Eloskin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efak Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Eloskin adalah obat golongan kortikosteroid topical yang berfungsi sebagai obat anti inflamasi. Obat ini diproduksi oleh PT SOHO Pharmaceutical dalam bentuk salep. Eloskin hanya untuk penggunaan topical, bukan penggunaan oral, opthalmic atau intravaginal. Mekanisme kerja obat ini yaitu dengan cara menghambat fosfolipase A2. Fosfolipase A2 ini merupakan Enzim atau protein yang memecah prostaglandin dan leukotrin yang membantu asam arakidonat. Sehingga obat kortikosteroid ini menghambat inflamasi melalui asam arakidonat.

Komposisi

Kandungan dari obat oles ini adalah Mometasone Furoate sebesar 0.1 mg untuk setiap gramnya. Eloskin berwujud krim yang dikemas kedalam salep yang berukuran 10 gram.

Fungsi

Seperti obat kortikosteroid lainnya, Mometason Furoate merupakan senyawa aktif yang memiliki beberapa fungsi atau indikasi dalam mengatasi dermatosis, diantaranya:

  1. Anti inflamasi,
  2. Anti pruritus,
  3. Mengurangi Gatal-gatal,
  4. Mengobati Dermatitis atopic, dan
  5. Mengobati Psoriasis.

Dosis dan Cara Pemakaian

Gunakan obat ini 1 kali sehari secara teratur. Oleskan pada bagian kulit yang terinfeksi secara tipis, lalu pijat dengan lembut. Cuci tangan setelah menggunakan obat ini. Periksakan pada dokter setelah 2 minggu pemakaian, agar pemakaian obat tetap terkontrol dan tidak menimbulkan efek samping.

Kontraindikasi

Krim ini tidak cocok bagi penderita yang memiliki alergi terhadap Mometasone Furoate atau obat kortikosteroid lainnya. Selain itu krim ini bukanlah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang disebabkan ole virus, seperti tbc (tubercolosis), herpes, dan cacar air atau varicella.

Efek Samping

Efek samping pada kortikosteroid bisa menyebabkan penekanan pada sumbu HPA (Hipothalamic Pituitary Adrenal), sindrom chusing, dan hiperglikemia. Jika penekanan HPA berkembang, maka ubah penggunaannya. Dalam penekanan ini, pasien anak lebih rentan terhadap obat kortikosteroid.

Dengan mengamati kegagalan dalam penyembuhan, biasanya pengobatan akan dihentikan. Kegagalan ini akan menimbulkan efek samping berupa:

  • Efek pada sistem endokrin yang mengakibatkan hiperglikemia, dan glukosuria.
  • Pembakaran pada kulit,
  • Gatal-gatal,
  • Iritasi folikulitis pada kulit,
  • Kulit menjadi kering,
  • Jerawat yang berebihan,
  • Atrofi kulit,
  • Shininess,
  • Telangiectasia, dan
  • Kehilangan elastisitas kulit.

Adapun efek samping yang terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun yang menurut uji klinis akan mengalami: penurunan kadar glukokortikosteroid, paresthesia, mulut kering, dan penyakit endokrin pruritus.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Meskipun efek samping yang ditimbulkan tergolong jarang, namun beberapa orang dapat mengalami efek samping seperti yang telah disebutkan. Untuk menghindari terjadinya efek samping atau hal-hal yang buruk, ada beberapa instruksi dalam menggunakan obat ini yang harus diperhatikan, diantaranya:

  1. Simpan obat ini ditempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari paparan sinar matahari, dan tempat yang lembab.
  2. Obat ini dapat digunakan dalam jangka panjang dan area kulit yang luas.
  3. Hindari kontak dengan mata, apabila salep mengenai mata, kemungkinan akan mengakibatkan resiko penyakit mata seperti katarak dan glaukoma.
  4. Bagi ibu hamil dan meyusui, gunakan dalam waktu singkat, kurang lebih satu minggu saja. Obat kortikosteroid telah terbukti bersifat teratogenik, sehingga obat ini memiliki kemungkinan resiko terhadap janin dan ASI pada ibu menyusui, gunakan setelah berkonsultasi pada dokter.
  5. Penggunaan obat pada pasien anak memiliki resiko penekanan HPA yang lebih tinggi, sehingga dapat menimbulkan penyakit atrofi kulit.
  6. Penderita Diabetes diharapkan untuk berhati-hati dalam menggunakan salep ini, karena obat yang meresap melalui kulit ini dapat meningkatkan kadar gula darah.
  7. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
  8. Hindari penggunaan alkohol ketika sedang mengoleskan obat ini.
  9. Jangan gunakan pakaian oklusif atau pakaian yang ketat, dan jangan menutup kulit dengan plester atau perban.
  10. Jangan oleskan Elasolic pada luka yang terbuka.
  11. Gunakan sesuai dengan petunjuk pada label, dan apabila mengalami hal yang dirasa memburuk segera hubungi dokter.
fbWhatsappTwitterLinkedIn