Decoderm adalah obat yang dipergunakan untuk mengobati semua jenis alergi kulit superfisial, eksim atopik akut dan kronik, psoriasis, eritroderma, gejala dermatitis alergi, dermatitis kontak, gejala herpes, luka yang diakibatkan oleh gigitan serangga, dermatosis inflamasi, infeksi sekunder dan luka bakar yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. Obat ini diproduksi oleh PT. Merck Indonesia dan dalam pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Kandungan Decoderm
Decoderm mengandung zat aktif bernama neomycin sulfate, hydroxyquinoline dan fluprednidene-21-acetate yang masing masing mempunyai keefektifan dalam bekerja. Untuk zat aktif neomycin secara aktif mengikat sub unit 30s secara reversible dari ribosom bakteri, sehingga dapat membuat pertumbuhan bakteri mengalami hambatan karena sintesa protein mengalami keterlambatan. Sedangkan zat aktif fluprednidene bekerja dengan cara mengobati berbagai jenis penyakit kulit. Untuk zat aktif 5 chloro-8 hydroxyquinoline bekerja aktif dengan cara menghambat kinerja dari enzim yang berkaitan dengan replikasi DNA.
Fungsi Decoderm
Fungsi utama dari penggunaan Decoderm adalah untuk menyembuhkan :
- Eksim
- Peradangan yang diakibatkan oleh paparan sinar matahari
- Berbagai macam jenis peradangan yang terjadi pada kulit
- Berbagai jenis alergi pada kulit
Indikasi Decoderm
Indikasi utama dari penggunaan Decoderm adalah :
- Mengobati alergi superficial yang terjadi pada kulit
- Peradangan
- Dermatosis inflamasi
- Pruritus
- Eksim akut dan kronik
- Dermatitis alergi
- Dermatitis kontak
- Eritroderma
- Psoriasis
- Luchen ruber planus
- Lichen simplex
- Herpes
- Herpes simplex
- Luka bakar yang disebabkan oleh sinar matahari
- Luka akibat gigitan serangga
- Infeksi kulit dan mukosa
Dosis Decoderm
Sebelum penggunaan Decoderm sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter terkait karena dosis penggunaan obat ini di setiap pasien berbeda, tergantung pada kondisi kesehatan masing masing.
Aturan penggunaan secara umum adalah dengan mengoleskan sebanyak 1 sampai 2 kali dalam sehari
Cara Penggunaan Decoderm
- Penggunaan Decoderm dengan cara mengoleskan pada area kulit yang mengalami luka ataupun infeksi secukupnya saja
Kemasan Decoderm
- Decoderm dipasarkan dalam bentuk cream yang dikemas dalam tube berisi 0.1% x 10 gram x 1
Penyimpanan Decoderm
- Simpan Decoderm pada tempat yang sejuk, kering dan dalam suhu ruangan
- Jauhkan Decoderm dari paparan sinar matahari langsung ataupun tempat yang lembab
- Jangan lakukan pembekuan Decoderm dalam lemari pendingin
- Sebaiknya Decoderm jangan didekatkan pada anak anak atau hewan peliharaan
- Apabila Decoderm telah expired sebaiknya segera buanglah pada tempat yang sesuai dengan aturan
- Usahakan jangan membuang Decoderm pada saluran pembuangan ataupun toilet karena dapat menimbulkan potensi kontaminasi lingkungan
Perhatian dan Peringatan Decoderm
- Decoderm hanya dipergunakan untuk mengobati infeksi yang terjadi pada kulit
- Selama penggunaan Decoderm sebaiknya hindari kontak dengan mata
- Penggunaan Decoderm dalam jangka waktu lama dan pada area yang luas dapat menimbulkan potensi absorpsi obat dalam darah meningkat, sehingga menyebabkan timbulnya efek samping
- Decoderm tidak direkomendasikan untuk dipergunakan pada bayi ataupun anak dengan usia dibawah dari 4 tahun
- Sebaiknya Decoderm jangan dipergunakan dalam jangka panjang
- Wanita hamil dan laktasi sebaiknya jangan menggunakan obat ini
Interaksi Decoderm
Kemungkinan adanya interaksi Decoderm bisa saja terjadi, apabila dikombinasikan dengan obat obatan lain seperti antibiotic topical sehingga menimbulkan superinfeksi dan iritasi kulit, dimana pertumbuhan kuman menjadi tidak normal karena dipengaruhi oleh bakteri, virus, jamur ataupun kuman non peka lainnya
Efek Samping Decoderm
Kemungkinan efek samping dari penggunaan Decoderm dapat muncul, yaitu :
- Hipersensitivitas
- Dermatitis perioral
- Alergi
- Gatal gatal
- Hipopigmentasi
- Hipertrikosis
- Folikulitis
- Erupsi ekneiforme
- Pengelupasan kulit
- Dapat menyebabkan munculnya rasa sensasi seperti terbakar, iritasi, rasa gatal, kulit mengering dan infeksi sekunder pada pemakaian Decoderm dalam jangka panjang
Kontraindikasi Decoderm
Kontraindikasi dari Decoderm kemungkinan dapat muncul, seperti :
- Hipersensitivitas
- Varisela (cacar air)
- Reaksi akibat vaksinasi
- Tuberkulosa kulit
- Sifilis (infeksi seksual)