10 Gejala Keracunan Makanan Paling Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gejala keracunan makanan adalah tanda telah terjadi indikasi terhadap benda asing yang masuk dalam tubuh dan muncul berupa kelainan sementara. Keracunan makanan paling sering terjadi di masyarakat dan cenderung dapat mengakibatkan dampak ringan hingga berat bagi kesehatan tubuh yang muncul sesuai dengan daya tahan tubuh masing masing individu.

Penyebab makanan menjadi racun bagi tubuh
• Makanan telah basi/Makanan kemarin
• Terkontiminasi radikal bebas termasuk debu jalanan
• Makanan Belum matang, Makanan mentah atau setengah matang
• Pencucian awal yang tidak higienis denagn air yang juga tidak bersih
• Kadarlursa atau usia batas waktu untuk dikonsumsi telah lewat.
• Tercampur bahan pengawet tertentu yang telah berjamur
• Tercemar limbah logam dari produk makanan laut yang telah busuk
• Tercemar karena bersin bersin dari penderita penyakit menular
• Tangan yang tidak steril atau tangan tidak dicuci terlebih dahulu
• Peralatan masak yang tidak bersih atau bekas dipakai memasak menu lain
• Penggunaan minyak trans dimana minyak telah digunakan berkali kali
• Pemakaian pembungkus makanan yang berbahan kimia berbahaya
• Diikuti dengan minuman tertentu misalnya makan sambil minum alkohol atau soda.

Gejala keracunan makanan

Ketika seseorang sedang mengalami gejala keracunan, Maka akan mengalami hal hal sebagai berikut:

1. Sakit perut/melilit

Perut akan melilit dan sangat nyeri hingga ulu hati ikut tidak nyaman. Kondisi tersebut akan berlangsung secara bertahap yaitu awalnya terasa sedikit nyeri akhirnya semakin lama semakin sakit. Hal itu disebabkan makanan telah tercemar bakteri atau mikroorganisme penguarai yang bertugas untuk mempercepat pembusukan pada zat zat makanan.

2. Mual dan muntah/Asam lambung naik

Mual mual dan diiringi muntah muntah adalah gejala yang sering terjadi pada orang orang yang telah menyantap makanan yang terkontiminasi dengan radikal bebas termasuk asap kendaraan, Asap pembakaran sampah, Debu jalanan dan sebagainya.

3. Terserang diare

Seseorang akan mengalami sering buang air besar /mencret yang diikuti dengan rasa nyeri yang menjalar pada kandung kemih. Gejala keracunan jenis ini biasanya dikarenakan makanan telah mengandung bakteri, Kuman dan mikroorganisme lain setelah proses pembasian pada struktur nutrisi makanan. (Baca juga : Obat diare tradisional)

4. Demam

Banyak orang yang mengawali gejala keracunan makanan dengan demam ringan yang jika dibiarkan akan menjadi demam tinggi. Kondisi tersebut karena bakteri yang masuk didalam tubuh telah mencederai atau mengiritasi organ tubuh tertentu, Misalnya organ pencernaan.

5. Keringat berlebih

Awal dari gejala keracunan makanan adalah keluarnya keringat berlebihan beberaap saat setelah menyantap nasi yang telah basi atau telah kadaluarsa. Keringat berlebih adalah sebuah bentuk penolakan tubuh terhadap benda asing yang berusaha masuk kejaringan tubuh tertentu sehingga kelenjar keringat bekerja keras membuang racunnya kembali dalam bentuk keringat.

6. Gangguan jantung

Pada sebagian orang gejala keracunan makanan dapat menyebabkan gangguan jantung berupa jantung berdebar debar atau ritme jantung menjadi tidak beraturan. Ketika ritme jantung semakin cepat maka seseorang yang sedang mengalami gejala keracunan akan mengalami kelemahan jantung.

7. Sesak nafas

Sesak nafas adalah salah satu gejala keracunan makanan yang paling jarang terjadi tetapi bisa terjadi pada siapa saja dan sangat berbahaya bagi seseorang memiliki penyakit asma karena penyakit tersebut akan mudah muncul dan diiringi dengan sesak nafas. (Baca juga : Cara mengatasi sesak nafas)

8. Dada terasa nyeri

Gejala keracunan makanan dapat juga menyebabkan dad menjadi nyeri seperti tertekan, hal ini dikarenakan adanya bahan kimia atau pengawet yang telah mengalami pembusukan dan mengandung banyak bakteri.

9. Wajah memerah atau pucat

Wajah memerah atau pucat adalah indikasi awal gejala keracunan makanan bagi orang orang yang memiliki alergi terhadap bahan atau zat tertentu pada makanan yang sedang dikonsumsinya. Jika tubuh tidak sesuai/cocok dengan zat tersebut maka kemungkinan besar akan menyebabkan wajah atau kulit tubuh bagian lain menjadi kemerahan dan nampak pucat.

10. Perut terasa panas seperti terbakar

Seseorang yang telah mengkonsumsi makanan yang mengandung zat logam seperti adanya makanan laut yang telah basi lalu ditunggangi dengan bakteri pengurai maka akan menyebabkan gangguan perut yang dapat membuat seseorang pingsan yaitu perut terasa sangat panas dan seperti terbakar dalam waktu yang cukup lama.

Solusi terbaik

Tips cara termudah menghindari munculnya gejala keracunan makanan

1. Hindari jajan di pinggir jalan
Sebaiknya tidak jajan atau membeli makanan yang didagangkan tepat dipinggir jalan atau tempat yang mudah dilalui kendaraan. Debu dan asap kendaraan seringkali menjadikan makanan mudah terkontiminasi aatu tercemar bakteri dan virus yang terbawa melalui angin dan udara sehingga menjadi penyebab utama munculnya gejala keracunan makanan.

2. Pilih kedai atau tempat yang memiliki jendela dan pintu
Belilah pada kedai atau tempat jajanan yang memiliki standar kesehatan agar tidak mengalami gejala keracunan makanan, Misalnya memiliki jendela dan pintu serta memiliki lingkungan yang bersih dan tidak mudah terkena debu jalanan jika ternyata ada angin kencang atau hujan angin. Kedai atau warung yang memiliki jendela lebih sulit dihinggapi oleh debu karena jangkauan untuk langsung mengenai makanan sudah terhalang lebih dahulu oleh material bangunan.

3. Makanan dalam kemasan baik
Lebih baik mengkonsumsi makanan yang terbungkus rapi yang mencantumkan tanggal kadaluarsa sehingga anda bisa mengetahui usia makanan tersebut masih bisa dimakan atau sudah tidak layak dikonsumsi lagi. Hindari kemasan yang robek atau telah terlihat sudah tumbuh jamur pada kemasannya supaya tidak terserang gejala keracunan makanan.

4.Dicuci terlebih dahulu
Untuk buah buahan jangan langsung dimakan walaupun pada awalnya terlihat bersih, Cucilah terlebih dahulu dengan air mengalir beberapa saat. Penyakit diare atau sakit perut lebih banyak diakibatkan karena buah masih memiliki zat peptisida yang melekat pada luar kulitnya.

5. Membawa makanan dari rumah
Untuk anak anak sekolah lebih bijak membawa makanan sendiri dari rumah karena lebih aman dan tidak tercemar radikal bebas. Sebaiknya makanan disimpan pada kotak atau tempat makanan khusus makanan agar makanan benar benar tetap dalam kondisi baik sehingga bisa terhindar dari gejala keracunan makanan.

6. Hindari kardus busa pembungkus makanan
Ada jajanan nasi atau kue kue yang telah dibungkus dengan kardus busa putih ketika didagangkan tetapi bukan berarti makanan tersebut terbebas dari kotoran dan debu. Bisa saja makanan tersebut terkontiminasi dengan partikel beracun yang melekat pada kardus busa yang mengandung bahan pemutih berbahaya atau chlorine. Bahan kimia tersebut jika terkena makanan yang panas maka material beracunnya akan memuai dan migrasi pada makanan itu sendiri .

7. Hindari pemakaian plastik hitam
Plastik memiliki banyak jenisnya terdiri dari Vinylidene chlorine resin, Polypropylen dan Poly vinil Chlorida. Pada kenyataannya biarpun berbeda jenis namun hampir semua plastik mengandung zat polimer yang jika masuk dalam tubuh melalui makanan yang terlalu lama terbungkus oleh plastik tersebut maka akan terakumulasi dalam jaringan tubuh tertentu dan tidak mudah larut, Kondisi itulah menyebabkan seseorang mudah terkena kanker, mengalami gangguan saraf pusat dan keracunan. Partikel beracun dari zat polimer dapat luruh dan jatuh pada makanan panas yang dibungkus dengan menggunakan plastik, Pada saat itulah makanan telah terkontiminasi polimer dan berpotensi besar menyebabkan munculnya keracunan makanan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn