12 Ciri-Ciri Penyakit Neuritis Paling Mudah Dikenali

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ciri-ciri penyakit neuritis sebenarnya dapat diketahui hanya dengan mengamati perubahan fisik serta rasa sakit yang terjadi pada penderitanya. Namun diagnosa yang paling tepat hanya dapat dilakukan oleh dokter saja. Sebab untuk mengetahui apakah seseorang mengalami neuritis ataukah tidak maka dokter akan menyarankannya untuk melakukan beberapa tes kesehatan seperti misalnya tes darah, tes saraf, MRI, serta tes lainnya.

Neuritis sebenarnya merupakan suatu kondisi yang dialami oleh seseorang saat ia sedang mengalami akibat penyempitan saraf. Saraf perifer sendiri merupakan bagian dari sistem saraf yang berfungsi membawa informasi dari beberapa bagian tubuh menuju ke otak. Namun saat mengalami peradangan maka saraf perifer tersebut akan mengalami kendala dalam menjalankan fungsinya.

Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan saraf tersebut menjadi tidak dapat bekerja Ditambah lagi penderita neuritis akan merasakan nyeri atau sakit apda tubuhnya. Tentu saja hal ini cukup menyiksa bagi penderitanya.

Kondisi neuritis pada seseorang lebih baik segera diketahui agar penanganannya tidak sampai terlambat. Adapun beberapa ciri yang akan dialami oleh seseorang saat ia mulai mengalami kondisi neuritis antara lain sebagai berikut.

1. Nyeri.

Saat seseorang mengalami neuritis di suatu bagian tubuhnya maka orang tersebut akan mengalami rasa sakit atau nyeri yang tiba-tiba muncul di area tersebut. Rasa sakit dan nyeri ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama.

Terkadang dokter akan memberikan resep berupa obat penghilang nyeri untuk mengatasi keluhan yang dialami oleh pasien neuritis. Namun obat pereda nyeri tersebut hanya bersifat sementara sehingga rasa nyeri ini bisa saja datang atau kambuh lagi.

2. Sensasi terbakar.

Penderita neuritis tidak hanya merasakan sakit atau nyeri saja. Terkadang penderita neuritis bahkan merasakan adanya sensasi terbakar. Rasa sakit yang disertai sensasi panas ini tampaknya sangat menyiksa penderitanya sehingga kondisi ini perlu segera ditangani. Sebab bila tidak maka penderita neuritis tidak akan dapat melakukan aktivitasnya dengan normal.

Hal ini disebbakan karena adanya rasa sakit yang luar biasa yang dialaminya akibat terjadinya peradangan pada sarafnya. Umumnya dokter akan memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit yang dialaminya sehingga sensasi terbakar itu tidak muncul lagi.

3. Kesemutan.

Sensasi kesemutan juga bisa muncul pada seorang penderita neuritis. Saat seseorang mengalami kesemutan maka ia akan merasakan tubuhnya bagai ditusuk-tusuk oleh banyak jarum dari dalam tubuh. Kondisi kesemutan ini terkadang juga disertai dengan adanya kebas atau mati rasa yang dialami seperti ciri-ciri orang terkena stroke ringan. [AdSense-B]

Bila rasa kesemutan ini muncul maka sebaiknya penderita segera menghentikan aktivitasnya sejenak dan mengistirahatkan bagian tubuhnya yang mengalami kesemutan dan kebas tersebut. Dengan beristirahat maka penderita akan terhindar dari kecelakaan kerja.

4. Kram otot.

Saraf yang mengalami peradangan tidak hanya menimbulkan sensasi nyeri dan panas serta kesemutan saja. Terkadang kondisi ini dapat membuat otot menjadi tegang sehingga menimbulkan otot penderitanya mengalami kram. Kram otot yang sedang dialami oleh penderita neuritis ini dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.

Maka tak heran apabila beberapa orang tidak dapat menahan rasa sakit yang disebabkan oleh kram otot ini. Kram otot pada dasarnya dapat mereda sendiri. Beberapa orang melakukan pemijatan untuk mengatasi kram yang dialaminya.

5. Otot lemah.

Neuritis tidak hanya menimbulkan kram otot saja tetapi juga dapat membuat otot menjadi lemah. Pada dasarnya otot akan menjadi semakin lemah saat penderita neuritis mengalami rasa nyeri yang berlebihan. Ditambah lagi bila ia juga mengalami sensasi panas atau terbakar.

Kondisi nyeri ini dapat membuat penderita menjadi lemah karena harus menahan sakit. Untuk menjaga kondisi agar tidak semakin parah maka sebaiknya penderita neuritis tidak melakukan pekerjaan yang sangat mengandalkan kekuatan fisik sebab hal ini cukup berbahaya. Terutama jika otot penderita telah melemah. [AdSense-A]

6. Kelumpuhan sementara.

Saraf yang mengalami peradangan tentu saja tidak dapat bekerja dengan maksimal. Saraf yang mengalami peradangan akan mengalami hambatan dalam menjalankan fungsinya. Oleh karena itu beberapa penderita neuritis bisa saja mengalami kelemahan gejala saraf terjepit di pinggang. Yang lebih membahayakan lagi adalah penderita neuritis juga dapat mengalami kelumpuhan sementara.

Untuk mengatasinya maka penderita yang mengalami gejala ini harus segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan secara tepat. Sebab kelumpuhan ini bisa saja menjalar dari sistem saraf satu ke sistem saraf yang lainnya apabila dibiarkan terjadi secara terus-menerus.

7. Terjadi pembengkakan.

Peradangan pada saraf perifer tentu saja akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri bagi penderitanya. Rasa sakit atau nyeri yang muncul dan dirasakan oleh penderita neuritis ini terkadang akan membuat tubuh penderitanya seolah mengalami pembengkakan.

Terutama bila saraf yang mengalami peradangan ini terjadi karena disebabkan oleh infeksi virus ataupun karena trauma fisik. Bukan tidak mungkin bahwa kondisi ini dapat membuat bagian tubuh penderitanya menjadi bengkak setelah terinfeksi virus ataupun setelah mengalami benturan dan cedera yang keras.

8. Kulit memerah.

Selain membengkak umumnya permukaan kulit penderita neuritis akan mengalami perubahan warna saat sarafnya mengalami peradangan. Warna kulit akan tampak kemerahan dan juga disertai dengan adanya pembengkakan. Kulit yang memerah yang terjadi ini juga disertai dengan adanya rasa nyeri pada area tubuh yang mengalami neuritis. Terkadang juga otot akan terasa tegang saat mengalami peradangan. Kondisi otot yang menegang ini juga dapat menyebabkan kulit menjadi berwarna kemerahan.

9. Kehilangan keseimbangan.

Saraf yang mengalami peradangan sudah tentu tidak akan dapat menjalankan fungsinya dengan normal seperti sebelumnya. Kondisi ini cenderung membuat penderita neuritis mengalami kehilangan keseimbangan pada beberapa bagian tubuhnya. Misalnya saja penderita bisa mengalami gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan pada anggota gerak tubuh, dan macam-macam penyakit saraf. Terkadang saat jalan juga bisa mengalami kondisi hampir jatuh dan sebagainya.

10. Perubahan suhu tubuh.

Saat mengalami peradangan pada saraf bisa saja penderita mengalami perubahan suhu tubuh. Suhu tubuh yang semula normal menjadi naik karena adanya peradangan. Terutama jika peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi virus. Perubahan suhu tubuh juga bisa terjadi jika penderita neuritis mengalami rasa nyeri yang berlebihan. [AdSense-C]

11. Kejang

Pada beberapa kasus bisa timbul macam-macam kejang akibat syaraf yang terletak di otak mengalami kegagalan. Namun hal ini sangat jarang ditemukan.

12. Tidak Dapat Lama Berdiri

Penyakit ini juga memiliki ciri penderitanya yang susah berdiri dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini karena kekuatan saraf yang tidak lagi sempurna. Sehingga penderita hanya dapat bertahan untuk sementara waktu saja.

Ciri-ciri penyakit neuritis seperti yang telah diuraikan di atas hendaknya selalu diwaspadai. Hal ini perlu dilakukan mengingat bahwa saraf merupakan organ penting dalam tubuh kita. Oleh karena itu kesehatan saraf juga perlu dijaga. Sebaiknya lakukan segala hal untuk menghindari gangguan pada saraf termasuk neuritis agar seluruh organ tubuh dapat bekerja dengan seimbang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn