Penyakit Ayan Menular Atau Tidak? Ini Jawabannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit ayan atau yang juga dikenal sebagai epilepsi merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada saraf pusat yang bersifat kronis. Gangguan aktivitas listrik pada otak menyebabkan penderitanya mengalami kejang yang terjadi berulang. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikontrol sehingga tidak kambuh dan frekuensi kejang dapat berkurang. Untuk mengurangi ciri-ciri epilepsi, dokter biasanya akan memberikan obat antikejang.

Pengobatan penyakit ayan bisa dibilang memakan waktu yang cukup lama, dan dilakukan secara rutin hingga pasien tidak merasakan gejala lagi. Meski jarang, penyakit ayan yang segera ditangani dengan tepat dapat sembuh dan penderitanya tidak mengalami gejala lagi sepanjang hidupnya. Karena itu, tingkat kesembuhan sangat dipengaruhi oleh seberapa parah ayan yang diderita dan cepat atau tidaknya penderita mendapatkan pengobatan.

Apakah Penyakit Ayan Menular?

Banyak orang yang takut berinteraksi dengan penderita ayan karena penyakit ini dianggap menular oleh masyarakat. Bahkan mitos mengatakan, penyakit ayan dapat menular lewat air liur penderita, sehingga orang-orang yang menyaksikan penderita ayan kejang enggan untuk menolongnya. Padahal, mitos tersebut sama sekali tidak menular karena tidak disebabkan oleh infeksi virus, jamur atau bakteri. Penyakit ayan terjadi karena kerusakan pada saraf otak sehingga fungsinya terganggu, sehingga tidak dapat menular kepada orang lain.

Penyebab penyakit ayan justru lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, sehingga orang-orang yang memiliki riwayat penyakit ayan dapat beresiko tinggi menurunkan penyakit tersebut pada anaknya. Jadi, Anda tidak perlu takut untuk berinteraksi dengan penderita ayan, bahkan tidak perlu ragu jika ingin menolong mereka yang gejalanya tengah kambuh. Justru dukungan dari keluarga dan orang-orang sekitar dapat membantu proses penyembuhan penyakit ayan lebih cepat.

Agar kita dapat lebih waspada, kita perlu mengetahui apa saja yang menjadi faktor resiko seseorang mengalami penyakit ayan, yaitu sebagai berikut.

  • Orang-orang yang berusia 35 tahun ke atas lebih rentan terkena epilepsi, dan jika ini terjadi dapat menyebabkan resiko terkena stroke atau alzheimer semakin tinggi.
  • Trauma pada otak yang terjadi akibat cedera atau kondisi lainnya, sehingga sel saraf atau neuron hancur dan menimbulkan eplepsi.
  • Beberapa jenis penyakit tertentu terutama yang berhubungan dengan otak dan gangguan pada tulang belakang, seperti meningitis, ensefalitis, infeksi HIV dan banyak penyakit lainnya.

Penyakit ayan seringkali terjadi secara mendadak tanpa penyebab, dan bisa terjadi dimana saja sehingga mereka yang pernah mengalaminya harus selalu waspada. Perlu diketahui bahwa kejang yang dialami dapat terjadi pada tubuh secara keseluruhan, namun terkadang hanya pada bagian tubuh tertentu saja.

Hal ini tergantung pada bagian otak mana yang mengalami kerusakan dan seberapa besar kerusakan saraf tersebut. Dengan mengetahui penyebab epilepsi atau ayan ini, maka Anda tidak perlu khawatir lagi dengan mitos penyakit ayan yang menular dan Anda dapat berinteraksi dengan penderita ayan secara normal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn