8 Cara Mengobati Hemofilia Secara Sederhana dan Tepat

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkan sebelumnya anda mendengar kata hemofilia? atau penyakit hemofilia? Pada dasarnya definisi hemofilia menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah penyakit dimana darah penderitanya cenderung tidak mau membeku sehingga akan secara terus menerus mengalir apabila mengalami luka.

Secara singkatnya pada penderita hemofilia jika mereka mengali luka, meskipun sedikit saja namun darah akan sulit mengering atau tertutup. Penyakit atau kelainan ini biasanya dapat diwariskan secara turun-temurun. Atau dengan kata lain merupakan kelainan genetik. Hemofilia merupakan salah satu penyakit pada sistem peredaran darah yang perlu kita ketahui.

Hemofilia dapat dibedakan menjadi beberapa macam yakni hemofilia A dan B.

  • Hemofilia A, adalah kelainan yang timbul dan mengakibatkan kurangnya faktor pembekuan VIII pada darah. Tipe ini tidak selayaknya tipe hemofilia yang lain karena relatif langka dan cukup berbahaya. Penyebab utamanya bukan dari faktor genetik namun lebih terkait akibat penyakit kanker, lupus, rheumotid arthritis, maupun kondisi kehamilan atau konsumsi obat-obat tertentu yang dapat menjadi pemicu hemofilia.
  • Hemofilia, adalah kelainan yang timbul dan mengakibatkan kurangnya faktor pembekuan IX  pada darah. Tipe ini umumnya disebabkan oleh faktor keturunan khususnya dari pihak ibu. Namun adakalanya disebabkan oleh mutasi gen sebelum kelahiran bayi.
  • Hemofilia C, adalah kelainan yang timbul dan mengakibatkan kurangnya faktor pembekuan XI pada darah. Tipe ini relatif amat jarang ditemui dan cukup sulit untuk di diagnosis.

Secara kasat mata tidak ada perbedaan pada keduanya baik dari segi gejala, pola, maupun tampilan klinisnya.

Gejala Hemofilia

Hal yang harus kita perhatikan terkait hemofilia adalah mengenai gejala dan bagaimana cara kita mendiagnosis seseorang terindikasi memiliki penyakit hemofilia. Kita perlu mengenali gejala tersebut dan harus mewaspadai bahaya penyakit hemofilia. Berikut ini gejala hemofilia:

  • Jika mengalami luka, darah relatif sulit untuk mengering atau berhenti mengalir.
  • Sering mengalami gejala sakit kepala maupun sakit pada leher.
  • Pandangan sering kabur dan diiringi dengan kondisi muntah beberapa kali.
  • Tubuh sering mengalami memar, meskipun tidak mengalami benturan keras.
  • Gusi sering berdarah ataupun sering mengalami BAB dan kencing berdarah
  • Sering mengalami mimisan dan kesemutan.
  • Terdapat kerusakan sendi, mati rasa, maupun nyeri pada sendi.

Pada dasarnya jika anda menemukan gejala di atas dan kondisinya semakin memburuk maka ada baiknya anda segera memeriksakan diri ke dokter dan berkonsultasi tentang cara mengatasi hemofilia. Terlebih jika pendarahan semakin sulit dihentikan, karena pada penderita hemofila kronis luka gores bisa mengakibatkan infeksi atau luka lanjutan yang relatif fatal. Penderita hemofilia tidak dapat memproduksi cukup protein untuk melakukan penggumpalan darah ketika mengalami luka baik luka gores maupun luka lainnya.

Cara Mengobati Hemofilia

Karena merupakan kelainan genetik, penyakit hemofilia tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang saat ini dilakukan hanya bertujuan untuk mengurangi risiko dan juga gejala hemofilia agar tidak terlalu parah. Beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai cara mengobati hemofilia adalah sebagai berikut :

[AdSense-B]

  1. Pengobatan dengan memberikan suntikan faktor pembekuan darah menyesuaikan dengan tipe hemofilia yang diderita. Pengertian pembekuan darah sendiri adalah penggumpalan darah ketika mengalami luka sebagai reaksi agar pendarahan berhenti. Misalnya untuk tipe hemofilia A maka yang akan disuntikan adalah octocog alfa yang dianjurkan untuk diberikan dengan kurung waktu kurang lebih setiap 48 jam. Ada beberapa efek samping yang dialami oleh penderita yakni ruam, gatal, nyeri, atau kemerahan.
  2. Untuk tipe hemofilia B biasanya akan disuntikan nonacog alfa. Untuk obat ini sendiri dianjurkan untuk diberikan selama kurun waktu 2 kali dalam seminggu dan pada umumnya akan diberikan seumur hidup. Beberapa efek samping yang ditimbulkan adalah gejala seperti mual, pusing, rasa tidak nyaman pada area yang disuntikan dan sebagainya.
  3. Berolahraga tentu sangat penting bagi kita semua, namun untuk penderita hemofilia anda harus mengurangi aktivitas fisik yang memiliki kemungkinan besar menyebabkan cedera. Seperti basket, sepak bola, atau olahraga lain yang rentan terjadi kontak fisik. Sebaiknya anda melakukan olahraga ringan  agar melatih otot dan sendi agar semakin kuat.
  4. Upayakan untuk selalu memproteksi atau melindungi diri anda di setiap kesempatan. Misalnya dengan menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara maupun menggunakan jaket dan pelindung ketika melakukan aktivitas tertentu.
  5. Hindari penggunaan obat pengencer darah karena obat jenis ini menghambat pembekuan darah.
  6. Penuhi gizi yang anda butuhkan agar imunitas tubuh anda tidak turun, serta jaga pola makan anda agar anda tidak mengalami obesitas karena ini akan berdampak signifikan pada penderita hemofilia.
  7. Sebaiknya anda tidak mengkonsumsi obat nyeri yang memiliki risiko meningkatkan pendarahan.
  8. Untuk menghindari kemungkinan penyakit gigi dan gusi anda harus memperhatikan kesehatan mulut maupun gigi. Penyakit gigi dan gusi berdarah akan memberikan efek yang berisiko tinggi bagi penderita hemofilia, sehingga tidak ada salahnya jika kita mencegah hal tersebut.

Langkah pengobatan dan pencegahan di atas perlu anda lakukan termasuk melakukan medical check up secara rutin agar ketika anda mengalami gejala hemofilia atau kondisi anda memburuk anda sudah mendapatkan peringatan dini.

[AdSense-C]

Risiko Komplikasi Hemofilia

Jika pengobatan tidak segera kita lakukan, potensi untuk terjadi komplikasi penyakit khususnya jika kita mengalami cedera atau luka cukup besar. Oleh karena itu kita patut untuk mewaspadai hal-hal berikut:

  • Terjadinya pendarahan pada sistem pencernaan
  • Hematuria atau adanya pendarahan di bagian uretra atau seringkali kita lihat urine yang bercampur dengan darah.
  • Munculnya sindrom kompartemen atau pendarahan yang terjadi pada otot, hal ini cukup berbahaya karena selanjutnya dapat menyebabkan adanya kegagalan fungsi organ atau bahkan menyebabkan kematian.
  • Pendarahan yang berlebihan atau terus menerus diluar batas normal dapat menyebabkan anemia. Namun anemia dapat diatasi dengan menerima tranfusi darah maupun melakukan pengobatan penyakit anemia lainnya.
  • Kerusakan pada sendi.
  • Timbulnya pendarahan pada otak (intrakranial). Anda juga perlu mewaspadai gejala pembekuan darah di otak yang memiliki efek sejenis.

Demikian ulasan terkait cara mengobati hemofilia secara sederhana, yang dapat kita lakukan. Bagi anda yang menderita hemofilia atau mengalami ciri-ciri kelainan darah lainnya sebaiknya rutin untuk mendatangi dan berkonsultasi dengan tenaga medis, dokter, atau tenaga kesehatan terkait. Hal tersebut akan membantu anda dalam menangani penyakit hemofilia dengan lebih baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn