Belum lama ini viral kabar tentang aksi sekelompok pria mesum di Karawang, Jawa Barat yang menunjukkan perilaku tak senonoh berupa teror. Penebaran teror ini dihubung-hubungkan dengan ekshibisionisme karena mereka memamerkan alat kelamin pada para wanita saat sedang berkendara. Perilaku yang tergolong penyimpangan ini biasanya ditargetkan ke wanita remaja sampai dewasa.
Ekshibisionisme sendiri merupakan sebuah kecenderungan berperilaku seksual menyimpang karena norma-norma masyarakat tidak membenarkan perilaku tersebut. Hal ini menjadi viral karena salah satu siswi SMP Negeri di Karawang sempat menjadi korban dan pernah mengalami trauma, susah tidur, hingga sering menangis akibat aksi pria-pria tersebut.
Aksi pamer alat vital ini dilakukan dengan membawa salah satu siswi ke dalam mobil. Mereka berkendara berkeliling kota sambil di dalamnya sang siswi dipaksa untuk melihat pria-pria tersebut memainkan alat vital milik mereka sendiri. Hal ini memang telah terjadi beberapa tahun lalu, namun rupanya peristiwa serupa justru dialami oleh murid lainnya belum lama ini.
Peristiwa lama di Karawang ini kembali terulang baru-baru ini, dan korbannya merupakan seorang siswi kelas 8 yang juga murid SMP Negeri di Karawang. Menurut lansiran dari Detik News, kejadian dialami sang siswi saat pulang sekolah di sore hari. Ada dua orang pria yang sengaja turun dari mobil, lalu menarik tubuh siswi tersebut untuk dibawa masuk ke mobil.
Untungnya, siswi tersebut gagal dibawa ke dalam mobil dan tidak jadi korban berikutnya karena ia bisa membela diri dengan menendang perut pria tersebut lalu melarikan diri. Sayangnya ciri para pelaku cukup sulit untuk bisa diungkap karena mereka selalu menyamar dengan mengenakan topi serta kacamata hitam.
Menurut seorang seksolog, Prof. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd dari Universitas Udayana dilansir dari laman Detik Health, dengan memamerkan alat vital atau kelaminnya, para pria tersebut memperoleh kepuasan tersendiri. Disebutkan pula bahwa kemungkinan ada kaitan erat antara perilaku ini dengan perkembangan psikoseksual ketika mereka memasuki usia remaja.
Walau para pelaku tak lantas mempunyai ketertarikan secara seksual terhadap korban dan tidak membahayakan secara fisik bagi korban, tetap saja ketidaknyamanan menjadi efek utama di sini yang berakibat pada trauma pada korbannya. Kelainan inipun diketahui tak dapat disembuhkan dan apapun yang menjadi latar belakang serta motif pria-pria semacam ini, jangan ragu untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib.