6 Perbedaan Alzheimer dan Parkinson Yang Sekilas Tampak Mirip

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perbedaan alzheimer dan parkinson sebenarnya bisa diteliti secara lebih jelas. Sebab alzheimer dan parkinson memiliki ciri dan gejala yang saling berbeda. Memang kedua penyakit tersebut sama-sama berkaitan dengan kerusakan otak.

Namun kondisi serta faktor penyebab kerusakan otak tersebut pada dasarnya berbeda antara alzheimer dengan parkinson. Jika dilihat secara lebih detail maka alzheimer dan parkinson tampak jelas berbedanya. Definisi penyakit alzheimer selalu diidentikkan dengan kondisi hilang ingatan yang dialami oleh seseorang.

Dengan kata lain kondisi ini berhubungan dengan memori dan kognitif seseorang. Berbeda dengan penyakit parkinson. Penyakit ini lebih mengarah pada timbulnya tremor pada seseorang serta timbulnya kesulitan baginya untuk menggerakkan tubuh dengan leluasa.

Untuk lebih jelasnya maka kali ini kami akan memberikan berbagai macam perbedaan antara penyakit alzheimer dengan penyakit parkinson. Berikut perbedaan alzheimer dan parkinson yang memang sedikit susah dibedakan.

1. Pengertian

Penyakit alzheimer merupakan suatu kondisi kelainan yang umumnya ditandai dengan adanya penurunan pada daya ingat serta penurunan kemampuan berpikir dan berbicara. Seseorang yang menderita alzheimer akan mudah lupa. Bahkan ia lupa terhadap sesuatu atau peristiwa yang baru saja terjadi atau baru saja dilakukan.

Sedangkan penyakit parkinson merupakan degenerasi sel saraf yang terjadi pada otak bagian tengah secara bertahap. Otak bagian tengah pada dasarnya berfungsi untuk mengatur pergerakan tubuh. Saat seseorang menderita penyakit parkinson maka ia akan mengalami gemetaran atau yang biasa disebut dengan istilah tremor.

Hal yang dialami oleh penderita parkinson pada awalnya adalah timbul rasa lemah pada tubuh. Selain itu sebagian tubuh juga akan terasa lebih kaku. Penderita parkinson juga cenderung mengalami gemetaran yang terjadi secara halus saat sedang beristirahat.

2. Gejala

Saat seseorang menderita penyakit alzheimer maka ia akan kehilangan sebagian dari memorinya. Bahkan penderita alzheimer juga semakin mudah merasa bingung atau mengalami disorientasi karena penyakit yang dideritanya tersebut. Kemudian gejala ini biasanya akan semakin memburuk hingga sampai ke tahap penurunan fungsi mental. Menurunnya fungsi mental ini tidak dapat disembuhkan dan bahkan bisa semakin memburuk.

Penderita alzheimer akan semakin kehilangan kemampuan untuk mengingat dan melakukan penalaran serta ia akan mengalami kesulitan dalam mempelajari sesuatu. Lain halnya dengan parkinson. Penyakit parkinson umumnya ditandai dengan adanya gejala tremor.

Tremor tersebut biasanya terjadi hanya pada salah satu sisi tubuh saja dan umumnya gejala tremor ini hanya terjadi pada tangan. Penderita ciri-ciri parkinson biasanya tampak lamban saat berjalan dan kakinya seringkali diseret. Selain itu langkahnya juga tidak stabil. Kondisi yang dialami oleh penderita parkinson ini bisa dilihat dengan jelas oleh siapapun. [AdSense-B]

3. Penyebab

Sampai saat ini penyebab dari penyakit alzheimer belum diketahui secara pasti. Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam otak penderita alzheimer terjadi pengendapan protein beta amyloid serta kekusutan neurofibril yang dapat menghalangi suplai nutrisi di antara sel otak. Ciri-ciri terkena alzheimer beresiko terjadi pada seseorang yang masuk ke dalam golongan usia lanjut.

Selain itu penyakit ini juga bisa saja terjadi pada orang yang pernah mengalami cedera kepala secara parah. Faktor lingkungan pun juga berpengaruh terhadap resiko munculnya penyakit alzheimer terutama lingkungan yang penuh dengan paparan asap rokok.

Hal ini berbeda dengan penyakit parkinson. Penderita parkinson akan terjadi jika dopamine di dalam otak berkurang sehingga aktivitas otak tidak dapat berjalan secara normal. Penurunan dopamine dipengaruhi oleh beberapa hal seperti faktor keturunan dan faktor lingkungan.

Namun ada pula penyebab lain bagi terjadinya parkinson. Misalnya saja efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu parkinson juga dapat terjadi jika seseorang pernah mengalami stroke dan juga pernah mengalami gangguan otak lainnya yang bersifat progresif. [AdSense-A]

4. Diagnosis

Baik perbedaan alzheimer dan parkinson dengan gejala tahap awal sama-sama sulit untuk didiagnosis. Diagnosis terhadap penyakit alzheimer sebenarnya hanya dapat dilakukan dengan cara autopsi. Dengan melakukan autopsi maka tim medis dapat melihat jaringan otak yang ada pada penderita alzheimer.

Sedangkan diagnosis gejala awal alzheimer pada pasien yang masih hidup dapat dilakukan antara lain dengan cara melakukan pemeriksaan darah dan pemeriksaan mental. Ada pula beberapa dokter yang melakukan diagnosis dengan cara pemindaian otak. Pemindaian otak misalnya saja seperti CT scan, MRI, pemeriksaan cairan serebrospinal, serta tomografi emisi positron.

Namun berbagai macam pemeriksaan tersebut belum tentu dapat memberikan hasil diagnosis yang tepat. Untuk kasus parkinson umumnya diagnosis dilakukan dengan lebih sederhana. Diagnosis biasanya dilakukan melalui penelitian yang dilakukan oleh dokter pada pasien. Penelitian tersebut meliputi tes fisik dan mental pasien.

5. Pengobatan

Penderita alzheimer tidak dapat diobati dengan mudah. Bahkan seringkali penyakit alzheimer yang diderita akan semakin menunjukkan gejala yang memburuk. Penderita alzheimer biasanya hanya diberi resep obat oleh dokter untuk meredakan gejalanya saja. Dokter juga akan menyarankannya untuk menjalani terapi agar dapat bertahan dan tetap beraktivitas.

Selain itu dokter tentu akan menyarankan penderita alzheimer untuk rutin melakukan latihan fisik sebagai bentuk perawatan diri. Dengan serangkaian penanganan tersebut maka diharapkan agar penderita alzheimer dapat mengurangi gejala yang dialaminya walaupun hal ini hanya bersifat sementara.

Memang hingga saat ini masih belum ada strategi pengobatan yang tepat untuk azheimer namun setidaknya gejala yang dialami oleh penderitanya bisa ditekan. Sedangkan penyakit parkinson dengan gejala awal yang masih tergolong ringan berpeluang untuk disembuhkan.

Untuk mengatasi parkinson umumnya dokter juga akan memberikan resep obat serta menganjurkan penderita untuk menjalani terapi yang berguna untuk menekan gejala. Namun penderita parkinson tentu saja akan mengalami kesulitan bila harus melakukan latihan fisik sebab ia mengalami keterbatasan dalam gerak.

6. Pencegahan

Berbagai macam upaya pencegahan dapat Anda lakukan untuk menghindari alzheimer. Misalnya saja dengan rutin berolahraga serta mengonsumsi makanan sehat dan rendah kalori atau rendah kolestrol. Selain itu Anda perlu melindungi kepala dari benturan keras untuk menghindari terjadinya kerusakan otak yang ada di dalam kepala.

Namun untuk mencegah parkinson Anda hanya perlu menghindari lingkungan yang terpapar polusi dan asap saja. Sebab beberapa kasus penyebab parkinson terjadi karena adanya faktor keturunan yang tidak dapat dicegah. Oleh karena itu tidak perlu ada tindakan khusus untuk menghindarkan diri dari parkinson kecuali dengan menghindari lingkungan berasap.

Perbedaan alzheimer dan parkinson seperti yang telah tertera di atas tampaknya perlu Anda ketahui dan pahami secara lebih jelas. Dengan demikian Anda bisa mendeteksi berbagai gejala yang terjadi pada seseorang saat ia mengalami alzheimer ataukah parkinson.

Tentu saja mendeteksi gejala merupakan suatu langkah yang penting. Sebab dengan memahami jenis penyakit yang terjadi pada seseorang maka pengobatan dapat segera dilakukan. Pengobatan memang sebaiknya segera dilakukan pada tahap awal dari suatu gejala sehingga gejala dapat diredakan dan kondisi pasien dapat dipulihkan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn