Futalin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Futalin tablet, merupakan obat saraf produksi PT Abbott yang mengandung Citicoline yaitu zat kimia pada otak yang ada pada tubuh secara alami. Futalin tablet adalah obat yang mengatur berbagai proses vital di dalam otak dan tubuh. Citicoline akan mengobati penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan transmisi saraf.

Citicoline ini awalnya dikembangkan di negara Jepang untuk mengobati penyakit stroke. Kemudian, diperkenalkan sebagai obat pada berbagai negara Eropa, yang umumnya digunakan untuk mengatasi gangguan berpikir yang terkait dengan gangguan sirkulasi darah. Di AS, citicoline dipasarkan sebaagi suplemen tambahan.

Indikasi Futalin Tablet

  • Futalin tablet digunakan untuk mengobati penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya (gangguan memori terkait usia, terutama pada lansia yang berusia 50 – 85 tahun), penyakit Parkinson, attention deficit-hyperactive disorder (ADHD), dan glaukoma.
  • Futalin juga berfungsi untuk mencegah degenerasi saraf dan melindungi kerusakan mata akibat degenerasi saraf optik, meningkatkan fosfatidilkolin, meningkatkan metabolisme glukosa di otak, meningkatkan aliran darah dan oksigen otak.
  • Citicoline dapat digunakan untuk mengobati penyakit serebrovaskular seperti stroke iskemik akut, dimana digunakan untuk menyembuhkan otak dari stroke yang disebabkan bekuan darah di dalam pembuluh darah.
  • Futalin tablet digunakan untuk meningkatkan gejala insufisiensi serebral seperi kehilangan memori, konsentrasi yang rendah, hilangnya orientasi yang disebabkan trauma atau luka pada kepala.
  • Futalin tablet dapat digunakan untuk mengobati mata malas (amblyopia), dimana pemberian citicoline selama 15 hari akan meningkatkan penglihatan pada penderita amblyopia.
  • Futalin tablet dipercaya dapat mengobati gejala bipolar. Konsumsi citicoline tidak akan meningkatkan gejala depresi atau mania pada penderita bipolar.
  • Futalin tablet dipercaya dapat mengurangi adiksi kokain pada penderita gangguan bipolar.

Mekanisme Kerja Futalin Tablet

Citicoline dapat meningkatkan zat kimia pada otak yang disebut fosfatidilkolin. Zat kimia di otak berguna bagi fungsi otak dan dapat menurunkan kerusakan jaringan pada otak saat otak mengalami luka.

Dosis Futalin

Dosis penggunaan Futalin tablet adalah.

  • Futalin tablet diberikan dengan dosis 1000 – 2000 mg sehari dalam dosis terbagi, biasanya dosis ini digunakan untuk mengatasi kemampuan berpikir yang menurun akibat penuaan
  • Untuk gangguan pembuluh darah pada otak (gangguan serebrovaskular kronis): 600 mg per hari
  • Untuk pengobatan stroke yang disebabkan bekuan darah (stroke iskemik): 500 – 2000 mg per hari, yang dimulai dalam 24 jam setelah stroke

Futalin tablet sebaiknya diminum setelah makan untuk menghindari terjadinya iritasi lambung.

Futalin tablet dipercaya tetap bersifat aman apabila digunakan dalam jangka waktu pendek (hingga 90 hari). Untuk efek jangka panjang, belum diketahui secara pasti.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi setelah konsumsi Futalin tablet adalah insomnia, sakit kepala, diare putih, tekanan darah rendah, darah tinggi, mual, penglihatan terganggu, nyeri dada dan lainnya. Apabila efek samping memburuk, segera hentikan konsumsi Futalin tablet.

Kontraindikasi Futalin Tablet

Obat ini dikontraindikasikan pada penderita gangguan hati, gangguan ginjal, trauma kepala.

Perhatian Khusus

  • Saat mengonsumsi obat, sebaiknya hindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi, seperti mengemudikan kendaraan atau menyalakan mesin, sebab obat ini dapat mengakibatkan sakit kepala dan penglihatan buram.
  • Obat tidak disarankan untuk digunakan pada wanita hamil, ibu menyusui.
  • Futalin tablet tidak boleh digunakan untuk anak yang berumur di bawah 18 tahun.
  • Obat sebaiknya digunakan hati-hati pada pasien dengan riwayat gangguan mental

Interaksi Obat

Belum diketahui informasi terkait interaksi obat citicoline dengan obat lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn