Kenali 4 Efek Stunting Pada Pertumbuhan Anak Sejak Dini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami masalah gizi kronis, dimana asupan gizinya tidak terpenuhi dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Padahal pada masa anak-anak, proses pertumbuhan dan perkembangan sedang terjadi sangat pesat. Namun karena kekurangan nutrisi, seluruh proses tumbuh kembangnya menjadi terhambat. Stunting bisa terjadi sejak bayi masih dalam kandungan, dan dampaknya mulai terlihat saat usia sudah memasuki 2 tahun.

Di Indonesia sendiri, angka anak yang menderita stunting cukup tinggi. Bahkan pada saat debat cawapres beberapa waktu lalu, isu stunting turut dibahas karena sangat penting untuk segera diatasi. Sangat penting untuk mengenali efek stunting pada pertumbuhan anak agar para orang tua lebih berupaya untuk mencegahnya.

  1. Pertumbuhan Tulang Tidak Optimal

Mulai dari janin hingga lahir dan bertumbuh, anak-anak membutuhkan asupan kalsium yang cukup tinggi guna mendukung pertumbuhan tulangnya. Karena itu, sangat penting bagi ibu untuk memperhatikan makanan anak agar cukup mengandung kalsium. Bahaya kekurangan kalsium akan berdampak pada rapuhnya tulang, tidak kokoh, dan terhambat pertumbuhannya. Bahkan anak lebih mudah beresiko mengalami gangguan pada pertumbuhan tulang belakang.

2. Tubuh Anak Lebih Pendek dari Usianya

Pertumbuhan setiap anak memang berbeda-beda, namun selama gizinya tercukupi tidak akan ada masalah yang terjadi. Berbeda dengan anak yang mengalami stunting akibat kurang gizi, mereka akan sulit bertumbuh dan akhirnya memiliki tubuh yang jauh lebih pendek dari anak lain seusianya. Dalam kasus ini, sangat diperlukan menu sehat untuk anak kurang gizi agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.

3. Berat Badan Rendah

Setiap tahunnya anak-anak memiliki batasan berat badan normal yang terus meningkat, namun pada anak yang mengalami stunting akan memiliki berat badan yang rendah. Bahkan berat badannya jauh di bawah rata-rata, sehingga terlihat kurus dan lemah. Dibandingkan dengan anak seusianya, tubuhnya terlihat kecil dan berat badannya juga tidak bertambah dalam waktu yang lama. Cara mengatasi kekurangan gizi sangat perlu dilakukan segera agar anak dapat tumbuh dengan optimal.

4. Perkembangan Kognitif Terhambat

Anak-anak yang mengalami stunting tidak hanya terhambat pertumbuhan fisik tubuhnya, namun juga terhambat dalam hal perkembangan kognitif. Akibat kekurangan gizi, kemampuan berpikir anak menjadi lebih lambat dari anak seusianya, dan biasanya anak lebih banyak diam saat berinteraksi dengan orang lain. Karena itu, seorang ibu sejak masih hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat super tinggi untuk menutrisi otak janin. Tak lupa pula memberikan makanan kaya nutrisi saat anak sudah mengenal makanan padat.

Masalah stunting merupakan masalah yang serius dan membutuhkan penanganan segera. Pihak pemerintah maupun masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasinya, dengan mengadakan penyuluhan merata di seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di setiap rumah tangga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn