Fluxum adalah salah satu obat yang biasanya diberikan untuk pengguna yang akan atau sedang menjalani operasi ringan hingga berat. Fluxum sendiri diproduksi oleh Fahrenheit dalam bentuk injeksi. Untuk bisa menggunakan Fluxum, pengguna bisa membelinya di apotik atau toko obat tedekat dengan menyertakan resep resmi dari dokter.
Kandungan Fluxum
Fluxum memiliki kandungan zat bernama Parnaparin
Fungsi Fluxum
Fluxum diketahui memiliki kemampuan untuk membantu meringankan dan mempercepat proses penyembuhan beberapa penyakit dan kelainan. Diantaranya:
- Digunakan untuk profilaksis trobosis vena pada prosedur bedah berisko rendah seperti bedah umum
- Mampu difungsikan sebagai profilaksis trombosis vena pada prosedur bedah berisiko tinggi seperti bedah ortopedik
- Mampu mengatasi sindrom pasca flebitis
- Dapat digunakan untuk Tromboflebitis superfisial akut
- Membantu menyembuhkan angina tak stabil
Dosis Penggunaan Fluxum
Agar dapat secara tepat mengobati dan memberikan efek yang baik dalam pengobatan penyakit diatas, Fluxum perlu diterapkan dalam beberapa jenis dosis dan aturan penggunaan yang tepat. Dosis penggunaan Fluxum, adalah sebagai berikut:
- Untuk profilaksis trobosis vena pada prosedur bedah berisko rendah,pengguna bisa menggunakan Fluxum sebanyak 0.3 ml 2 jam sebelum operasi
- Untuk profilaksis trobosis vena pada prosedur bedah berisko tinggi, pengguna bisa menggunakan Fluxum sebanyak 0.3, 0.4, atau 0.6 12 jam sebelum operasi.
- Untuk terapi thrombosis vena dapat diberikan sebanyak 0.6 mL 2 kali sehari selama 7 hingga 10 hari
- Untuk tromboflebitis superfisial akut, diberikan Fluxum sebanyak 0.3 hingga 0.6 ml setiap 24 jam.
Efek Samping Fluxum
Fluxum memberikan beberapa jenis efek samping seperti obat lainnya pada umumnya. Efek samping sendiri tidak selalu dialami dan dirasakan oleh penggunanya, berikut ini beberapa jenis efek samping yang bisa diperhatikan :
- Pengguna dimungkinkan mengalami pendarahan
- Pengguna akan mengalami trombositopenia
Kontraindikasi Fluxum
Untuk menghindarkan penggunanya dari hal yang tidak diinginkan, pengguna harus memperhatikan daftar kondisi yang dilarang atau daftar kontraindikasi yang tidak boleh menggunakan Fluxum, diantaranya:
- Tidak boleh diberikan kepada pengguna yang memiliki alergi terhadap Fluxum
- Tidak boleh diresepkan kepada penderita yang memiliki resiko pendarahan yang berkaitan dengan hemostatis
- Tidak disarankan diberikan kepada penderita nefropati berat
- Tidak boleh diresepkan kepada penderita hipertensi arterial dan trauma krnioensefalik
- Tidak disarankan diresepkan kepada penderita yang mengalami endocarditis bacterial akut
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Dalam menggunakan sebuah obat, pengguna harus memperhatikan beberapa hal agar pengguna bisa merasakan efek positif dari penggunaan Fluxum, diantaranya:
- Tidak boleh menyimpan Fluxum di kamar mandi
- Simpan Fluxum di ruangan yang kering dan sejuk
- Tidak boleh mengguakan alkohol selama pengobatan Fluxum
- Jauhkan Fluxum dari jangkauan anak kecil
- Tidak disarankan untuk menyimpan Fluxum di freezer
- Simpan Fluxum jauh dari sinar matahari
- Tidak boleh menyimpan Fluxum di freezer
- Jauhkan Fluxum dari jangkauan hewan peliharaan
- Tidak boleh membuang Fluxum di saluran drainase karena mampu merusak lingkungan sekitar
- Simpan Fluxum di ruangan dengan suhu antara 5 hingga 25 derajat Celsius
- Tidak disarankan untuk menggandakan atau mengurangi dosis Fluxum tanpa ijin dokter.
Fluxum Untuk Wanita Hamil
Terdapat pernyataan yang dengan tegas menyatakan bahwa Fluxum tidak boleh diberikan kepada pengguna yang sedang dalam keadaan hamil atau menyusui. Hal ini juga didukung dengan bukti yang didapatkan dari penelitian dan menghasilkan bahwa Fluxum mampu memberikan efek yang membahayakan bagi pengguna, janin dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu. Maka dari itu sebisa mungkin pengguna tidak mengonsumsi Fluxum dengan alasan apapun demi keamanan pengguna sendiri.