Gejala Anemia pada Anak Yang Bisa Menyebabkan Stunting

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kurang darah atau anemia menjadi salah satu penyebab masalah perkembangan pada anak. Kondisi ini juga menyebabkan stunting dimana tubuh anak terlihat kurang sehat dan berkembang dibawah usia anak. Anemia akan disebabkan tubuh kekurangan nutrisi tertentu sehingga pertumbuhan anak tidak maksimal.

Anemia juga akan menyebabkan produksi sel darah merah tidak berjalan dengan lancar. Proses untuk mengalirkan sel darah merah tidak terjadi dengan lancar. Ada banyak penyebab anemia pada anak seperti:

  1. Tubuh anak kurang zat besi yang membuat sel darah merah tidak cukup.
  2. Anak menderita kelainan sel darah merah secara genetik seperti penyebab anemia sel sabit dimana tubuh anak justru memecah semua sel darah merah.
  3. Anak mengalami perdarahan akibat cedera sehingga kehilangan banyak sel darah merah.

Gejala Anemia

Apapun penyebab anemia pada anak maka akan menyebabkan gejala anemia seperti:

  1. Kelopak mata, kuku, dan kulit anak menjadi lebih pucat, cenderung abu-abu dan terlihat kurang sehat.
  2. Anak menjadi lemah dan lemas sehingga tidak bermain atau beraktifitas seperti biasa.
  3. Anak menjadi sangat rewel dan mudah menangis.
  4. Anak mudah sakit dan terkena penyakit menular karena kekebalan tubuh yang sangat lemah.
  5. Kulit dan mata menjadi kuning akibat tidak ada cukup sel darah merah.
  6. Anak kurang fokus sehingga prestasi di sekolah juga tidak terlalu baik.
  7. Perkembangan dan kemampuan fisik anak menurun atau tidak sesuai dengan usia akibat efek stunting pada pertumbuhan anak sejak dini.

Bisakah Anemia pada Anak Dicegah Sejak Dini?

Setelah melihat semua gejala tersebut maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan perawatan pada anak Anda, dan tentunya Anda bisa mencegah anemia sejak dini. Berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Usahakan memberikan ASI untuk bayi Anda. Untuk ibu menyusui sebaiknya mulai memberikan ASI sejak bayi lahir sampai usia dua tahun. Ini masa yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tubuh bayi. ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk produksi sel darah merah. Hindari memberi susu sapi pada bayi yang berusia dibawah 1 tahun. Kebiasan buruk ini bisa menyebabkan pertumbuhan bayi kurang maksimal.
  2. Batasi pemberian susu. Ketika anak sudah berusia cukup untuk mengonsumsi makanan maka jangan terus memberikan susu. Susu akan membuat anak kenyang dan anak malas makan. Tapi susu tidak mengandung nutrisi lengkap sehingga kenalkan dengan makanan sehat seperti buah, sayuran, produk beras atau bubur.
  3. Berikan nutrisi yang tepat. Penting bagi anak untuk menerima nutrisi yang tepat sehingga bisa membantu anak tumbuh dengan baik. Beberapa sumber nutrisi untuk mencegah anemia seperti zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin C dan vitamin A. Pastikan Anda memberikan makanan yang kaya dengan nutrisi tersebut agar anak tidak terkena anemia.

Ternyata gejala anemia pada anak yang bisa menyebabkan stunting terlihat seperti gangguan biasa. Namun efeknya sangat buruk karena pertumbuhan anak terhambat sehingga harus segera dirawat dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn