180 derajat sebelum akhirnya pihak medis menempelkannya kembali. Jadi kalau dilihat, kakinya nampak pendek karena kakinya pun dalam kondisi kaki terbalik. Dikutip dari Daily Mail, sang ibunda, Tracey Bredenhof pun salut dengan keputusan anaknya dalam menempuh operasi ini serta memperlihatkan kedewasaannya dengan tak peduli akan apa kata orang tentangnya nanti.
Jacob adalah remaja yang optimis dan ingin selalu melihat ke depan. Hal itu ia tunjukkan saat diperingatkan oleh sang ibu kalau orang-orang di sekitarnya kemungkinan bakal ada yang mengatakan hal-hal sadis serta menyakiti hatinya. Dan remaja ini pun mengatakan bahwa ia tak memedulikan apa kata dan pikiran orang lain, yang terpenting ia bisa aktif dan berolahraga kembali.
Tak hanya langkah operasi bedah, Jacob pun perlu menjalani kemoterapi untuk bisa pulih. Sesudah 20 kali kemoterapi, akhirnya ia mampu melakukan kegiatan seperti biasa dan bahkan berolahraga lagi tepat seperti yang ia harapkan. Ia tak pernah menunjukkan kesedihannya, namun justru merasa semakin kuat dan ingin menjadi lebih baik.
Apa itu osteosarcoma? Bagaimana mengatasinya?
Osteosarcoma sendiri dikenal sebagai suatu kondisi sejenis kanker tulang dan keadaan ini adalah yang paling kerap menyerang anak-anak serta orang-orang yang usianya 20 tahun ke bawah. Perkembangan jenis kanker tulang ini memang paling gencar terjadi saat seseorang berada di usia remaja karena tulang sedang bertumbuh pada fase yang cepat.
Kanker ini pada umumnya bakal menyerang tulang-tulang yang ukurannya besar serta jika tulang-tulang tersebut pertumbuhannya lebih cepat dari tulang bagian tubuh lainnya. Osteosarcoma pun berisiko lebih tinggi menyerang laki-laki dengan rentang usia 0-24 tahun paling umum. Walau kanker tulang ini termasuk bersifat agresif, beruntung sejumlah metode penyembuhan cukup efektif dalam membantu pemulihan penderitanya.
Osteosarcoma sendiri dapat berkembang karena adanya kode genetik pada DNA anak yang mengalami kekeliruan. Ketika seorang anak atau remaja mengalami osteosarcoma, maka beberapa kondisi inilah yang biasanya menjadi gejala umum yang dikeluhkan:
- Tulang atau sendi terasa nyeri
- Gerakan tubuh menjadi terbatas
- Pada ujung tulang atau area sekitar tulang muncul bengkak atau benjolan
- Benjolan atau bengkak yang timbul akan sakit kalau disentuh
- Bila benjolan tumor tumbuh pada bagian kaki biasanya penderita jadi terpincang-pincang saat berjalan
- Terasa nyeri sewaktu anggota tubuhnya digunakan untuk mengangkat sesuatu (hal ini lebih dirasakan ketika benjolan ada di tangan)
- Gerakan rutin lama-kelamaan bisa berisiko membuat tulang patah atau retak
Setelah gejala mulai terasa dan nampak janggal, maka segera melakukan pemeriksaan akan membantu supaya pengobatan dilakukan dini. Beberapa pemeriksaan penting yang wajib dilakukan antara lain adalah pemindaian tulang, tes darah, pemeriksaan MRI, sinar X, positron emission tomography, biopsi, dan juga CT scan.
Metode pengobatan yang umumnya diterapkan dan menjadi pilihan antara lain, langkah operasi untuk mengangkat tumor, terapi seperti kemoterapi dan radiasi, serta amputasi seperti pada kasus Jacob. Amputasi harus dilakukan apabila kanker telah menyebar sampai kulit, pembuluh darah, serta saraf-saraf tubuh.