10 Pencegahan Hepatitis Paling Mudah dan Efektif

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hepatitis merupakan sebuah penyakit yang diakibatkan oleh virus dan ditandai dengan peragangan (pembengkakkan) pada hati. Berdasarkan jenis virus yang menginfeksi, hepatitis dibedakan menjadi lima jenis yaitu, hepatitis A, B, C, D dan E. Meskipun sama – sama disebabkan oleh virus, tapi penyebaran kelima jenis penyakit ini berbeda – beda, tergantung pada jenis virus yang menginfeksi. Misalnya saja virus HBV dan HCV ( penyebab hepatitis B dan C ) yang dapat menginfeksi calon penderita baru melalui kontak fisik dan kontak cairan tubuh, seperti darah dan cairan kelamin.

Sedangkan hepatitis A dan E, biasanya meyebar melalui air, makanan serta perilaku hidup yang kurang bersih. Hal ini dikarenakan virus hepatitis A dan E, sering kali berada di kotoran penderita sehingga akan dengan mudah menyebar melalui gaya hidup yang kurang sehat. Berbeda dengan keempat jenis hepatitis yang lain, hepatitis D merupakan penyakit hepatitis yang ditimbulkan akibat terakumulasinya virus hepatitis B di dalam tubuh yang kemudian tumbuh menjadi virus hepatitis D.

Artikel Terkait :

Penderita penyakit hepatitis seringkali tidak merasa telah menderita penyakit ini. Hal ini dikarenakan, gejala yang ditimbulkan virus ini sering kali baru nampak ketika virus sudah lama menginfeksi tubuh sang penderita. Padahal, hepatitis merupakan jenis penyakit yang lebih mudah disembuhkan ketika baru menyerang. Oleh karena itu, mengetahui bahwa diri telah terserang hepatitis lebih awal akan meningkatkan kemungkinan untuk disembuhkan secara total.

Mengingat pentingnya mengetahui infeksi virus sedari awal, tentunya kamu harus mulai waspada pada gejala – gejala yang muncul ketika seseorang menderita penyakit ini. Adapun gejala – gejala yang sering kali timbul ketika seseorang menderita penyakit ini antara lain adalah kehilangan nafsu makan, mual, muntah, rasa sakit di bagian bawah perut terutama di bawah tulang rusuk, mudah lelah, mengalami demam, rasa sakit pada persendian tulang, mata dan kulit yang menjadi kuning.

Ketika kalian melihat gejala – gejala diatas nampak pada diri kalian, tidak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi ke dokter sehingga dapat dengan sikap menentukan upaya penyembuhan jika kalian memang benar – benar tengah mengidap penyakit ini. Penyembuhan penyakit hepatitis bisa sangat mudah atau rumit yang terkadang malah tidak bisa disembukan. Misalnya pada penyembuhan hepatitis A yang hanya membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan sebelum virus yang ada di dalam tubuh menjadi non-aktif dan tubuh kembali sehat. Hal ini berbeda jika kalian tengah mengidap hepatitis B atau C. Pada penderita hepatitis jenis ini, telat dalam memeriksakan dan melakukan perawatan dapat berdampak fatal pada kondisi hati. Hal ini dikarenakan hepatitis B dan C merupakan cikal bakal penyakit hati kronis yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada sel hati, kanker hati atau bahkan tak jarang berakhir dengan kematian.

Mengingat dampak yang disebabkan oleh penyakit hepatitis, tentunya akan lebih baik jika kita bisa mencegah agar diri kita tidak terinfeksi virus ini. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan dalam upaya mencegah hepatitis agar tidak terinfeksi oleh virus ini, berikut 10 cara umum yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari penyakit hepatitis :

[AdSense-B]

1. Melakukan Vaksinasi

Melakukan pemberian vaksin merupakan salah satu langkah mencegah hepatitis paling efektif untuk menekan jumlah penderita penyakit hepatitis, khususnya hepatitis A dan B. Pemberian vaksin sendiri bisa dilakukan sekali ataupun diberikan secara berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu.

Meskipun menjadi salah satu cara yang efektif, nyatanya tidak semua jenis hepatitis dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Misalnya saja hepatitis C, penyakit hepatitis C sampai sekarang tidak bisa dicegah dengan hanya memberikan vaksin, atau malah bisa dibilang belum ada jenis vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit ini.

Berbagai jenis vaksin telah ada berkat penelitian di dunia kedokteran mengenai hepatisi. Berikut beberapa jenis vaksin yang sering kali digunakan sebagai upaya mencegah hepatitis antara lain :

  • Havrix yang diberikan dua kali berturut-turut dalam jangka waktu 6 bulan. Vaksin jenis ini ditujukan untuk mencegah hepatitis A.
  • Recombivax, merupakan jenis vaksin untuk hepatitis B yang diberikan 3 atau 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan.
  • Vata, seperti halnya Havrix, Vata juga merupakan vaksi untuk mencegah hepatitis A. Pemberian Vata dilakukan setiap 6 bulan sekali selama 1 tahun.
  • Comvax, merupakan vaksin hepatitis B yang dibuat untuk menonaktifkan virus HBV. Pemberian Comvax dilakukan sebanyak 3 – 4 kali dalam jangka waktu 6 bulan.
  • Twirinx, berbeda dengan semua jenis vaksin di atas. Twirinx merupakan vaksin yang ditujukkan untuk pencegahan hepatitis A dan B sekaligus. Pemberian vaksin jenis ini dilakukan sebanyak 3 kali.

Pemberian vaksin tidak bisa dilakukan dengan serta merta, pasalnya ada beberapa hal yang musti diperhatikan ketika hendak melakukan pemberian vaksin. Pertama, pada anak – anak, pemberian vaksin hepatitis baru boleh diberikan ketika mereka telah menginjak usia 12 bulan. Sedangkan pada perempuan yang tengah hamil, ada bainya sebelum melakukan vaksin, mendiskusikan hal ini kepada dokter.

2. Membiasakan mencuci tangan

Salah satu cara penularan virus hepatitis adalah melalui feses (kotoran) ke dalam sistem pencernaan, akibat gaya hidup yang tidak sehat. Berlandasan hal ini, maka salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menghindarkan diri dari terserang penyakit hepatitis adalah dengan membiasakan mencuci tangan, terutama sebelum makan dan ketika keluar dari kamar mandi. Kebiasaan mencuci tangan ini akan menghindarkan diri kita dari masuknya virus hepatitis, terutama hepatitis A dan E ke dalam tubuh kita. Tentunya kebiasaan baik ini tidak hanya akan menghindarkan diri kita dari hepatitis saja melainkan dari berbagai macam penyakit lainnya.

3. Memperhatikan makanan yang kita makan

Meskipun kita telah terbiasa mencuci tangan dan membiasakan hidup di lingkungan yang bersih. Namun, belum tentu makanan yang kamu makan berasal dari proses yang bersih. Hal ini terutama jika kamu makan di luar. Ketika kamu makan diluar pastikan tempat makan yang kamu pilih terbiasa menyiapkan makanan dengan cara yang higienis. Sehingga kamu dan keluarga kamu bisa terhindar dari makanan yang telah mengandung virus hepatitis akibat ketidakbersihan sang penyiap makanan.

4. Mengurangi konsumsi alkohol

Salah satu fungsi dari hati bagi manusia adalah menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Termasuk alkohol, Konsumsi alkohol berlebih tentunya akan membuat hati  bekerja lebih keras dari biasaya. Akibatnya daya tahan hati terhadap serangan virus hepatitis mejadi lebih lemah. Dengan mengurangi konsumsi alkohol, maka hati akan lebih sehat dan terhindar dari kerusakan.

5. Mengurangi konsumsi obat

Seperti halnya pada konsumsi alkohol Konsumsi obat – obatan berlebih juga dapat meningkatkan kerja yang dilakukan oleh hati dalam upaya menawar racun tubuh. Oleh karena itu, ada baiknya jika kamu mulai mengurangi konsumsi obat yang sebenarnya tidak begitu kamu beutuhkan, terutama penggunaan obat – obatan terlarang yang tentunya selain tidak dibutuhkan tubuh juga dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang berbahaya.

[AdSense-A]

6. Menjaga kebersihan lingkungan

Seperti halnya mencuci tangan, kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggul juga dapat mengurangi resiko terinveksi virus hepatitis, terutama hepatitis A dan E. Kebiasaan menjaga kebersihan akan memberantas virus – virus yang berasal dari kotoran orang – orang yang terkena virus tersebut.

Artikel Terkait :

7. Membatasi penggunaan barang secara bersamaan

Kebanyakan dari kita terbiasa menggunakan barang pribadi bersama dengan orang lain. Tapi tahukan kamu bahwa kebiasaan ini dapat membuatmu tertular penyakit hepatitis? Beberapa barang yang seharusya tidak kamu gunakan secara bersamaan antara lain, sikat gigi, pemotong kuku, alat pencukur dan berbagai barang pribadi lainnya. Hal ini dikarenakan ketika penggunaan alat – alat diatas terdapat kemungkinan bahwa tubuh mengalami luka minor sehingga pada alat tersebut terdapat noda darah yang kadang tidak terlihat. Darah tersebut bisa saja telah terinfeksi virus hepatitis yang kemudian akan menular melalui luka minor pengguna alat – alat diatas yang selanjutnya. Oleh karena itu, penggunaan barang – barang pribadi dengan lebih bijak dapat mencegah hepatitis menyerangmu

8. Melakukan Hubungan Seksual secara aman

Tahukah kalian bahwa tiga dari lima jenis penyakit hepatitis dapat menular melalui cairan tubuh, yang salah satunya adalah cairan kelamin. Penularan melalui cairan kelamin ini bisa terjadi ketika seseorang malakukan hubungan seks dengan seseorang yang tengah terinveksi oleh virus hepatitis. Oleh karena itu, berhubungan seks secara aman merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah hepatitis menginfeksi dirimu

Resiko penularan sendiri akan meningkat ketika kita sering kali melakukan hubungan seks dengan berbeda – beda pasangan. Hal ini terjadi lantara kita sering kali tidak tahu apakah pasangan kita tengah terinveksi hepatitis atau tidak. Jangankan kita, gejala – gejala hepatitis yang sering kali tidak terlihat membuat penderita penyakit hepatitis juga seringkali tidak sadar bahwa mereka tengah mengidap penyakit ini

9. Mengetahui riwayat keluarga

Mengetahui riwayat keluarga kamu megenai hepatitis akan sangat membantumu mencegah hepatitis ini menular. Bisa saja salah satu keluargamu pernah mengidap penyakit ini, sehingga kamu harus lebih waspada akan kemungkinan ahwa kamu juga bisa tertular oleh dia. Dengan mengetahui riwayat penyakit keluarga kamu bisa dengan sigap dalam menentukan tindakan pencegahan. Dalam kasus ini, kamu bisa lebih cepat memutuskan untuk melakukan vaksinasi pada dirimu dan keluarga lainnya.

Artikel Terkait :

10. Mencegah hepatitis dengan berhati – hati saat penggunaan jarum

Seperti halnya dengan cairan kelamin, hepatitis juga dapat menyebar melalui darah. Oleh karena itu penggunaan jarum yang kurang steril dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit ini. Contoh penggunaan jarum yang kurang steril adalah tato dan tindik, sering kali ketika proses pentatoan dan penindikan sang artis tidak terlalu mempersoalkan jarum yang digunakan apakah steril atau tidak. Lebih parahnya, pada jasa amatir, alih – alih jarum yang seharusnya digunakan sekali malah digunakan berkali – kali. Penggunaan yang kurang bertanggung jawab juga sering terjadi tatkala menggunakan obat – obatan terlarang melalui media suntik. Alat suntik yang digunakan sering kali digunakan bersama – sama dengan pemakai lainnya. Alhasil, resiko penularan virus ini juga semakin besar.

Meskipun, penggunaan jarum suntik yang sering kali tidak steril lebih banyak terjadi pada kasus – kasus nonmedis, tapi bukan berarti hal – hal medis bisa terjauh dari resiko ini. Salah satunya adalah proses transfusi darah. Pada saat transfusi darah kamu harus berhati – hati pada penggunaan jarum. Apakah cukup steril atau tidak.

Itulah kesepuluh hal yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari penyakit hepatitis. Tunggu apalagi mulailah melakukan hal – hal di atas jika kamu tidak ingin berakhir menjadi salah satu dari jutaan penderita penyakit yang cukup mematikan ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn