2 Penyebab Penyakit Beri-beri Basah dan Kering

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit beri-beri disebabkan karena kurangnya asupan vitamin B1 sehingga menyebabkan ketidakmampuan tubuh. Ketidakmampuan tersebut bersumber dari konsumsi obat-obatan serta alkohol. Penyebab lainnya adalah karena kelainan herediter. Gejala beri-beri dapat menyerang anda pada usia dewasa maupun muda.

Untuk menghindari penyakit beri-beri disarankan anda mengonsumsi makanan yang seimbang. Adapun yang menyebabkan seseorang terjangkit penyakit beri-beri adalah akibat kelebihan dan kekurangan vitamin b1, mengkonsumsi alkohol berlebihan, operasi pengecilan lambung, diet yang berlebihan, penggunaan diuretic yang sering.

Penyebab utama penyakit beri-beri adalah defisiensi vitamin B1 dalam tubuh. Namun artikel ini akan membahas 2 penyebab penyakit beri-beri basah dan kering yang wajib anda ketahui. Tujuannya agar anda terhindar dari penyakit beri-beri ini. Perlu anda ketahui ketika anda terserang penyakit beri-beri dan tidak langsung tertangani akibatnya sangat bahaya untuk kesehatan anda. Beberapa kasus, penderita beri-beri yang tidak segera ditangani sebagian besar tidak terselamatkan.

  1. Beri-beri Kering

Umumnya, beri-beri kering terjadi pada penderita dengan konsumsi kalori rendah dan minim olahraga. Hal itu mengakibatkan sistem saraf seperti gerakan motorik, sensorik, dan reflex terganggu, terutama pada otot bagian bawah tubuh.  Selain itu, tubuh anda akan cepat lelah dan jantung berdebar. 

Dalam kondisi yang parah, sindrom ini dapat terjadi dengan gejala muntah, penurunan fungsi penglihatan, demam, ataksia atau penyakit saraf motorik, kerusakan motorik serta nistagmus atau termor kecil pada mata. hal tersebut bisa berarti meningkatkan resiko bahaya stroke. 

Menurut penelitian hanya beberapa orang saja yang dapat sembuh dari penyakit ini, apalagi sudah pada kondisi yang kritis. Oleh karena itu disarankan untuk anda menghindari penyebab penyakit beri-beri kering ini.

  1. Beri-beri basah

Beri-beri basah umumnya menyerang organ jantung. Intensitas penyakit ini sendiri dibagi dalam 3 fase yang saling berkaitan. Mulai dari potensi edema, cedera otot jantung, sampai penyakit beri-beri kardiovaskular akut.

Secara umum, meningkatnya aktivitas jantung membuat retensi garam dan air pada ginjal. Jika hal ini dibiarkan maka akan beresiko pada retensi cairan di seluruh tubuh atau edema. Edema yang terlambat ditangani dapat mengakibatkan jantung bekerja lebih ekstra untuk mencukupi cairan dan oksigen ke organ lainnya.

Hal tersebut akan mengakibatkan otot jantung cedera dan memicu gejala seperti takikardia (gangguan denyut jantung), darah tinggi atau hipertensi, serta nyeri dada. Cedera otot jantung yang segera tidak ditangani akan membuat kondisi Soshin beri-beri. Kondisi dimana jantung tidak mampu lagi mengirimkan pasokan cairan dan oksigen ke organ lainnya.

Hal tersebut dapat memicu terjadinya sianosis atau perubahan warna kulit pada kaki dan tangan, takikardia, pembengkakan pembuluh darah di leher, dan sangat beresiko pada penyakit gagal ginjal. Ini merupakan tahap darurat yang harus anda waspadai karena resiko kematian semakin tinggi.

Penyebab penyakit beri-beri ini adalah kebiasaan mengonsumsi beras giling, dan alkohol secara berlebihan, serta jarang mengkonsumsi vitamin B1. Adapun faktor lain yang dapat menjadi penyebab penyakit beri-beri jenis ini adalah kelainan genetik, hipertiroidisme, menjalani cuci darah, mengidap penyakit AIDS, melakukan bedah batriatrik atau penurunan berat badan, mengkonsumsi obat dieuretik dalam jangka panjang, mual dan muntah berlebihan saat hamil, ibu menyusui, bayi yang mengkonsumsi susu dengan kadar tiamin rendah.

Penyebab tersebut segera dapat anda hindari sebelum terlambat. Dengan menghindarinya anda akan terhindar dari serangan penyakit beri-beri. Bahaya penyakit ini tidak dirasakannya gejala oleh tubuh anda dan anda menganggapnya sepele. Akhirnya anda terlambat untuk menangani penyakit ini. Akibatnya resiko kematian semakin tinggi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn