Farmalat – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Farmalat merupakan jenis obat yang digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit, diantaranya pengobatan penyakit hipertensi, pengobatan angina pektoris, pengobatan angina prinzmetal, angina varian dan jenis penyakit lainnya yang biasa dialami pasien. adapun komposisi obat yang terkandung di dalam obat ini adalah nifedipine.

Fungsi obat

  1. Pengobatan penyakit hipertensi
  2. Pengobatan penyakit angina pektoris
  3. Pengobatan penyakit angina prinzimetal

Komposisi

Nifedipine

hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunkan obat Farmalat:

  1. Sebelum melakukan pengobatan ada baiknya konsultasi dilakukan agar pasien bisa mendapatkan pengobatan yang baik.
  2. Agar berhati-hati dalam menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat penyakit gangguan fungsi hati.
  3. Sebaiknya lakukan konsultasi pada dokter untuk pemberian obat ini pada wanita yang sedang hamil
  4. Lebih berhati-hati saat menggunakan obat pada pasien yang memiliki riwayat penyakit gejala gagal ginjal.
  5. Dalam menggunakan obat ini sebaiknya jangan sedang dalam keadaan menyetir kendaraan , karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
  6. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba, karena obat ini bisa menimbulkan hipotensi pada pasien.
  7. Sebaiknya hentikan pengobatan jika terjadi nyeri dada atau sejenis nyeri iskekmik.
  8. Sebaiknya jangan mengkonsumsi minuman jus terlebih dahulu saat akan mengokonsumsi obat ini, karena obat ini bisa menimbulkan kadar farmalat di dalam plasma.
  9. lebih berhati-hati pada pasien yang memiliki penyakit gejala gagal jantung kongestif.
  10. Obat ini bisa menimbulkan penghambatan metabolisme apabila digunkaan bersamaan dengan alkohol.

Interaksi obat

Interaksi obat merupakan suatu penghambatan yang etrjadi, sehingga manfaat obat yang diberikan tidak dapat bekerja dengan baik, untuk itu saat melakukan konsultasi sebaiknya beritahukan mengenai berbagai jenis obat yang sedang digunakan, diantara obat yang bisa berinteraksi dengan obat ini adalah:

  1. Obat anti hipertensi
  2. Obat aldesleukin
  3. Obat antipsikotik
  4. Obat yang bisa menimbulkan hipotensi
  5. Obat benazepril
  6. Obat ketoconazole
  7. Obat itraconazole
  8. Obat cimetidine
  9. Obat erythromycin
  10. Obat fluoxetine.

Dosis obat

Pemberian dosis sebaiknya diperhatikan secara jelas, sehingga pengobatan yang diberikan kepada pasien bisa berjalan dengan baik. dosis juga bisa disesuaikan dengan jenis penyakit, tingkat keparahan dan juga usia pada pasien tersebut. dintara dosis yang bisa diberikan:

  • Dosis awal bisa diberikan 5 sampai dengan 10 mg obat diberikan 3 kali dalam sehari.
  • Untuk dosis dewasa bisa diberikan 5 sampai dengan 20 mg sebanyak 3 kali dalam sehari.
  • Untuk dosis dewasa pada pasien angina pektoris bisa diberikan dosis awal 5 mg sebanyak 3 kali dalam sehari.
  • Untuk dosis pemeliharaan bisa diberikan 10 sampai dengan 20 mg sebanyak 3 kali dalam sehari.
  • Untuk penyesuaian dosis sebaiknya dilakukan untuk pasien gangguan hati dan juga untuk pasien lansia.

Efek Samping

Efek samping obat biasanya tejadi karena saat pasien akan emnggunakan obat terdapat ketidak cocokan dan juga penggunaan dosis yang memang tidak sesuai, untuk itu lakukan konsultasi dengan tepat, hal ini juga  guna meminimalisir efek samping yang terjadi. diantara efek samping yang bis aterjadi:

  1. Efek samping gejala diare
  2. Efek samping ruam pada kulit
  3. Efek samping urtikaria
  4. Efek smaping sesak nafas
  5. Efek samping otot kelelahan
  6. Efek samping mual
  7. Efek samping muntah

Kontraindikasi

  1. Bagi pasien yang memiliki hipersensitifitas pada kandungan yang ada di dalam obat ini sebaiknya jangan digunakan.
  2. Obat ini kontraindikasi pada pasien yang sedang hamil, untuk itu sebaiknya lakukan konsultasi dengan tepat
  3. Hindarkan penggunaan alkohol pada saat akan menggunakan obat ini, karena alkohol bisa menimbulkan resiko dan juga efek samping yang merugikan.
  4. Hindarkan penggunaan obat yang bersamaan dengan inducer kuat enzim.
fbWhatsappTwitterLinkedIn