Anggur diketahui memang mengandung alkohol, namun juga diketahui berkandungan tinggi polifenol antioksidan, semacam tanin yang larut, antosianin, flavonol, flavonoid dan katekin sehingga diyakini meminum anggur atau wine bisa menjadi peminimalisir penyakit jantung koroner hingga penurun risiko efek radikal bebas.
Hanya saja kalau ditanya, antara anggur putih (wine putih) dan anggur merah (wine merah) mana yang lebih baik dan menyehatkan, nyatanya justru wine merahlah yang bermanfaat bagi kesehatan. Pada wine merah ada kandungan antioksidan polifenol yang lebih tinggi. Menurut hasil penelitian dengan keterlibatan kurang lebih 129 ribu orang di California, pengurangan 40 persen risiko kematian akibat penyakit jantung koroner pada wanita terjadi, sementara untuk pria sampai 30 persen dibandingkan mereka yang lebih suka minuman alkohol jenis lain seperti bir.
Bahkan nyatanya, mengonsumsi setiap hari dengan takaran 10-20 gram untuk wanita dan 20-30 gram untuk pria per hari dinyatakan bisa membantu mencegah gangguan jantung, apalagi kalau mengonsumsi wine merah. Lalu bagaimana dengan wine putih? Apakah berbeda? Justru para penggemar wine putih dianjurkan untuk mulai menghindarinya.
- Hasil penelitian mengungkapkan bahwa meminum wine putih yang di dalamnya ada kandungan karsinogen bisa memicu kerusakan DNA.
- Menurut data penelitian melalui kuesioner frekuensi makanan di Brown University di Amerika Serikat sebagai penentu konsumsi alkohol dengan 210 ribu lebih partisipan dan rata-rata lamanya 18,3 tahun, diketahui bahwa risiko melanoma cukup tinggi. Sementara pada bentuk lain seperti wine merah dan bir tak menunjukkan adanya akibat melanoma atau kanker kulit.
- Kurang lebih 3,6 persen kasus kanker seluruh dunia, rupanya telah dihubungkan dengan minuman yang mengandung alkohol, di mana salah satunya adalah wine putih.
- Menurut pakar dermatologi dan epidemiologi, Eunyoung Cho, ScD dari Warren Alpert Medical School, Brown University menjelaskan bahwa anggur, khususnya anggur putih (wine putih) mampu memperbesar potensi seseorang dalam terserang melanoma walau mengonsumsinya sedikit saja.
- Ada dugaan oleh para peneliti bahwa ada kandungan acetaldehyde yang berkadar tinggi di dalam wine putih serta rendahnya kadar antioksidan di dalamnya bila dibandingkan dengan wine merah sehingga mampu memperbesar risiko melanoma.
Walau wine merah dikenal mampu mencegah penyakit jantung koroner, bukan lantas berarti bahwa meminum wine merah jauh lebih baik dan bisa berlebihan, begitu juga dengan konsumsi bir. Tetap saja ada bahaya minuman keras bagi kesehatan karena kandungan alkoholnya. Karena masih tergolong minuman beralkohol, peneliti tetap beranggapan bahwa mengonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko kanker kulit meski tak signifikan.
Seringnya meminum wine putih ditambah dengan terkena paparan sinar matahari yang berlebihan bisa makin menaikkan risiko kanker kulit. Jadi demi menghindari risiko kanker kulit, penting bagi para penggemar dan pengonsumsi wine putih untuk menjauhi minuman beralkohol ini.