Obat sisomicin digunakan untuk melawan mikroorganisme yang resisten terhadap aminoglikosida lain dengan mekanisme nonenzimatik. Obat ini digunakan hanya pada orang dewasa.
Apa Itu Obat Sisomicin?
Untuk mengetahui obat sisomicin mulai dari indikasi, kelas, kontraindikasi, sampai dengan kategori penggunaan pada ibu hamil atau menyusui, berikut infonya:
Indikasi | Pyoderma, stafilokokus yang rentan |
Kategori | Obat terbatas |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Aminoglycosides |
Bentuk | Suspensi, krim |
Kontraindikasi | Hipersensitif. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Sisomicin: → Pasien yang memiliki miastenia gravis → Pasien dengan parkinsonisme → Pasien yang dehidrasi → Pasien yang mengalami hipotensi → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Ibu hamil dan menyusui |
Manfaat Obat Sisomicin
Sisomisin adalah antibiotik aminoglikosida alami yang bekerja sebagai bakterisidal terhadap berbagai bakteri Gram-negatif, seperti:
- E. Coli
- Enterobacter
- Klebsiella
- Proteus spp
- Ps. Aeruginosa
- Stafilokokus
Sebuah penelitian in vitro menunjukkan bahwa sisomicin ternyata memiliki aktivitas yang lebih baik daripada gentamisin terhadap Ps. aeruginosa dibandingkan dengan netilmicin dan dibekacin. Aktivitas sisomicin sejajar dengan aktivitas tobramycin.
Sisomicin mampu mempertahankan aktivitas yang berguna melawan sejumlah strain Ps yang resisten terhadap gentamisin, aeruginosa yang resisten oleh mekanisme non-enzimatis (kemungkinan penghalang permeabilitas).
Dosis Penggunaan Obat Sisomicin
Obat sisomicin hanya digunakan untuk pasien dewasa. Berikut keterangan dosis penggunaannya:
Intramuskular/ IV: ⇔ Pasien dengan infeksi Gram-negatif dan stafilokokus yang rentan → 3 mg / kg dosis dibagi dalam 2-3 dosis per hari → Dosis sekali minum Maksimal: 1 mg/ kg → Interval Dosis Minimum: 8 jam → Dosis Maksimum: 3 mg / kg dalam satu hari |
Topikal/Krim: → Pasien dengan pyoderma → Oleskan sekitar 0,1 % secara merata |
Efek Samping Obat Sisomicin
Obat sisomicin dapat menyebabkan sejumah efek samping, seperti:
- Ototoksisitas
- Nefrotoksisitas
- Neurotoksisitas (neuropati perifer, kebingungan, lesu, halusinasi, kejang dan depresi mental, kadang-kadang depresi pernapasan)
- Reaksi hipersensitivitas yang jarang.
- Gagal ginjal akut terutama jika dikombinasikan dengan obat nefrotoksik lainnya
Detail Obat Sisomicin
Berikut informasi detail obat sisomicin mulai dari penyimpanan, cara kerja dan interaksi dengan obat lain:
Penyimpanan | Suspensi / krim: → Simpan antara 20-25°C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Sisomicin mengikat subunit ribosom 30-an dan 50-an dari bakteri yang rentan mengganggu sintesis protein, sehingga membuat membran sel bakteri rusak. |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan kadar plasma oleh indometasin. → Menutupi tanda-tanda awal ototoksisitas dengan Antihistamin (penghambat reseptor H1) → Tidak sesuai dengan beberapa antibiotik β-laktam. → Mempotensiasi nefrotoksisitas yang dihasilkan oleh obat nefrotoksik lain termasuk aminoglikosida lain, vankomisin, dan beberapa sefalosporin. → Mempotensiasi ototoksisitas yang dihasilkan oleh aminoglikosida lain, asam etakrilat. → Ototoksisitas diperkuat oleh furosemid |
Contoh Merek Dagang Obat Sisomicin
Brand Merek Dagang |
Ya Bang Li Er |
Lai Sai |
Sisogen |
Luo li |