6 Terapi Untuk Anak Mikrosefalus Paling Efektif

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terapi untuk anak mikrosefalus perlu diketahui dan dikenal agar penanganan anak dapat dilakukan secara tepat. Mikrosefalus memang dapat diatasi baik dengan pengobatan maupun dengan sistem terapi. Berikut ini kami berikan beberapa jenis terapi yang dapat dipilih oleh Anda untuk dijadikan sebagai pengobatan alternatif.

1. Terapi Wicara

Saat anak mengalami gangguan mikrosefalus maka ia akan menunjukkan beberapa gejala seperti misalnya kesulitan bicara. Tak hanya itu umumnya penderita mikrosefalus juga mengalami kesulitan dalam menelan makanan. Oleh karena itu penderita mikrosefalus memerlukan terapi wicara yang bisa berguna untuk membantunya dalam mengatasi ketidakmampuan bicara dan menelan.

Terapi wicara pada dasarnya merupakan ilmu kedokteran yang dilakukan untuk menangani berbagai macam penyebab terjadinya kesulitan bicara dan menelan pada anak. Dalam hal ini termasuk gangguan mikrosefalus pada anak. Pada umumnya terapi wicara yang dilakukan oleh terapis didasarkan pada usia anak sehingga penanganan yang dilakukan berbeda-beda.

Terapi wicara umumnya dilakukan dengan disertai ilmu kedokteran lainnya sehingga upaya ini dapat memberikan hasil terbaik pada penderita mikrosefalus. Terapi wicara memang diperlukan bagi anak yang mengalami gangguan komunikasi seperti halnya penderita mikrosefalus.

Gangguan komunikasi cenderung mengacu pada ketidakmampuan anak dalam memahami pembicaraan dan berbahasa sebagai salah satu cara dalam bersosialisasi. Gangguan komunikasi umumnya meliputi beberapa kondisi seperti terlambat bicara, perubahan suara, serta kondisi terapi pasca operasi hidrosefalus.

2. Terapi Fisik

Selain terapi wicara ternyata ada pula terapi lain yang juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan mikrosefalus. Salah satunya adalah terapi fisik yang merupakan pelayanan kesehatan dan berhubungan dengan rehabilitasi fungsional. Terapi fisik bertujuan untuk menangani cacat dan gangguan yang dialami oleh pasien anak dengan cara meningkatkan gerakan melalui perbaikan fisik.

Seorang anak yang menderita mikrosefalus tentunya dianjurkan untuk mengikuti terapi jenis ini agar dapat melatih berbagai gerakannya sehingga ia dapat memaksimalkan kemampuan gerakannya. Umumnya terapi ini melibatkan bimbingan dan dampingan dari perawat, dokter, serta ahli terapi atau terapis. Kegiatan pada terapi fisik meliputi serangkaian latihan fisik yang dirancang secara khusus untuk memaksimalkan kemampuan anak.

Terapi ini meliputi berbagai macam gerakan aktif dan pasif. Anak yang menderita mikrosefalus terkadang mengalami kelemahan dalam melakukan gerakan. Oleh karena itu hal ini diatasi dengan terapi fisik yang akan berfungsi sebagai alat terapi syaraf tulang belakang. Melalui terapi ini maka kekuatan otot anak akan terlatih kembali sehingga anak dapat beraktivitas secara normal.

3. Terapi Okupasi

Jenis terapi lainnya yang bisa dijalani oleh penderita mikrosefalus ialah terapi okupasi. Terapi jenis ini merupakan salah satu bentuk layanan kesehatan pada masyarakat yang sedang mengalami gangguan fisik dan mental. Terapi ini menggunakan latihan atau aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian anak dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. [AdSense-B]

Dengan kata lain tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan peran serta individu dalam aktivitas sehari-harinya. Terapi ini diketahui dapat membantu cara mengobati penyakit mikrosefalus untuk menjalani hidupnya dengan mandiri di tengah keterbatasan kondisi yang dimilikinya. Anak yang menderita mikrosefalus seringkali mengalami keterlambatan perkembangan.

Hal ini disebabkan oleh adanya ketidaknormalan perkembangan otak yang kemudian dapat berpengaruh pada pola pikir serta aktivitas anak. Prosedur pengobatan yang dilakukan dalam terapi jenis ini ada berbagai macam program. Kesemuanya unik dan beragam serta disesuaikan berdasarkan pada kebutuhan tiap pasien. Namun yang pasti adalah terapi okupasi membantu pasien untuk selalu berpandangan positif serta berkarya.

4. Terapi Obat-obatan

Jika anak yang sedang menderita mikrosefalus diperiksakan ke dokter maka dokter tentu saja akan melakukan diagnosa. Diagnosa yang dilakukan oleh dokter umumnya bertujuan untuk mengetahui jenis penyakit serta memastikan faktor penyebab terjadinya penyakit tersebut.

Dengan mengetahui penyebabnya maka dokter akan melakukan penanganan atau pengobatan pada pasien tersebut. Pada umumnya dokter akan memberikan resep obat berjenis antibiotik pada penderita mikrosefalus. Obat ini tentu akan menjadi resep pertama kali yang akan dibuat oleh dokter. Sebab obat berjenis antibiotik dapat mempercepat pemulihan kondisi anak dengan cara mengembalikan ukuran otak anak pada ukuran normalnya. Selanjutnya dokter juga akan memberikan resep obat berupa antivirus.  [AdSense-A]

Sebab diketahui bahwa berbagai macam penyakit saraf mikrosefalus kebanyakan disebabkan oleh virus misalnya seperti virus pada penyakit penyebab meningitis pada anak. Obat berjenis antivirus pada dasarnya dapat memutus nutrisi pada virus sehingga kondisi anak bisa menjadi normal kembali. Dengan demikian maka pertumbuhan serta perkembangan anak mengalami peningkatan. Namun yang perlu diingat pula adalah konsumsi obat harus dilakukan secara rutin dan di bawah pengawasan dokter.

5. Terapi Vitamin

Jika di atas telah diuraikan sedikit penjelasan mengenai terapi obat-obatan maka kali ini akan diulas sedikit mengenai terapi vitamin yang juga bermanfaat bagi penderita mikrosefalus. Beberapa asupan vitamin tentu saja akan dianjurkan oleh dokter agar diberikan pada anak yang menderita mikrosefalus.

Dalam hal ini semua jenis vitamin sangatlah penting bagi pertumbuhan anak. Namun umumnya vitamin A dan vitamin D lebih dibutuhkan oleh penderita mikrosefalus. Seorang anak yang menderita mikrosefalus pada dasarnya mengalami perkembangan otak yang tidak sempurna.

Hal ini tentu saja berpengaruh pada akademis dan pola pikir serta pemahaman anak mengenai segala sesuatu. Selain itu beberapa anak penderita mikrosefalus biasanya mengalami keterlambatan perkembangan pada beberapa bagian tubuhnya terutama pada bagian wajah.

Misalnya saja mata anak yang berfungsi sebagai indera penglihatan dapat mengalami gangguan. Oleh karena itu anak membutuhkan vitamin A yang harus dikonsumsi sesuai dengan ketentuan dari dokter. Selain itu ada pula vitamin D yang dapat berfungsi untuk memaksimalkan perkembangan tulang.

6. Terapi Herbal

Terapi terakhir yang akan dibahas pada kesempatan kali ini adalah terapi herbal. Terapi herbal tentu saja juga dapat membantu anak yang menderita mikrosefalus bisa mengalami kesembuhan secara berangsur-angsur. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis obat-obatan herbal yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar ataupun banyak dijual di pasaran.

Terapi herbal seringkali dipilih sebagai salah satu metode pengobatan alternatif karena banyak orang yang berpikir dan beranggapan bahwa obat-obatan herbal sangat minim akan efek samping. Obat herbal yang berasal dari tanaman biasa itu dianggap tidak mengandung zat kimia yang dapat berpengaruh pada tubuh anak.

Namun sama halnya dengan terapi obat-obatan dan terapi vitamin maka terapi herbal juga harus dilakukan secara rutin agar bisa memberikan manfaat bagi anak. Artinya tanaman harus dikonsumsi oleh anak penderita mikrosefalus setiap hari. Adapun jenis obat herbal yang akan digunakan haruslah diteliti terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Pastikan bahwa pengobatan alternatif trigeminal neuralgia yang dipilih memiliki izin yang benar dalam bidang medis.

Terapi untuk anak mikrosefalus pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Sehingga cepat pulih dan beraktifitas kembali. Dengan demikian tumbuh kembangnya juga tidak terganggu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn