9 Penyebab AIDS – Pencegahan dan Cara Penularan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini. Bahkan sudah dinobatkan sebagai penyakit pembunuh nomer satu di dunia. Bahkan sudah menjadi momok bagi masyarakat sebagai penyakit kutukan. Sehingga banyak yang menganggap miring penyakit ini.

Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang berhasil masuk ke dalam tubuh manusia. Biasanya efek samping akan terlihat setelah 5 sampai 10 tahun kemudian. Dan kala itu tubuh anda sudah dirusak sistem imunnya. Maka kebanyakan orang-orang yang terkena penyakit ini meninggal bukan hanya ulah virus HIV. Namun juga atas komplikasi dari beberapa penyakit lain, misalnya kanker, oleh karenanya AIDS merupakan salah satu jenis penyakit paling mematikan di dunia.

Penyebab

penyebab aidsAIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit tahap akhir setelah penderita terkena HIV. Mereka sudah sangat lemah sistem imunya. Bukan hanya itu, bentuk tubuhnya juga akan semakin kurus. Hanya menyisakan tulang terbungkus kulit saja. Tulang tengkoraknya juga lebih kelihatan. Ia terlihat sangat menderita. Berikut adalah penyebab AIDS yang paling umum.

1. Jarum Suntik Bekas

Sangat riskan bagi anda yang memiliki kebiasaan membuat tato di tubuh anda. Bisa jadi jarum suntiknya bekas dari orang yang memiliki penyakit HIV. Sebab penularan bisa melalui pertukaran cairan.

Untuk menghindarinya, pilihlah tempat yang cukup aman dan sehat ketika membuat tato. Jangan asal karena harga murah, anda bebas mentato di tempat mana pun. Sebab jarum suntik bekas salah satu factor riskan penularan AIDS.

2. Melakukan Seks Bebas

Paling banyak terjadi di bar atau tempat diskotik yang menyediakan kamar kosong untuk anda yang mabuk. Melakukan seks bebas, selain dilarang agama, juga menjadi hal tabu di Indonesia. Jika anda tetap nekat melakukan seks dengan orang asing yang baru kenal, anda sudah memiliki resiko 90% tertular AIDS. Sebab ketika terjadi kontak sekresi alat kelamin vagina dan testis, cairan tersebut akan menular pasangan yang normal. Akibatnya anda jadi tertular.

3. Tidak Setia pada Pasangan

Salah satu azab jika anda tidak mampu bertahan dan bersama pasangan. Bukan sebab pasangan tidak memuaskan, namun nafsu anda yang memaksa untuk melakukan hubungan intim diluar pasangan. Penyakit ini juga menjadi karma bagi anda.

Seringnya berganti-ganti pasangan dalam hubungan juga menyebabkan penyakit ini. Apalagi bagi seorang wanita, vagina hanya mampu menerima sekitar satu, dua, atau tiga testis saja. Jika anda kebiasaan berganti teman tidur, vagina akan mengalami pendarahan hebat. Hal ini juga memicu terjadinya penyakit AIDS. Oleh sebab itu, masyarakat banyak yang berkomentar miring ketika ada penduduk yang terkena penyakit AIDS.

4. Bayi dari Ibu HIV

Ironis sekali ketika ada anak yang lahir dari Ibu yang sudah terinfeksi virus HIV. Sebab secara tidak langsung anak tersebut tertular semenjak ia dalam kandungan. Pertukaran cairan didalam rahim adalah penyebabnya. Biasanya bayi ini hanya bertahan beberapa bulan, sampai sistem kekebalan tubuhnya benar-benar habis. Sehingga ketika ia harus melawan kuma biasa, tubuhnya sudah tak mampu.

5. Donor Darah

Donor darah memiliki kemungkinan tertular virus HIV. Hal tersebut terjadi ketika tidak melalui uni saring atau biasa disebut diskrining bebas HI

6. Alat Tindik

Penularan HIV/AIDS juga bisa melalui alat tindik. Biasanya menggunakan alat-alat yang tidak disterilkan dahulu atau pemakaian secara bersamaan. Sehingga orang lain tidak tahu siapa saja yang sudah memakai alat tersebut, apakah ia menderita HIV/AIDS atau tidak. Untuk itu jika ingin melakukan tindik, kerjakan ditempat yang terjaga kebersihan dan kesterilan alat-alat yang dipakainya.

7. Transplantasi Organ Tubuh

Hal ini juga sangat riskan sekali. Orang yang mengalami kecacatan sangat menunggu ada orang lain yang besar hatinya mendonorkan organ tubuhnya. Sayangnya tidak semua normal. Sehingga ketika pasien mendapatkan pendonor yang sudah terinfeksi virus HIV, secara langsung  juga sudah melakukan pertukaran cairan. Maka tinggal menunggu waktu pasien merasakan turunya sistem imun dan diresmikan sebagai penderita AIDS.

8. Berhubungan Intim Tanpa Kondom

Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom juga berbahaya. Anda tidak tahu apakah pasangan anda terinfeksi HIV/AIDS atau tidak. Sebab penularan yang paling mungkin terjadi melalui cairan vagina yang keluar saat berhubungan sex. Apalagi jika anda melakukan dengan oral, anal, ataupun genital. Serta pelaksanaan bukan dengan pasangan hidup anda. Lebih parah lagi jika bersama PSK.

9. Orang ketagihan obat intervana

Meskipun tergolong cara yang berbahaya, namun masih ada beberapa orang yang memasukan obat secara paksa. Yakni melalui intervana. Obat ini disuntikan langsung kedalam pembuluh vena. Sehingga seluruh obat masuk ke pembuluh darah secara besar tanpa penyerapan langsung. Jika obat tersebut belum steril (dari HIV/AIDS) secara langsung anda memasukan virus kedalam tubuh anda secara cuma-cuma.

Gejala Aids

Gejala Tahap Awal

Paling susah untuk ditebak atau identifikasi seseorang terinfeksi atau tidak. Sebab belum menunjukan tanda-tanda yang signifikan. Bahkan sampai lima tahun terakhir. Entah juga ia menularkan dengan orang lain atau tidak. Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan melakukan tes HIV.

Gejala Tahap Lanjut

Pada tahap ini cirri-ciri lebih Nampak. Biasanya ditandai dengan lesu, demam, batuk, flu yang tak kunjung sembuh, pembesaran pada kelenjar limpa,otot sakit, infeksi pada mulut dan kulit, dan infeksi pada bagian tubuh lainya.

Hal ini sudah menunjukan bahwa sistem kekebalan tubuhnya sudah mulai menurun.

Gejala Tahap Akhir

Disebut juga dengan gejala AIDS. Sebab kekebalan tubuh sudah benar-benar menurun. Ciri-ciri yang tampak adalah : batuk tak sembuh-sembuh, bintik-bintik serta bisul merah muda atau ungu karena Kanker kulit Sarcoma Kaposi, pusing karena  infeksi otak, diare kronis, berat badan menurun drastic serta sesak nafas karena TBC.

Cara Mencegah Aids

Penyakit mematikan ini belum ditemukan obatnya. Sehingga sebelum anda terinfeksi, sebaiknya di cegah dahulu. Berikut adalah tips :

  • Setia pada pasangan. Lakukanlah hubungan intim hanya pada pasangan hidup anda.
  • Jangan pernah bergonta-ganti pasangan apalagi dengan PSK.
  • Jangan menggunakan obat-obatan terlarang
  • Hindari menggunakan jarum suntik bersama
  • Bagi yang ingin tato tubuh, carilah tempat yang menjaga kesterilan alat-alatnya.
  • Mintalah tranfusi darah yang sistemnya autologous (donor darah dengan pemakaian sendiri) ketika operasi
  • Jika anda terpaksa bersentuhan langsung dengan cairan tubuh atau darah penderita HIV/AIDS gunakan sarung tangan, masker, jubah pelindung, serta kacamata. Hal ini agar diri anda dalam keadaan save.
  • Sterilkan diri dan alat-alat yang digunakan untuk memeriksa penderita
  • Jangan lupa untuk selalu memenuhi cakupan gizi anda agar sistem imun selalu terjaga

Jangan Hindari Pasien HIV

Banyak yang salah kaprah tentang pemahamanya mengenai penyakit HIV/AIDS ini. Saking takutnya tertular, mereka melakukan berbagai hal untuk mencegah penularan. Bahkan tak jarang, cara yang mereka lakukan menyinggung perasaan pasien. Sehingga pasien memanggil dirinya sebagai ‘monster’. Walaupun AIDS adalah jenis penyakit menular yang berbahaya, namun ia tidak menular melalui udara.

Pada intinya HIV/AIDS memang bisa menular. Hanya saja lewat jalan secara langsung, yakni pertukaran cairan, treanfusi darah, atau transplantasi organ penderita pada orang normal.

Namun sayangnya orang-orang terlalu takut untuk tertular. Sehingga mereka berhenti berhubungan social dengan penderita. Seakan penderita dengan penyakit HIV/AIDS adalah monster yang harus dijauhi.

Beberapa hal yang boleh dilakukan antara penderita dan orang sehat :

  • Tergigit serangga yang sama
  • Bersalaman, bersentuhan, memegang, atau skinship biasa
  • Berpelukan
  • Menggunakan alat makan dan minum yang sama
  • Menggunakan toilet bersama (jangan lupa setiap cairan yang keluar dari penderita dibersihkan seperti air kencing atau darah)
  • Tinggal serumah
  • Berenang bersama di kolam sama

Oleh karena itu, setelah anda membaca artikel ini, harapannya bisa lebih bijak. Lebih dewasa untuk mengatasi situasi. Serta lebih mengerti bagaimana keadaan penderita. Ia sakit, mungkin karena perbuatan sendiri. Namun bisa jadi ia sakit karena tertular. Siapa yang tahu?

fbWhatsappTwitterLinkedIn