Allylestrenol – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Obat Allylestrenol?

Allylestrenol adalah progesteogen sintetis yang digunakan untuk menangani keguguran, aborsi, benign prstatic hyperplasia, kegagalan nidasi atau implantasi, IUGR (intrauterine growth retardation)  dan kelahiran prematur. Obat ini tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh wanita usia di bawah 16 tahun.

Allylestrenol dikenal dengan nama produk gestanin, gestanon atau turinal. Allylestrenol pertama kali diresepkan pada tahun 1958 dan dikenalkan ke industri medis dan kesehatan pada tahun 1961. Hingga saat ini, Allylestrenol sudah dipasarkan ke seluruh dunia, namun ketersediaan dan pemakaiannya lebih cenderung terbatas.

Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Allylestrenol

Obat ini tidak boleh digunakan oleh pasien dengan beberapa kondisi medis tertentu karena akan menimbulkan potensi kontraindikasi. Beberapa kondisi medis tersebut adalah :

  • Apabila anda memiliki riwayat alergi terhadap Allylestrenol
  • Apabila anda memiliki kondisi medis yang bernama Incomplete abortion
  • Apabila anda memiliki kondisi medis yang bernama Severe hepatic impairent
    • Pemakaian Allylestrenol pada pasien dengan kondisi severe hepatic impairment sangat tidak direkomendasikan, karena akan meningkatkan resiko efek samping
  • Apabila anda memiliki kondisi medis yang bernama Hormone dependent carcinoma
    • Allylestrenol tidak disarankan untuk digunakan oleh pasien dengan kondisi hormone dependent carcinoma, karena hal ini malah akan semakin memperburuk kondisi pasien
  • Apabila anda memiliki kondisi medis yang bernama Thrombophlebitis
    • Allylestrenol tidak disarankan untuk digunakan oleh pasien dengan kondisi Thrombophlebitis, karena hal ini malah akan semakin memperburuk kondisi pasien
  • Apabila anda memiliki kondisi medis yang bernama Cerebral apoplexy
    • Pemakaian Allylestrenol pada pasien dengan kondisi Cerebral apoplexy sangat tidak direkomendasikan, karena akan meningkatkan resiko efek samping
  • Apabila anda menderita penyakit ginjal
    • Allylestrenol harus digunakan dengan sangat berhati-hati bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit ginjal atau yang disebut dengan renal impairment. Monitor secara khusus dibutuhkan untuk pasien dengan kondisi renal impairment. Terapi pengobatan Allylestrenol dapat dihentikan dengan mempertimbangkan kondisi medis pasien.
  • Apabila anda menderita penyakit yang berhubungan dengan pernafasan
    • Penggunaan Allylestrenol pada pasien dengan riwayat penyakit yang berhubungan dengan pernafasan harus dilakukan dengan sangat berhati-hati. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan pernafasan adalah asma, emphysema, bronkitis kronis dan lain-lain. Pemakaian Allylestrenol pada pasien dengan kondisi medis tersebut dapat meningkatkan resiko efek samping dan memperburuk kondisi pasien. Terapi dapat dihentikan dengan mempertimbangkan kondisi medis pasien.
  • Apabila anda kehilangan kemampuan penglihatan
    • Terapi pengobatan Allylestrenol harus segera dihentikan apabila anda mengalami kehilangan kemampuan pandangan mata, proptosis atau diplopia
  • Apabila anda memiliki riwayat Depresi
    • Allylestrenol harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat kesehatan depresi karena dapat berpotensi memperburuk kondisi medis pasien. Monitoring secara berkala dan intensif untuk melihat perubahan perilaku dan suasana hati pasien sangat direkomendasikan. Penanganan Allylestrenol dapat digantikan dengan pilihan obat-obatan lain yang sesuai dengan kondisi medis pasien.
  • Penggunaan Allylestrenol pada anak-anak
    • Allylestrenol tidak dianjurkan untuk diberikan sebagai terapi pengobatan pada anak-anak dibawah usia 16 tahun, karena keamanan dan efektivitasnya yang belum dapat dipastikan.
  • Apabila anda menderita glocose tolerance
  • Apabila anda menderita diabetes
  • Apabila anda memiliki riwayat cardiac disfunction
  • Apabila anda menderita proptosis atau eksoftalmus
  • Proptosis atau eksoftalmus adalah kondisi medis dimana bola mata lebih condong ke depan yang biasanya disebabkan oleh hipertiroid
  • Apabila anda menderita diplopia
    • Diplopia adalah kondisi gangguan fungsi pada mata, dimana pasien melihat pandangan ganda, dan benda tersebut telihat saling berdampingan
  • Apabila anda menderita emboli disorder
    • Emboli disorder adalah kondisi dimana adanya hambatan pada pembuluh darah akibat adanya benda asing. Benda asing tersebut dapat berupa udara atau bekuan darah.
  • Apabila anda menderita epilepsi

Pemakaian obat ini termasuk aman untuk wanita yang sedang hamil. Meskipun demikian, lebih baik konsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan resiko yang akan dihadapi. Sebaliknya, wanita yang sedang menyusui sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Allylestrenol. Allylestrenol akan terekskresi ke dalam air susu ibu dan dapat membahayakan bayi yang baru lahir.

Interaksi Allylestrenol dengan Obat-Obatan Lain

Interaksi yang terjadi diantara dua jenis obat-obatan yang berbeda dapat berdampak buruk pada tubuh. Dampak ini dapat berupa meningkatnya resiko efek samping dan juga mengganggu mekanisme kerja obat utama, yang dalam hal ini adalah Allylestrenol. Beberapa jenis obat-obatan yang harus dihindari ketika anda mengkonsumsi Allylestrenol adalah sebagai berikut :

  • Carbamazepine
  • Griseofulvin
  • Ketoconazole
  • Phenytoin
  • Rifampicin
  • Phenobarbital

Selain interaksi terhadap jenis obat-obatan lain, Allylestrenol juga dapat berinteraksi dengan jenis makanan dan pola kebiasaan hidup tertentu seperti merokok dan juga minum minuman beralkohol. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang bertugas untuk mendapatkan informasi dengan jelas dan lengkap mengenai makanan apa saja yang harus dihindari dan bagaimana penyesuaian pola kebiasaan sehari-hari anda dengan tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Ciri – Ciri Obat Allylestrenol

Obat-obatan memiliki jenis dan ciri-ciri kemasan yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk cairan, kapsul, tablet dan ada juga yang berbentuk bubuk. Dalam hal ini, Allylestrenol memiliki kemasan yang didominasi dengan warna putih. Informasi yang tercetak di kemasan tersebut memiliki berbagai warna, mulai dari hijau, merah hingga biru. Perbedaan ini tergantung dari pabrik obat yang mengeluarkan produk tersebut. Obat Allylestrenol tiu sendiri berbentuk tablet lingkaran berwarna putih.

Prosedur Minum Allylestrenol

  1. Minumlah obat ini sesuai dengan resep dokter. Allylestrenol dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
  2. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang diresepkan. Menambahkan dosis tidak akan membuat anda pulih dengan lebih cepat atau tidak akan membuat anda merasa lebih baik, dan malah akan menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya.
  3. Pastikan anda menyelesaikan terapi pengobatan Allylestrenol dengan sempurna.
  4. Jangan menghentikan konsumsi Allylestrenol tanpa persetujuan dari dokter. Pemakaian Allylestrenol lebih sering digunakan untuk berjaga-jaga ketika serangan migrain kambuh.
  5. Kebanyakan pasien menggunakan obat ini ketika gejala migrain yang mereka rasakan semakin memburuk. Allylestrenol dapat diminum baik di pagi hari, siang hari, maupun malam hari.

Beberapa pasien menyatakan bahwa, efek dari pemakaian Allylestrenol ini bisa dilihat setelah 2 jam hingga 2 hari, Anda akan merasakan gejala migrain anda menurun dan mengalami peningkatan dalam jangka waktu tersebut. Konsultasikan pada dokter untuk memeriksa berapa lama yang anda butuhkan untuk terus mengkonsumsi Allylestrenol.

Dosis Minuman Obat Allylestrenol

Dosis yang diberikan oleh dokter pada setiap pasien dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan anda sekarang, berat badan, tinggi badan, riwayat medis dan juga respon tubuh anda terhadap terapi pengobatan Allylestrenol. Informasi dosis yang diberikan pada artikel ini tidak bisa dijadikan standard atau acuan pada setiap individu. Konsultasikan pada dokter mengenai dosis yang tepat dan aman sesuai dengan kebutuhan tubuh anda.

Umumnya, dosis yang diberikan oleh dokter adalah 5 – 40 mg Allylestrenol, dengan pemakaian sekali dalam sehari, sekali dalam seminggu atau dua kali dalam sehari. Hal ini tergantung dari hasil pertimbangan dokter terhadap manfaat dan resiko pemakaian Allylestrenol. Allylestrenol hanya boleh dikonsumsi dengan persetujuan dari dokter dan tidak boleh mendiagnosa diri sendiri secara subjektif.

Apa yang terjadi jika overdosis obat Allylestrenol?

Apabila anda atau orang yang anda ketahui merasa overdosis Allylestrenol, maka segera hubungi dokter yang bersangkutan atau segera datangi unit gawat darurat terdekat. Bawalah seluruh obat-obatan yang diminum oleh pasien, termasuk obat-obatan yang didapatkan dari atau tanpa resep dokter, obat herbal, suplemen dan vitamin. Informasi pada dokter mengenai kapan dan berapa banyak obat yang diminum dapat memudahkan dan mempercepat diagnosa dan penanganan oleh dokter.

Jangan menghentikan dan memulai terapi obat tanpa konsultasi dan persetujuan dokter. Pemberhentian obat tanpa pertimbangan medis dapat mengakibatkan efek rebound dan hal ini menjadi salah satu penyebab overdosis. Konsultasikan pada dokter untuk rekomendasi dosis dan jadwal spesifik yang sesuai dengan kondisi tubuh anda, dengan kesehatan anda dan juga obat-obatan lain yang sedang anda konsumsi.

Jangan menambahkan dosis yang diberikan oleh dokter. Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan tidak akan meningkatkan kondisi kesehatan anda. Sebaliknya, hal ini dapat meningkatkan resiko efek samping dan juga keracunan. Jangan berikan obat anda pada orang lain, meskipun mereka terlihat mengalami gejala yang sama. Hal ini juga dapat menyebabkan overdosis. Bacalah petunjuk pemakaian obat Allylestrenol yang tertera di kemasan.

Bagaimana cara penyimpanan obat Allylestrenol?

  1. Simpanlan Allylestrenol di kotak obat yang rapat dan letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  2. Allylestrenol tidak boleh disimpan di dalam kamar mandi, karena suhu kamar mandi yang cenderung lembab.
  3. Sebaiknya simpan Allylestrenol di suhu ruangan, jauhkan dari sinar dan panas langsung cahaya matahari.
  4. Jangan menyimpan obat ini di dalam lemari pendingin atau lemari pembeku, kecuali dokter mengatakan demikian.
  5. Pembuangan obat-obatan Allylestrenol yang sudah tidak anda pakai atau melewati tanggal kadaluarsa harus dilakukan dengan tepat dan bertanggung jawab.
  6. Jangan membuang obat ini di tempat sampah biasa dan jangan membuangnya di aliran toilet. Pembuangan Allylestrenol secara tidak tepat dan tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan.
  7. Bawalah obat-obatan yang sudah tidak anda pakai dan melewati tenggat tanggal kadaluarsa ke klinik farmas terdekat. Tenaga farmasi yang bersangkutan akan membantu anda untuk memusnahkan obat-obatan tersebut.

Efek Samping Obat Allylestrenol

Pada umumnya, segala jenis tindakan medis memiliki resiko efek samping dengan tingkatan dan gejala yang berbeda-beda. Seorang pasien belum tentu merasakan efek samping tersebut dan pasien lain dapat merasakan efek samping yang serius hingga fatal. Respon tubuh terhadap segala jenis obat-obatan adalah berbeda. Segera hubungi dokter apabila efek samping di bawah ini terjadi pada anda, tidak segera hilang dan mulai mengganggu aktifitas sehari-hari. Beberapa efek samping yang berhubungan dengan penggunaan Allylestrenol adalah sebagai berikut :

  • Perubahan pola makan
  • Selalu haus
  • Edema
  • Jerawat
  • Kulit ruam-ruam
  • Depresi
  • Sakit kepala
  • Perubahan pada libido
  • Kepala terasa ringan
  • Mual dan muntah
  • Rasa kantuk yang luar biasa
  • Masalah pada lambung

Apabila anda sedang menjalani terapi pengobatan menggunakan Allylestrenol, sangat tidak disarankan untuk mengendarai kendaraan bermotor atau bekerja menggunakan alat-alat berat yang membutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi. Allylestrenol dapat mempengaruhi kemampuan pasien dalam mengerjakan hal-hal tersebut.

Obat Allylestrenol yang sudah melewati tanggal kadaluarsa biasanya tidak akan membuat efek yang serius. Namun demikian, selalu diskusikan pada tenaga medis profesional yang anda percaya apabila anda secara tidak sengaja mengkonsumsi Allylestrenol yang sudah lewat tanggal kadaluarsa, khususnya apabila anda merasakan tidak enak badan setelah itu.

Obat yang sudah kadaluarsa biasanya lebih tidak efektif dalam menangani keluhan gejala yang anda rasakan. Untuk lebih amannya, sangat penting untuk berhati-hati dan tidak menggunakan obat apapun yang sudah melewati tanggal kadaluarsa. Apabila anda memiliki penyakit kronis yang membutuhkan untuk minum obat secara terus menerus seperti sakit jantung, kejang-kejang dan alergi yang serius dan membahayakan nyawa, sebaiknya datangi dokter anda secara kontinyu dan berkala agar anda dapat terus mendapatkan supply obat-obatan yang selalu baru dan efektif.

fbWhatsappTwitterLinkedIn