Salah satu penyakit yang sering kita alami adalah karena adanya peradangan di dalam tubuh. Untuk itu, diperlukan obat yang memang bisa mengatasi peradangan tersebut, seperti merek Konixon. Obat dengan merek konixon ini merupakan golongan obat kortikosteroid, yang dapat membantu dalam mengurangi reaksi peradangan dengan gejalanya yang dialami oleh pasien.
Ada beberapa penyebab alergi kulit yang dapat dialami pasien, jika mengalami peradangan, seperti munculnya rasa nyeri, ruam hingga bengkak pada beberapa anggota tubuh. Obat merek konixon yang diberikan sebagai resep dokter ini, umumnya hadir dalam bentuk cairan suntik. Konixon di produksi oleh pabrik farmasi Konimex dalam bentuk vial, ampul pelarut dan injeksi (cairan suntik).
Kandungan Konixon
Sebagai obat injeksi yang ampuh untuk mengurangi peradangan, konixon ini memiliki kandungan khusus berupa zat aktif yang disebut Methylprednisolone. Zat aktif ini bekerja mengurangi peradangan yang terjadi di dalam tubuh, sebagai tanda ciri-ciri alergi, obat ini juga sebagai terapi pengganti hormon, khususnya bagi para pasien yang tubuhnya tidak dapat memproduksi steroid secara maksimal.
Fungsi Konixon
Dilansir dari farmasi.id.com, obat merek konixon ini memiliki fungsi utama sebagai obat untuk membantu mengurangi reaksi peradangan, salah satunya pada pasien penderita kelainan darah, juga mengurangi gejalanya. Selain itu, beberapa keluhan penyakit yang dapat diatasi dengan konixon seperti:
- Keluhan alergi, kolagen kulit
- Keluhan kelainan darah
- Keluhan penyakit neurologis
- Keluhan penyakit neoplastic
- Sindrom nefrotik
- Gangguan rematik dan lain sebagainya
Dosis Konixon
Pemberian dosis yang tepat pada pasien, serta sesuai dengan keluhan penyakit yang dialami, akan mempercepat proses penyembuhan. Adapun dosis untuk konixon untuk mengobati jenis-rematik, sebagai berikut:
- Untuk dewasa, diberikan konixon injeksi IM/IV sebanyak 10-40 mg dengan dosis yang dapat diulang jika memang dibutuhkan
- Untuk anak, diberikan secara IM dengan dosis sebanyak 0.139 – 0.835 mg/kg berat badan, diberikan setiap 12 – 24 jam
- Khusus untuk terapi insufisiensi adrenokortikal, diberikan dosis sebanyak 117 mcg atau 0.117 mg/kg, dengan 3 dosis terbagi setiap 3 hari
Cara Penggunaan Konixon
- Dokter akan memberikan dosis konixon (suntik) setelah menyesuaikan dengan kondisi pasien dan mungkin keluhan penyebab radang sendi yang di rawat di rumah sakit, dengan beberapa keluhan tertentu.
- Obat konixon suntik akan disuntikan melalui jarum atau infus, sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter
- Obat konixon ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit karena infeksi
- Obat konixon dalam bentuk suntik, sebaiknya tidak diberikan dalam jangka panjang, karena dapat menurunkan daya tahan tubuh pasien
Kontraindikasi Konixon
Beberapa reaksi kontraindikasi yang bisa timbul seperti infeksi jamur sistemik, hipersensitifitas, keluhan pada kulit (herpes). Pasien dengan riwayat penyakit di organ usus juga dapat mengalami kontraindikasi.
Hal-hal Penting yang Perlu Diperhatikan
Sebelum menggunakan obat konixon, berikut ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
- Obat konixon dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti efek pada system syaraf, efek pada saluran cerna, hingga efek samping pada mata dan tulang belakang.
- Pasien anak-anak dengan keluhan peradangan, sebaiknya tidak diberikan terapi dengan obat ini
- Pasien lanjut usia yang sudah menopause, akan lebih rentan terkena osteoporosis jika menggunakan obat konixon terlalu berlebih
- Pasien yang sedang menggunakan obat konixon, sebaiknya tidak sedang atau akan diberikan vaksin atau imunisasi hingga dosis tinggi
Konixon untuk Wanita Hamil
Wanita hamil yang mungkin mengeluhkan penyakit yang disebabkan karena terjadinya peradangan dalam tubuh dan hilangnya 12 fungsi kolagen bagi kesehatan dan tubuh, sebaiknya tidak menggunakan konixon sebagai obat suntik. Kandungan Methylpredisolone pada obat konixon , dapat menyebabkan kerusakan fetus, yang berimbas pada air susu yang kurang sehat bagi bayi.