Gitaramin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gitamin kaplet merupakan obat produksi Nufarindo. Gitamin digunakan untuk mengobati nyeri jangka pendek yang ringan hingga sedang dari berbagai kondisi. Selain itu, gitaramin juga dapat meredakan nyeri dan kehilangan daarah akibat periode menstruasi.

Komposisi Gitaramin

  • Tiap kaplet Gitaramin mengandung asam mefenamat 500 mg.

Mekanisme Kerja

Gitaramin merupakan agen antiinflamasi non steroid yang berfungsi sebagai analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik. Gitaramin memiliki mekanisme kerja sebagai inhibitor siklooksigenase. Asam mefenamat merupakan derivate asam antranilat, yang merupakan kelompok fenamat dari antiinflamasi non steroid. Serupa dengan obat AINS lain, asam mefenamat menghambat prostaglandin sintase.

Asam mefenamat akan berikatan dengan reseptor prostaglandin sintase COX-1 dan COX-2, menghambat aksi prostaglandin sintase. Reseptor ini berperan penting dalam mediator inflamasi utama dan sinyaling prostanoid dalam plastisitas yang dependen terhadap aktivitas. Gejala nyeri akan berkurang secara sementara.

Indikasi Gitaramin

Gitaramin dapat digunakan untuk mengobati rheumatoid artritis, osteoartritis, dismenore, dan mengobati nyeri ringan hingga sedang, inflamasi, dan demam.

Cara Penggunaan

Obat ini digunakan secara oral, dengan dosis 4 kali sehari dengan segelas penuh air (8 ons atau 240 mililiter) atau sesuai dengan instruksi dokter. Jangan pernah berbaring setidaknya 10 menit setelah mengonsumsi obat ini. Apabila perut merasa tidak nyaman, maka konsumsilah obat bersamaan dengan susu atau makanan. Hindari penggunaan asam mefenamat bersamaan dengan antacid kecuali kalau diinstruksikan oleh dokter. Antacida dapat merubah jumlah asam mefenaamt yang diabsorbsi tubuh.

Dosis dikonsumsi berdasarkan kondisi medis dan respons terapi. Untuk mengurangi risiko pendarahan perut dan efek samping yang lain, gunakan obat ini dengan dosis efektif terendah dalam waktu sesingkat mungkin. Hindari peningkatan dosis, penggunaan yang lebih sering, atau penggunaan dalam jangka waktu yang lebih panjang.  Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 7 hari.

Dosis Gitaramin

  • Dewasa, dengan dosis awal 500 mg, kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam
  • Anak yang berusia kurang dari 6 tahun, yaitu 3 kali sehari 250 mg setelah makan

Farmakologi Gitaramin

Asam mefenamat akan diabsorbsi dengan cepat setelah administrasi oral. Asam mefenamat akan mengalami metabolisme oleh CYP2C9 menjadi asam 3-hidroksimetil mefenamat, dan mengalami oksidasi menjadi asam 3-karboksimefenamat. Aktivitas metabolit belum diketahui lebih lanjut. Asam mefenamat juga mengalami glukuronidasi secara langsung. Rute eliminasi feses berperan sekitar 20% dosis, umumnya dalam bentuk asam 3-karboksimefenamat yang tidak terkonjugasi. Asam mefenamat memiliki waktu paruh eliminasi sekitar 2 jam. Asam mefenamat, beserta dengan metabolit dan konjugatnya diekskresikan melalui ginjal.

Efek Samping

Obat ini dapat mengakibatkan edema atau bronkospasme. Efek samping yang umum terjadi adalah pruritus, ruam, nyeri perut, konstipasi, diare, flatulens, heartburn, salah cerna,  mual, muntah, pusing, sakit kepala, dan tinnitus. Efek samping yang lebih serius adalah timbulnya gejala sindrom Steven Johson (gejala seperti flu, ruam merah yang menyebar) atau nekrolisis epidermis.

Peringatan

  1. Segera konsultasikan dengan dokter apabila timbul gejala seperti penyakit trombotik kardiovaskular, infark miokardial, atau stroke
  2. Apabila timbul gejala gagal ginjal atau gagal hepatic, bahkan pendarahan, tukak lambung, atau perforasi lambung, segera hubungi dokter
  3. Beri tahukan pada pasien agar tidak mengonsumsi obat AINS lain selama penggunaan obat gitaramin

Kontraindikasi

  • Obat dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami hipersensitivitas terhadap asam mefenamat, pasien dengan riwayat asma, urtikaria, atau reaksi alergi lainnya setelah penggunaan aspirin Bayer atau AINS

Kehamilan dan Menyusui

  • Belum ada studi lanjut mengenai efek obat terhadap kehamilan dan ibu menyusui
fbWhatsappTwitterLinkedIn