Chlorothiazide – Fungsi – Dosis – Kontaindikasi – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Chlorothiazide mungkin termasuk nama obat yang jarang kita dengar dalam keseharian. Kita tidak tahu obat apa chlorothiazide itu dan juga fungsi, cara penggunaan hingga efek sampingnya. Padahal, obat ini mungkin cukup umum beredar di masyarakat, mengingat begitu banyaknya masyarakat zaman sekarang yang mengidap penyakit yang membutuhkan pengobatan menggunakan chlorothiazide. Jadi, sebenarnya apakah chlorothiazide itu?

Fungsi dan Kegunaan Chlorothiazide

Chlorothiazide adalah obat yang berguna untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Fungsi dari obat ini adalah menurunkan tekanan darang yang tinggi, dimana hal ini bisa membantu Anda dalam melakukan cara mencegah stroke, serangan jantung hingga masalah-masalah ginjal. Chlorothiazide ini bersifat diuretik sehingga orang yang mengkonsumsinya akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Meski rasa sering ingin buang air kecil ini cukup dirasa mengganggu, gejala ini juga akan membantu tubuh pasien mengeluarkan kelebihan garam dan air.

Selain berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, chlorothiazide juga berfungsi untuk mengurangi pembengkakan (edema) yang berhubungan dengan kanker, gagal jantung, penyakit hati dan penyakit ginjal. Melalui pengobatan menggunakan chlorothiazide, diharapkan kinerja ginjal pasien dapat membaik. Selain itu, dengan kegunaan chlorothiazide dalam membuang atau mengurangi cairan di tubuh, pada pasien yang mengalami kesulitan bernapas akibat banyaknya cairan di paru-paru juga akan terbantu mengurangi gejala seperti kesulitan bernapas. Obat ini juga bisa membantu mengurangi pembengkakan di pergelangan kaki, telapak kaki, tangan, hingga perut akibat terlalu banyak cairan yang menumpuk di area tersebut.

Dosis dan Cara Penggunaan Chlorothiazide

Obat ini biasanya dikonsumsi secara oral atau diminum langsung, bisa sebelum atau sesudah makan, tergantung bagaimana petunjuk dokter yang memberi resep obat ini. Biasanya dokter akan meresepkan pasien untuk mengkonsumsi obat ini sebanyak satu kali atau dua kali sehari. Pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter dalam mengkonsumsi chlorothiazide untuk memastikan pengobatan sesuai dengan harapan.

Sangat disarankan untuk Anda untuk mengkonsumsi obat ini beberapa jam sebelum tidur. Waktu ideal untuk mengkonsumsi obat ini adalah setidaknya 4 jam sebelum Anda pergi tidur. Hal ini dikarenakan sifat diuretik yang dimiliki oleh obat ini akan membuat Anda sering ingin buang air kecil. Akibatnya, jika Anda mengkonsumsinya mendekati waktu tidur, Anda akan sering buang air kecil di malam hari dan berkali-kali terbangun untuk buang air kecil sehingga waktu tidur Anda pun terganggu.

Chlorothiazide juga tersedia dalam bentuk cair. Jika Anda mengkonsumsi chlorothiazide dalam bentuk cair ini, berhati-hatilah saat menakar dosis menggunakan sendok takar yang disediakan. Jangan gunakan sendok makan biasa karena Anda mungkin tidak akan mendapatkan dosis yang sesuai. Jangan lupa juga untuk mengocok botol sebelum digunakan untuk memastikan larutan tercampur sempurna. Dokter akan memberi resep sekaligus dosis obat yang tepat untuk Anda. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa penjelasan singkat mengenai dosis chlorothiazide yang disarankan:

  • Untuk orang dewasa

Orang dewasa yang mengkonsumsi chlorothiazide untuk mengatasi edema disarankan mengkonsumsi obat minum atau suntik intravena 500 mg hingga 1000 mg sebanyak satu kali atau dua kali sehari. Demikian halnya untuk orang dewasa dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.

  • Untuk bayi dan anak-anak

Berbeda dengan dosis untuk dewasa, dosis chlorothiazide untuk bayi dan anak-anak belum ditentukan secara pasti. Jika chlorotiazide perlu untuk diberikan  melalui infus intravena, makaa dosis terkecil adalah yang paling aman sampai terlihat respon yang diharapkan.

Jika pasien anak-anak telah bisa mengkonsumsi obat minum, maka pemberian chlorothiazide dapat digunakan dengan obat minum untuk menggantikan terapi intravena dengan dosis yang sama. Respon yang ditunjukkan oleh pasien harus diamati dengan seksama, terlebih karena variable dan kurangnya oral bioavailability dari chlorothiazide.

Dosis penggunaan chlorothiazide akan berbeda-beda untuk setiap pasien, tergantung pada kondisi medis dan reaksi dari pasien itu sendiri. Untuk anak-anak, dosis obat juga disesuaikan dengan usia dan berat badan. Sebaiknya pemberian chlorothiazide dilakukan sesuai dengan anjuran dokter, terlebih pasa pasien bayi dan anak-anak. Pasien juga disarankan untuk mengkonsumsi obat secara teratur bahkan ketika pasien tersebut merasa baik-baik saja. Hal ini dikarenakan sebagian besar orang yang mengalami tekanan darah tinggi tidak merasakan gejala apapun dan merasa baik-baik saja.

Kontraindikasi

Seperti obat-obatan pada umumnya, dalam mengkonsumsi chlorothiazide ini Anda pun perlu untuk memperhatikan indikasi dan kontraindikasi penggunaan. Indikasi penggunaan obat ini antara lain ada banyaknya kelebihan cairan di tubuh, termasuk edema peripheral, hipertensi, terdiagnosa gagal jantung kongestif dan rales atau ronchi. Artinya, pasien yang menunjukkan gejala-gejala penyakit seperti yang disebutkan bisa disarankan untuk mengkonsumsi chlorothiazide ini.

Sementara itu, kontraindikasi dari obat ini yaitu gagal ginjal dan alergi terhadap sulfonamide atau sulfa drug. Artinya, orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi chlorothiazide. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan untuk timbul bahaya pada pasien jika dia mengkonsumsi obat ini sementara dia memiliki alergi atau riwayat penyakit gagal ginjal.

Tidak hanya reaksi dari tubuh pasien sendiri, chlorothiazide juga bisa bereaksi berbeda jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan yang lain. Misalnya, jika pasien juga sedang mengkonsumsi obta cholestyramine dan colestipol, maka penyerapan obat chlorothiazide dapan berkurang. Maka, jika Anda juga perlu mengkonsumsi dua atau salah satu obat di atas bersamaan dengan chlorothiazide, disarankan untuk Anda memberi jarak waktu setidaknya 4 jam sebelum atau sesudah mengkonsumsi chlorothiazide.

Satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah reaksi tubuh Anda setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Jika Anda merasa kondisi Anda tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat dan aman.  Jika Anda memang tidak cocok mengkonsumsi obat ini dikarenakan Anda sedang dalam masa pengobatan lainnya, Anda mungkin bisa mencoba obat hipertensi yang alami dan lebih aman digunakan.

Efek Samping

Bagi beberapa orang, terutama mereka yang sensitive terhadap obat chlorothiazide, mungkin akan merasakan efek samping tertentu setelah mengkonsumsi obat ini. Efek samping bisa berupa pusing dan mual hingga muntah-muntah, rasa sakit kepala, buang air kecil yang berlebihan, dehidrasi, hingga hipoeletrolitemia.

Efek samping di atas mungkin bisa ditolerir bagi beberapa orang. Namun, tidak menutup kemungkinan akan muncul efek samping serius seperti berikut:

  • Mual dan muntah hingga tubuh lemah, hilangnya nafsu makan, sakit kepala hebat, muncul halusinasi, sakit otot hingga kejang
  • Merasa bingung, detak jantung lebih cepat/tidak normal dari biasa, rasa haus yang berlebihan, rasa tidak nyaman di kaki, otot menjadi lemah atau merasa limbung
  • Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau tidak buang air kecil sama sekali
  • Mudah muncul memar di kulit atau kulit mudah terluka dan berdarah
  • Rasa kebas atau menggelitik di permukaan kulit
  • Demam, sakit tenggorokan dan sakit kepala hingga kulit melepuh hebat, terkelupas dan muncul ruam kemerahan di kulit
  • Penyakit kuning yang ditunjukkan dengan gejala menguningnya kulit dan bagian putih di mata

Jika efek samping di atas muncul di diri Anda, maka segera hentikan penggunaan chlorothiazide ini. Selanjutnya, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada hal buruk yang terjadi pada diri Anda. Dokter juga mungkin akan memberi resep pengganti untuk penyakit yang Anda derita dan juga obat tambahan untuk mengatasi efek samping yang Anda rasakan.

Melihat banyaknya efek samping yang mungkin terjadi ini, sangat disarankan untuk Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai hal tersebut. Dokter mungkin akan memberikan obat atau suplemen lain untuk mengurangi efek samping sehingga Anda pun bisa merasa lebih nyaman selama mengkonsumsi obat ini. Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dan petunjuk dokter untuk meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi.

Selama mengkonsumsi chlorothiazide ini juga usahakan untuk Anda mengkonsumsi banyak air putih. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh sangat penting selama mengkonsumsi obat ini karena bisa mengurangi kemungkinan dehidrasi akibat keluarnya banyak cairan di tubuh Anda. Perlu diketahui bahwa jika dehidrasi dibiarkan dapat menimbulkan akibat dehidrasi yang cukup berbahaya. Selain dengan mengkonsumsi air putih yang cukup, Anda juga bisa mencoba untuk mengkonsumsi buah untuk dehidrasi yang sehat dan menyegarkan.

Kini Anda telah mengetahui fungsi, kegunaan, kontraindikasi hingga efek samping dari obat chlorothiazide. Hal yang perlu diperhatikan adalah selalu konsumsi obat sesuai petunjuk penggunaan untuk mencegah terjadinya efek samping atau reaksi yang tidak diinginkan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

fbWhatsappTwitterLinkedIn