Batu empedu, Siapa sih yang tidak tahu tentang bahaya penyakit yang satu ini? Batu empedu merupakan suatu penyakit yang terkenal akan kolik biliernya, yaitu rasa sakit yang luar biasa dan bisa berlangsung selama 1-5 jam pada daerah ulu hati ataupun bagian tengah perut. Kolik bilier ini bisa muncul kapan saja sampai mendapat penanganan yang tepat dan cenderung kembali muncul setelah kita mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi.
Batu empedu sendiri merupakan batuan yang terbentuk dari cairan kolesterol dan terbentuk pada saluran empedu dan menyumbat saluran empedu serta mengganggu kinerja saluran pencernaan lainnya. Terdapat beberapa faktor pemicu timbulnya penyakit batu empedu ini, seperti faktor usia, di mana hal ini cenderung dialami oleh kita yang sudah berusia paruh baya atau berusia lebih dari 40 tahun; mengalami obesitas, ataupun adanya faktor genetik.
Lalu apa jadinya jika penanganan batu empedu ini terlambat? Tentu saja dapat berakibat fatal, seperti menyebabkan komplikasi dan memicu timbulnya penyakit lainnya atau lebih parah lagi dapat menyebabkan kematian. Lalu solusi apa yang tepat untuk batu empedu ini? Bukan suatu hal yang asing lagi pastinya jika operasi merupakan salah satu solusi untuk penyembuhan batu empedu. Operasi batu empedu sendiri dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
- Kolesistektomi laparoskopik
Jenis operasi pertama untuk batu empedu adalah kolesistektomi laporoskopik atau yang biasa kita kenal dengan istilah lubang kunci. Operasi ini merupakan jenis operasi yang sering digunakan untuk penderita batu empedu di mana dokter akan melakukan satu sayatan berukuran 2-3 cm di sekitar pusar dan dua hingga tiga sayatan lainnya dengan ukuran yang lebih kecil di bagian kanan perut. Operasi ini cenderung menggunakan bius total sehingga pasien tidak akan merasakan sakit sedikit pun dan waktu penyembuhannya membutuhkan sekitar 1-2 minggu.
- Kolesistektomi dengan sayatan terbuka
Jenis operasi ini merupakan operasi alternatif, alias akan dilakukan ketika jenis operasi batu empedu yang pertama tidak bisa dilakukan pada pasien. Apa penyebab operasi yang sebelumnya tidak bisa dilakukan? Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, seperti pasien yang mengalami obesitas, letak kantong empedu pasien yang sulit dijangkau, atau pasien sedang dalam masa kehamilan.
Pada proses operasi ini, dokter akan melakukan sayatan berukuran kurang lebih 4-6 inci yang berfungsi untuk mengangkat kantong empedu dan tentu saja sebelumnya dilakukan anestesi terlebih dahulu pada pasien. Berbeda dengan jenis operasi sebelumnya, kolesistektomi dengan sayatan terbuka ini membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama di mana pasien diharuskan untuk tinggal di rumah sakit selama 5-6 hari. Untuk bisa sembuh secara total, biasanya pasien membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan.
Bahaya Operasi Batu Empedu
Bukan rahasia lagi jika operasi suatu penyakit membutuhkan biaya yang besar, tidak terkecuali untuk operasi batu empedu. Biaya untuk batu empedu ini berkisar antara 10 juta hingga 20 juta dan bahkan bisa lebih mahal daripada itu yang biayanya juga tergantung akan fasilitas yang ditawarkan oleh rumah sakit. Bukan suatu hal yang asing lagi jika operasi menimbulkan efek samping dan operasi batu empedu ini juga bisa berisiko. Memangnya risiko apa yang ditimbulkan dari operasi batu empedu ini? Apakah bahaya dari operasi batu empedu yang biasa ditakutkan oleh masyarakat? Nah daripada penasaran, yuk kita simak yang satu ini!
1. Munculnya penyakit baru
Lho kok bisa? Penyakit apa yang dimaksud di sini? Penyakit ini adalah maag dan luka lambung, dan hal ini bisa muncul karena kantung empedu yang diangkat dan berarti kita kehilangan cairan empedu. Cairan empedu sendiri berfungsi untuk penetralisir asam pada sistem pencernaan dan tingkat keasaman lambung akan menjadi tidak terkendali. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu merubah pola makan kita.
2. Bentuk tinja yang berubah
Efek dari operasi batu empedu yang satu ini biasanya hanya bersifat sementara, namun perlu dikonsultasikan pada dokter apabila hal yang satu ini tidak kunjung sempuh. Kenapa bentuk tinja bisa berubah? Hal ini disebabkan cairan empedu lebih banyak yang mengalir ke duodenum dan menyebabkan bentuk tinja menjadi lebih lunak.
3. Cidera pada saluran empedu
Hal ini merupakan komplikasi dari tindakan operasi batu empedu dan bisa saja berakibat pada saluran empedu mengalami kebocoran. Saluran empedu yang bocor ini akan mengakibatkan infeksi dan tentu saja menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan membahayakan kesehatan kita. Apabila hal ini terjadi, kita perlu melakukan operasi lanjutan untuk memperbaiki kondisi saluran empedu.
Wah cukup mengerikan ya jika memikirkan bahaya operasi batu empedu! Namun kita tidak perlu khawatir karena beberapa hal ini risiko terjadinya kecil alias lebih banyak kemungkinan operasi ini untuk berhasil. Selain melakukan tindakan operasi, batu empedu juga bisa sembuh dengan berbagai cara alternatif. Satu hal yang perlu kita ingat adalah untuk menjaga pola hidup yang sehat agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit. So, yuk kita mulai pola hidup yang sehat dari sekarang!